Konrad I dari Masovia (bahasa Polandia: Konrad I Mazowiecki) (skt. 1187/88[1] – 31 Agustus 1247), dari Wangsa Piast, Polandia merupakan Adipati Masovia yang keenam dan Kujawy dari tahun 1194 sampai kematiannya serta Adipati Agung Polandia dari tahun 1229 sampai 1232 dan juga dari tahun 1241 sampai 1243.
Kehidupan
Konrad adalah putra bungsu Adipati Agung Kazimierz II Sprawiedliwy dari Polandia dan Helena dari Znojmo, putri Přemyslid adipati Konrád II dari Znojmo (penguasa apanase Znojmo di selatan Moravia, bagian Kadipaten Bohemia). Nenek maternalnya adalah Maria dari Serbia, diduga adalah putri pra-Nemanjić župan Uroš I dari Rascia.
Setelah kematian ayahandanya pada tahun 1194, Konrad dibesarkan oleh ibundanya, yang bertindak sebagai pemangku takhta di Masovia. Pada tahun 1199 ia menerima Masovia dan pada tahun 1205 juga tanah-tanah yang berdekatan dengan Kujawy. Pada tahun 1205, ia dan saudaranya, Adipati Leszek I dari Sandomierz, memenangkan Pertempuran Zawichost melawa Pangeran Agung Romawi dari Halych-Volynia. Tentara Ruthenia dihancurkan dan Romawi terbunuh di medan pertempuran. Putri Rurik, Agafia dari Rus menjadi istrinya.
Upaya menaklukkan Prusia
Di dalam rangka untuk memperbesar kekuasaannya, Konrad gagal di untuk menaklukkan tanah pagan yang berdekatan, Chelmno di Prusia pada perang salib pada tahun 1209 dengan persetujuan Paus Innosensius III. Pada tahun 1215 seorang biarawan yang bernama Christian dari Preußen diangkat menjadi uskup misionaris di antara Prusia Baltik, tetapi kediamannya di Chelmno dihancurkan oleh pasukan Prusia pada tahun berikutnya. Beberapa kampanye selanjutnya [2] pada tahun 1219, 1222 [3] gagal, sebaliknya Konrad berselisih cukup lama dengan suku Prusia.
Upaya-upaya sang adipati yang berkelanjutan di Prusia dijawab oleh serangan lintas perbatasan di tanah-tanah Masovianya, sedangkan Prusia berupaya untuk mendapatkan kembali wewenang atas sengketa Tanah Chelmno, bahkan mengancam tempat tinggal Konrad di Kastil Płock. Menjadi sasaran empuk, penggerebekan dan kontra-serangan Prusia, Konrad sekarang ingin menstabilkan utara dari Kadipaten Masovia di dalam pertarungan atas wilayah perbatasan Chelmno.
Ordo Teutonik
Dengan demikian pada tahun 1226, Konrad, mengalami kesulitan dengan serangan terus menerus di wilayahnya, ia mengundang ordo militer dari Ksatria Teutonik untuk melawan Prusia, karena mereka telah mendukung Kerajaan Hungaria melawan Cuman di Transilvania, Burzenland dari tahun 1211 sampai 1225. Ketika mereka memberitahu Hungaria bahwa Ordo tersebut adalah, pertama-tama, bertanggung jawab kepada paus, para Ksatria diusir oleh Raja Hungaria, András II . Dengan demikian, untuk pelayanan Ordo, Grand Master Hermann dari Salza ingin mendokumentasikan hak-hak tersebut, dengan kesepakatan Konrad yang akan dikonfirmasikan oleh Kaisar Romawi Suci dan Kuria Roma.
Kaisar Friedrich II pada bulan Maret 1226 mengeluarkan Bulla Emas Rimini, yang menyatakan bahwa:
"...Saudara kepecayaan kita, Hermann, Master Rumah Suci yang layak dari rumah Sakit Santa Maria, Jerman di Yerusalem [yaitu, Ordo Teutonik] menjelaskan ... bahwa Konrad yang setia (Chünradus), Adipati Masovia dan Kujawy (Cuiaviae), telah berjanji dan melakukan untuk memberikan kepadanya dan saudara-saudaranya dari tanah itu, yang disebut Tanah Chelmło (terra yang vocatur Culmen), dan di lahan lainnya, yang disebutkan, berada di antara perbatasan (marchiam) dan wilayah Prusia (confinia Prutenorum), agar mereka boleh bertugas dan siap memulai invasi dan memperoleh tanah Prusia (terram Prusciae) untuk kehormatan dan kemuliaan Allah.[4]
"Oleh karena itu kami... terutama karena tanah itu sendiri berada di bawah pemerintahan tunggal Kekaisaran (sub monarchia imperii), percaya juga di dalam penghakiman (prudentia) dari Master yang sama, karena ia adalah seorang pria perkasa baik di dalam perbuatan dan kata-kata dan melalui ketekunannya sendiri serta saudara-saudaranya yang dengan gagah menaklukka tanah itu... meskipun banyak, yang sia-sia memohon dengan berbagai pengerahan tenaga di dalam bisnis ini, menyerah (defecerunt) hanya ketika mereka tampaknya akan ditetapkan, menghibahkan tanah Prusia untuk Master yang sama bersama dengan desakan dari perintahnya dan bagi semua pihak yang berpikir untuk menyerang [itu]..."[5]
Sejauh ini, Ksatria merasa tidak begitu yakin untuk melawan Prusia, dan atas saran dari uskup Prusia yang pertama, Christian dari Preußen, sebaliknya pada tahun 1228 Konrad mendirikan Ordo Kesetiaan Dobrzyń, dan menyerukan perang Salib Prusia lain - dan lagi-lagi dikalahkan. Di lihat dari dekat invasi Prusia, Konrad seharusnya menandatangani Perjanjian Kruszwica pada tahun 1230, yang menyatakan bahwa ia menjamin Tanah Chelmno untuk Ksatria Teutonik dan Ordo Dobrzyń. Dengan sumbangan tersebut, Konrad membentuk inti dari Negara Ordo Teutonik. Dokumen itu tidak ada. Namun diyakini [6][7] bahwa dokumen tersebut tidak pernah ditandatangani, dan Ordo mungkin telah memalsukannya. Para Ksatria di bawah perintah Hermann Balke menyeberangi sungai Vistula dan menaklukkan Tanah Chelmno, mendirikan benteng Toruń (Thorn) pada tahun 1231. Pada tahun 1234, Paus Gregorius IX mengeluarkan Bulla Emas Rieti, yang mengkonfirmasikan hubungan sebelumnya dengan Ksatria Teutonik, yang menyatakan bahwa tanah Ordo hanya tunduk kepada Paus, bukan perdikan dari siapa pun.
Adipati Agung
Konrad juga terjerat di dalam konflik atas Seniorate Provinsi Polandia dengan sepupu Piastny Adipati Władysław III Laskonogi dari Polandia Besar dan mengambil gelar Adipati Agung Polandia pada tahun 1229. Namun kerabat Silesian mereka, Adipati Henryk Brodaty akhirnya menang sebagai Adipati Agung di Kraków pada tahun 1232 dan membatasi pemerintahan Konrad sekali lagi ke Masovia. Ketika putra dan ahli waris Henryk, Adipati Agung Henryk II Pobożny tewas pada tahun 1241 di Pertempuran Legnica, Konrad sekali lagi mengambil gelar senioral, tetapi harus menyerah pada tuntutan yang diajukan oleh keponakannya Bolesław V Wstydliwy, putra kakandanya, Leszek Biały, dua tahun kemudian.
Pernikahan dan keturunan
Pada tahun 1207 Konrad menikahi Agafia Svyatoslavna, putri Pangeran Svyatoslav III Igorevich. Mereka memiliki sebelas orang anak:
Przemysł (skt. 1207 – tewas di medan perang, Skała, 1228).[8]
Bolesław I (skt. 1208 – 17 April 1248), Adipati Masovia.
Kazimierz I (skt. 1210/13 – 14 Desember 1267), Adipati Kujawy.
Eudoxia (skt. 1222 – 1240), menikah dengan Comte Dietrich I dari Brehna dan Wettin
Ludmila (skt. 1223 – ?), mungkin suster norbertine di Płock.
Salomea (skt. 1224 – set. 30 Oktober 1268), mungkin suster clare di Skała.
Ziemomysł (skt. 4 Juli 1225 – 10 Juli/18 September 1241).
Judith (skt. 1222/27 – 4 Desember 1257/63), menikah pertama-tama dengan Adipati Mieszko II Otyły dari Opole, kedua dengan Adipati Henryk III Biały dari Wrocław.
Siemowit I (skt. 1228 – 24 Juni 1262), menggantikan kakandanya sebagai Adipati Masovia.
Mieszko (seb. 1235 – seb. 1237), meninggal saat masih bayi.
Peninggalan Konrad
Konrad disalahkan oleh bangsa Polandia, bahwa 'tindakannya adalah permulaan dimana para Ksatria Teutonik menjadi berkuasa banyak di garis pantai Baltik melalui negara monastik mereka, yang pada akhirnya berdampak mengerikan bagi negara Polandia'. Dari pandangan bangsa Polandia, Kaisar tidak memiliki dasar hukum untuk meyelimuti Ordo dengan tanah yang berada di luar kekuasaan diskresionernya.
Raja Kazimierz III dari Polandia harus menerima aturan dari Ordo di Thorn dan Kulm Traktat Kalisz pada tahun 1343. Setelah Perang Tiga Belas Tahun pada tahun 1466 Perdamaian Thorn Kedua, Raja Polandia Kazimierz IV Jagiellon mendapatkan kendali atas Tanah Chelmno sebagai bagian dari Kerajaan Prussia.
^The Chronica principum Polonie record that Prymsl.
^Conradus Dux Mazowie et Cuyawííe donated property to the monastery of Czyrwen, in the presence of uxore mea Shaphia et liberis meis Bolezlao et Semovitho, by charter dated 1221 (Codex Diplomaticus Poloniæ Tome I, XIV, p. 25).
(Jerman) Hartmut Boockmann, "Deutsche Geschichte im Osten Europas. Ostpreußen und Westpreußen", Berlin 1992
De icon
De icon
(Jerman) Bernd Martin, "Masuren, Mythos und Geschichte", Evangelische Akademie Baden, Karlsruhe 1998
De icon
De icon
Catholic Encyclopedia Innocent III resolved (1207) to organize a new crusade...Instead of concentrating the forces of Christendom against the Mohammedans, the pope himself disbanded them by proclaiming (1209) a crusade against the Albigenses in the south of France, and against the Almohades of Spain (1213), the pagans of Prussia, and John Lackland of England.