Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis

a. Bintang : Ketinggian cita -cita dan keluhuran budi. b. Lingkaran : Perjuangan yang bulat, konsisten, dan kontinue (berkelanjutan).c. Banteng Ketaton (miring ke kiri) : Simbol kekuatan dan perlawanan rakyat marhaen (petani & kaum melarat lainnya)d. Warna Hitam : Keteguhan pendirian dalam mengemban amanah perjuangan.e. Warna Merah : Keberanian. f. Warna Putih : Kesucian dan ketulusan. g.Tiga Sudut Segitiga : Marhaenisme (Sosio - nasionalisme, Sosio - Demokrasi, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.)h. Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis : Nama Organisasi.

Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis (LSMM) adalah organisasi mahasiswa ekstrakampus. Organisasi ini adalah organisasi pengkaderan dan perjuangan yang terbentuk pada 21 Juli 2021 di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi.[1] LSMM pertama sekali didirikan oleh Ados Aleksander Sianturi beserta 16 mahasiswa Universitas Jambi. Untuk menjalankan roda organisasinya,LSMM menggunakan azas marhaenisme yang dicetuskan Bung Karno. Adapun tafsir marhaenisme yang dipakai adalah sepenuhnya tafsir yang disetujui oleh Bung Karno yakni apa yang termaktub dalam Deklarasi Marhaenis 1964. Dalam hal keanggotaannya, organisasi ini bersikap nasionalis dalam artian tidak memiliki tendensi terhadap suatu golongan, sehingga mahasiswa yang menjadi anggotanya bisa berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda - beda.

Pada 6 Desember 2021, LSMM mampu melebarkan sayapnya ke provinsi lain yakni Provinsi Sumatera Utara, Maluku, dan Sulawesi Tenggaradan terakhir adalah Kabupaten Asahan. Hal ini sesuai dengan salah satu tujuan organisasi ini dibentuk yaitu untuk membumikan marhaenisme Bung Karno ke seluruh penjuru negeri.[2]

Ada beberapa hal yang menjadi perjuangan utama dari organisasi ini yaitu melaksanakan pendidikan yang ilmiah berdasarkan marhaenisme di Indonesia, meniadakan pembedaan terhadap perempuan dan laki - laki dalam kedudukan sosialnya, melaksanakan reforma agraria, nation and character building, mewujudkan ekonomi ekasila (gotong royong), dan mewujudkan Trisakti Bung Karno.

LSMM memegang prinsip bahwa tanpa teori perjuangan yang revolusioner,gerakan yang revolusioner adalah suatu kemustahilan. Dalam hal ini,marhaenisme diyakini sebagai teori perjuangan yang revolusioner (kiri).

LSMM meyakini sosialisme Indonesia hanya akan tercapai apabila semua elemen progresif revolusioner bersatu menjadi satu kesatuan yang utuh dalam naungan ideologi marhaenisme selama melanjutkan revolusi.


Sebagai organisasi kiri, LSMM anti terhadap kapitalisme, liberalisme, kolonialisme, imperialisme, feodalisme,Chauvinisme, dan fanatisme agama.

Kegiatan

Adapun beberapa kegiatan LSMM adalah sosialisasi, edukasi, advokasi, penggiatan literasi, ekonomi kreatif, kajian, diskusi, aksi[3], sosial dan demonstrasi[4].

Referensi

  1. ^ Redaksi (2022-07-15). "Dies Natalis Kesatu, LSMM Akan Perkuat Studi Dan Gerakan". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-07-15. Diakses tanggal 2022-07-15. 
  2. ^ "Baru Beberapa Bulan, Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis Berhasil Lebarkan Sayap di 3 Provinsi". Bicara Apa Adanya. 2021-12-07. Diakses tanggal 2022-04-27. 
  3. ^ HALOSUMATERA.COM. "LSMM Jambi Demo di Gedung DPRD Provinsi, Desak Percepatan UU TPKS". HALOSUMATERA.COM (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-05-29. 
  4. ^ "RUU TPKS Tak Kunjung Sah, LSMM Jambi Aksi Di Gedung DPRD Provinsi Jambi". Diakses tanggal 2022-05-29. 
Kembali kehalaman sebelumnya