Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Liberalisme klasik

Liberalisme klasik adalah ideologi politik, cabang liberalisme yang mendukung kebebasan sipil dan kebebasan politik dengan pemerintahan demokrasi perwakilan berdasarkan aturan hukum dan mengutamakan kebebasan ekonomi.[1][2]

Liberalisme klasik berkembang pada abad ke-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Meski liberalisme klasik dibangun di atas pemikiran yang sudah berkembang pada akhir abad ke-19, liberalisme klasik mendukung terciptanya masyarakat, pemerintahan, dan kebijakan umum jenis lain sebagai tanggapan terhadap Revolusi Industri dan urbanisasi.[3] Tokoh ternama yang pemikirannya digunakan dalam liberalisme klasik meliputi John Locke,[4] Jean-Baptiste Say, Thomas Malthus, dan David Ricardo. Liberalisme klasik bergantung pada teori ekonomi Adam Smith, hukum kodrat,[5] utilitarianisme,[6] dan kemajuan.[7]

Pada akhir abad ke-19, liberalisme klasik berkembang menjadi liberalisme neoklasik. Liberalisme neoklasik percaya bahwa pemerintahan harus disusutkan sekecil-kecilnya agar kebebasan individu bisa berjalan. Dalam bentuk ekstremnya, liberalisme neoklasik mengusung konsep Darwinisme sosial. Libertarianisme adalah bentuk modern dari liberalisme neoklasik.[8]

Lihat Pula

Catatan kaki

  1. ^ Modern Political Philosophy (1999), Richard Hudelson, pp. 37–38
  2. ^ M. O. Dickerson et al., An Introduction to Government and Politics: A Conceptual Approach (2009) p. 129
  3. ^ Hamowy, p. xxix
  4. ^ Steven M. Dworetz, The Unvarnished Doctrine: Locke, Liberalism, and the American Revolution (1994)
  5. ^ Joyce Appleby, Liberalism and Republicanism in the Historical Imagination (1992) p. 58
  6. ^ Gerald F. Gaus and Chandran Kukathas, Handbook of Political Theory (2004) p. 422
  7. ^ Hunt, p. 54
  8. ^ Mayne, p. 124

Referensi

Kembali kehalaman sebelumnya