Kuarsit (Bahasa Jerman: Quarzit[1]) adalah batuan metamorf non-foliasi yang keras, yang merupakan hasil perubahan (metamorfisme) dari batupasirkuarsa.[2][3] Batupasir berubah menjadi kuarsit melalui pemanasan dan tekanan yang biasanya terkait dengan kompresi tektonik dalam sabuk orogenik. Kuarsit murni biasanya berwarna putih hingga abu-abu, tetapi kuarsit juga sering ditemukan dalam berbagai nuansa merah muda dan merah karena jumlah yang bervariasi dari besi oksida (Fe2O3). Warna lain, seperti kuning, hijau, biru dan oranye, adalah karena pengotoran mineral lainnya.
Ketika batupasir disemen pada kuarsit, butir kuarsa individu mengkristal bersama dengan bekas bahan penyemenan untuk membentuk mosaik interlocking kristal kuarsa.[2] Hampir sebagian atau semua tekstur asli serta struktur sedimen dari batupasir lenyap akibat metamorfisme.[2] Permukaan yang semula kasar seperti amplas berubah menjadi seperti gelas atau kaca.[2] Sejumlah kecil bahan penyemenan sebelumnya, oksida besi, silika, karbonat dan lempung, sering bermigrasi selama rekristalisasi dan metamorfosis. Hal ini menyebabkan terbentuknya garis-garis dan lensa pada kuarsit tersebut.
Ortokuarsit adalah batupasir kuarsa sangat murni yang terdiri dari butir kuarsa yang membundar (well rounded) yang disemen oleh silika. Ortokuarsit mengandung 99% SiO2 dengan hanya sejumlah sangat kecil dari mineral oksida besi dan mineral tahan jejak seperti zirkon, rutil dan magnetit. Meskipun beberapa fosil terkadang ditemukan, tekstur asli dan struktur sedimen masih terawetkan.
Artikel bertopik geologi ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.