Krisis diplomatik Meksiko–Amerika Serikat 2017
Krisis diplomatik Meksiko–Amerika Serikat 2017 adalah stagnasi dalam hubungan diplomasi antara dua negara di Amerika Utara tersebut akibat gesekan yang baru-baru ini terjadi di antara presiden kedua negara. Krisis ini dimulai ketika Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengancam Meksiko untuk melakukan negosiasi ulang terhadap Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara karena ia menganggap hal itu tidak bermanfaat bagi negaranya. Ia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan memperkuat pembatas yang memisahkan kedua negara. Presiden Meksiko, Enrique Peña Nieto mengatakan bahwa ia menentang kedua proposal yang diajukan Presiden Trump. Selanjutnya, Donald Trump dan Enrique Peña Nieto membatalkan pertemuan yang telah mereka jadwalkan di Washington D.C.[1] Latar belakangSejak kandidat dari partai Republik, Donald Trump, memasuki arena pemilihan presiden pada 16 Juni 2015, salah satu janji utama kampanye yang diusungnya ialah pembuatan sebuah dinding di perbatasan selatan untuk membuat imigrasi ilegal lebih sulit dilakukan oleh orang-orang yang berusaha masuk secara ilegal ke Amerika Serikat dari Meksiko. Selama masa kampanye ia berjanji kepada para pendukungnya bahwa pemerintah Amerika Serikat akan membangun dinding dan Meksiko yang akan membayar untuk biaya pembangunan pagar tersebut. Setelah Donald Trump menjadi calon presiden dari partai Republik, hal tersebut menjadi isu penting dalam kampanye kepresidenannya. Sebagai tanggapan perihal hal tersebut, pemerintah Meksiko di bawah Presiden Enrique Peña Nieto menyatakan bahwa Meksiko tidak akan membayar untuk dinding perbatasan yang baru. Pemerintah Trump melihat kemungkinan adanya penambahan pajak pada barang-barang yang di impor dari Meksiko untuk membantu mendanai pembangunan dan pemeliharaan dinding perbatasan yang baru.[2] Status saat iniPada akhir Oktober 2017, Kongres belum mengalokasikan dana untuk pembangunan dinding, dan tidak ada pembangunan konstruksi dinding yang telah dilakukan, di luar apa yang telah direncanakan selama kepemerintahan presiden Obama.[3] Sejak pertengahan Mei, upaya Gedung Putih untuk mengejar pembangunan dinding juga mengalami penundaan, setidaknya untuk sementara waktu, sebab pemerintah telah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan pembelaan terhadap Trump atas tuduhan yang tidak pantas terkait pemecatan yang dilakukannya terhadap direktur FBI James Comey, serta atas tindakan ketidakhati-hatiannya yang menyebakan terungkapnya informasi rahasia kepada pihak Rusia.[4] Kronologi krisis20 JanuariDalam pidato pelantikannya, Donald Trump mengatakan, "Kita akan membawa kembali lapangan pekerjaan kita", yang menandakan bahwa ia akan menempatkan Amerika diurutan pertama dan mereka akan mengikuti dua aturan sederhana: membeli barang-barang dari Amerika dan menyewa orang-orang Amerika.[5] Enrique Peña Nieto memberikan selamat kepada Trump pada pelantikannya dan berjanji kepada rakyat Meksiko bahwa ia akan melindungi mereka, sebagaimana ia akan mengusahakan dialog yang penuh hormat dengan pihak pemerintah Trump serta menjalin hubungan yang akan memberikan manfaat untuk warga Meksiko.[6] 22 JanuariPresiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan ia akan mulai melakukan negosiasi ulang terhadap Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara ketika ia bertemu dengan para pemimpin Kanada dan Meksiko. Presiden Meksiko, Pena Nieto, menjadwalkan sebuah pertemuan di Washington D.C. pada 31 Januari.[7] 23 JanuariPresiden Meksiko, Pena Nieto, membuat daftar mengenai 10 sasaran dalam proses negosiasi yang akan dilakukan, termasuk komitmen Amerika Serikat untuk menghormati hak-hak hukum warga negara Meksiko dan melindungi aliran bebas pengiriman uang yang berjumlah sekitar $25 miliar per tahun. Presiden Pena Nieto mengatakan Meksiko tidak percaya bahwa "dinding" akan membawa manfaat, tapi percaya bahwa "jembatan" yang akan membawa manfaat.[8] 25 JanuariPresiden Donald Trump menandatangani Perintah Eksekutif 13767, yang mengamanatkan bahwa pembangunan fisik dinding akan dibangun di sepanjang perbatasan selatan Amerika Serikat.[9] 26 JanuariPresiden Trump menulis di sebuah media sosial yang mengatakan "Jika Meksiko tidak mau membayar untuk dinding yang sangat diperlukan itu, maka akan lebih baik untuk membatalkan pertemuan yang akan datang." Presiden Peña membalas hal tersebut dengan membuat video dimana ia mengatakan "Saya telah mengatakan hal itu secara berulang-ulang, bahwa Meksiko tidak akan membayar untuk dinding apapun". Setelah itu, Presiden Meksiko membatalkan pertemuan yang telah direncanakannya dengan Presiden Trump.[10] Wartawan media massa Washington, Dolia Estévez, yang diwawancarai di Aristegui Noticias mengatakan bahwa ia mendapat akses pada satu bagian dalam satu jam percakapan telepon yang terjadi antara dua presiden pada hari yang seharusnya berlangsung pertemuan. Wartawan Dolia Estévez mengatakan "Trump menghina Peña Nieto" dan percakapan hanya berlangsung selama 20 menit, namun menjadi berkepanjangan hingga satu jam karena melalui proses penerjemahan.[11][12][13] 24 FebruariPemerintah Meksiko menyatakan mereka tidak akan dalam keadaan apapun menerima warga negara asing dari negara-negara ketiga yang dideportasi dari Amerika Serikat. Dalam beberapa tahun terakhir sebagian besar penyebrangan dari Meksiko ke Amerika Serikat terjadi dari Amerika Tengah.[14] Lihat juga
Referensi
|