Orang Mozabite ("Ath Mzab") adalah cabang dari suku Berber, kelompok Iznaten, yang mana tinggal di wilayah luas di bagian selatan tengah Aljazair. Banyak huruf dan simbol Tifinagh yang ditemukan di sekitar lembah Mzab.
Setelah Penaklukan Maghreb oleh Muslim, Orang Mozabite menjadi Muslim beraliran Muktazilah. Populasi Kristen bertahan hingga abad ke-11.[4] Setelah jatuhnya Dinasti Rustam, keluarga kerajaan Rustam bersama dengan beberapa warganya memilih lembah Mzab sebagai tempat bermukim mereka. Keluarga Rustam yang menganut aliran Ibadi mengirimkan pendakwah (Abu Bakar an-Nafusi) yang mana sukses mengkonversi masyarakat Mozabite.
Prancismenginvasi Aljazair pada 1830. M'zab ditaklukan Prancis pada tahun 1882 dan kembali ke kepemimpinan masyarakat lokal mereka pada musim panas 1962 pada saat Aljazair merdeka. Ghardaïa (Taghardait) adalah kota utama dan ibu kota M'zab dan El Atteuf (Tajnint) adalah pemukiman tertua di wilayah itu. Beni Isguen (At Isgen) adalah kota suci untuk umat Islam Berber. Disana, turis dan orang selain Mozabite dilarang bermalam di area dalam benteng. Melika (At Mlichet) adalah sebuah kota di dekat Bouira yang terdapat pemakaman dan masjid-masjid historis di tengah ksar. Sementara Bounoura (At Bounour) adalah situs ksar bersejarah yang mempunyai kebun sawit Azwil, sementara El Guerrara (Igraren) dan Berriane (Iberguen) adalah bagian dari M'zab sejak abad ke-17.[5]
Arsitektur
Terdapat lima ksar (qsur; desa bertembok) yang berada di tebing berbatu sepanjang Wadi Mzab yang secara kolektif disebut "Pentapolis", yang dibangun antara 1012 dan 1350.[3] Tempat-tempat itu adalah: Ghardaïa (Tagherdayt), situs yang masih eksis dihuni hingga sekarang; Beni Isguen (At Isjen); Melika (At Mlishet); Bounoura (At Bunur); dan El Atteuf (Tajnint), situs tertua dari kelima situs.[6] Selain itu ada juga Bérianne dan El Guerrara, sehingga semuanya bisa disebut dengan Heptapolis Mzab.
Kombinasi fungsional aliran Ibadi yang hidup dekat dengan oasis mempengaruhi hidup masyarakat hingga penggunaan tanah dan ruang. Tiap bangunan yang seperti benteng desa memiliki masjid, yang menaranya berfungsi sebagai menara pemantau. Rumah-rumah berukuran standar dan dibangun mengelilingi masjid. Pemukiman M'zab didesain untuk hidup secara komunal egaliter, dengan tetap menjaga privasi keluarga. Bangunan M'zab bertipe Libya-Fenisia (Libyan-Phoenican), dengan spesifik menggunakan gaya Berber dan daerah lainnya di Shara.[7]
Di musim panas, Mozabite bermigrasi ke "benteng musim panas" yang mengelilingi perkebunan sawit dan oasis. Di daerah ini terdapat kelompok oasis besar di Gurun Sahara.