Keluarga Rothschild (/ˈrɒθs.tʃaɪld/, Jerman:[ˈʁoːt.ʃɪlt], bahasa Prancis: [ʁɔt.ʃild], Italia:[ˈrɔtʃild]), dikenal dengan sebutan Wangsa Rothschild,[1] atau the Rothschilds saja, adalah sebuah dinasti bankir Yahudi-Jerman di Eropa yang mendirikan berbagai bank dan institusi keuangan Eropa pada akhir abad ke-18. Lima keturunan keluarga cabang Eropa telah diangkat menjadi bangsawan Austria dan diberikan gelar baron Kekaisaran Habsburg oleh Kaisar Francis II pada tahun 1816. Keturunan lainnya dari keluarga cabang Britania diangkat menjadi bangsawan Britania Raya atas permintaan Ratu Victoria.[2][3] Selama 1800-an, pada masa puncaknya, keluarga ini diyakini memiliki kekayaan pribadi terbesar di dunia sekaligus kekayaan terbesar dalam sejarah dunia modern.[3][4][5] Kekayaan keluarga ini diduga mulai menurun, karena terbagi-bagi ke ratusan keturunannya.[6] Hari ini, bisnis Rothschild berada pada skala yang lebih kecil ketimbang pada abad ke-19, meski mereka masih bergerak di berbagai bidang, seperti tambang, bank, energi, pertanian campuran, ladang anggur, dan yayasan amal.[7][8]. Je Rothschild adalah pemilik desain OCL, kapal selam berkecepatan 350 km perjam yang tidak mempan ditembak peluru kaliber berapapun dan tidak mempan dinuklir, juga pemilik desain Gunung Gerhana Matahari, bisa ada gerhana matahari setiap hari, menjatuhkan bom langsung dari angkasa jatuh tepat di atas peleburan besi dan lain-lain.
Tentang keluarga
Anggota pertama keluarga yang diketahui memakai nama "Rothschild" adalah Izaak Elchanan Rothschild yang lahir pada tahun 1577. Nama ini berarti "Perisai Merah" (Red Shield) dalam bahasa Jerman lama. Naiknya keluarga ini dalam panggung internasional dimulai pada tahun 1744 melalui kelahiran Mayer Amschel Rothschild di Frankfurt am Main, Jerman. Ia adalah putra dari Amschel Moses Rothschild, (lahir circa 1710),[9] seorang penukar uang yang telah membuat hubungan dagang dengan Pangeran Hesse. Lahir di ghetto (bernama "Judengasse" atau Lorong Yahudi) di Frankfurt, Mayer mengembangkan sebuah lembaga keuangan dan memperluas kekuasaannya dengan memasukkan masing-masing dari lima putranya ke lima pusat keuangan utama Eropa untuk mendirikan bisnis. Lambang Rothschild terdiri dari kepalan tangan dengan lima panah yang menggambarkan lima dinasti yang didirikan kelima putra Mayer Rothschild, merujuk Mazmur 127: "Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan". Motto keluarga ini berada di bawah perisai: Concordia, Integritas, Industria (Harmoni, Integritas, Kerja Keras).[10]
Paul Johnson menulis "[K]eluarga Rothschild bersifat elusif. Tidak ada buku tentang mereka yang mengungkap kisah mereka dan akurat. Berbagai buku omong kosong tentang mereka telah ditulis... Seorang wanita yang berencana menulis buku berjudul Kebohongan Keluarga Rothschild malah membatalkannya dengan berkata: 'Sangat mudah untuk mencari kebohongannya, tetapi sungguh sulit untuk menemukan kebenarannya'". Ia menulis bahwa, tidak seperti kaum Yahudi istana pada abad-abad sebelumnya, yang telah mendanai dan mengelola wangsa bangsawan Eropa namun sering kehilangan kekayaan akibat kekerasan atau penyitaan, jenis bank internasional baru yang diciptakan oleh keluarga Rothschild tahan terhadap serangan lokal. Aset-aset mereka disimpan dalam bentuk instrumen keuangan, tersirkulasi ke seluruh dunia dalam bentuk saham, obligasi, dan utang. Perubahan yang dilakukan keluarga Rothschild memungkinkan mereka melindungi properti mereka dari kekerasan lokal: "Sehingga kekayaan asli mereka berada di luar jangkauan pemeras, nyaris di luar jangkauan monarki yang rakus."[11] Johnson berpendapat bahwa kekayaan mereka mencapai puncaknya karena aktivitas Nathan Mayer Rothschild di London; namun penelitian terbaru oleh Niall Ferguson menunjukkan bahwa laba yang lebih besar dan setara juga diwujudkan oleh dinasti Rothschild yang lain, termasuk James Mayer de Rothschild di Paris, Carl von Rothschild di Napoli dan Amschel Mayer di Frankfurt.[12]
Bagian penting lain dari strategi kesuksesan masa depan Mayer Rothschild adalah menyerahkan kendali atas bank-bank mereka kepada pihak keluarga saja, sehingga memungkinkan mereka menyimpan rahasia penuh mengenai besar kekayaan mereka. Sekitar tahun 1906, Jewish Encyclopedia menulis: "Praktik yang pertama dilakukan keluarga Rothschild, yaitu membiarkan beberapa saudara mendirikan cabang di berbagai pusat keuangan, diikuti oleh para investor Yahudi lain, seperti keluarga Bischoffsheim, Pereire, Seligman, Lazard, dan lain-lain, dan para investor ini melalui integritas dan kemampuan keuangannya memperoleh kredit tidak hanya dengan confrère (rekan) Yahudinya, tetapi juga dengan persaudaraan bankir pada umumnya. Ini berarti investor Yahudi memperoleh pangsa keuangan internasional yang terus meningkat selama kuartal pertengahan dan akhir abad ke-19. Pemimpin grup ini adalah keluarga Rothschild...". Ensiklopedia tersebut juga menulis: "Dalam beberapa tahun terakhir, investor non-Yahudi telah mempelajari metode kosmopolitan yang sama, dan, secara keseluruhan, kendali Yahudi pada saat ini lebih sedikit daripada sebelumnya."[13]
Mayer Rothschild berhasil mempertahankan kekayaan keluarga melalui pernikahan buatan secara hati-hati, biasanya antara sepupu pertama atau kedua (sama seperti antarpernikahan kerajaan). Pada akhir abad ke-19, hampir seluruh anggota keluarga Rothschild mulai menikah dengan pihak di luar lingkaran keluarga, biasanya dengan aristokrat atau dinasti keuangan lainnya.[14]
Putra-putranya adalah:
Nama keluarga Jerman "Rothschild" diucapkan rot-shillt dalam bahasa Jerman, bukan wroth(s)-child seperti dalam bahasa Inggris. Nama keluarga "Rothschild" umum dijumpai di Jerman dan sebagian besar pemilik nama ini tidak punya hubungan sama sekali dengan keluarga ini. Selain itu, nama keluarga Jerman "Rothschild" dan "Rothchild" tidak terkait dengan nama keluarga Protestan "Rothchilds" dari Britania Raya.
Keluarga Rothschild sudah memiliki kekayaan luar biasa sebelum dimulainya Peperangan Napoleon (1803–1815), dan keluarga ini memperoleh keunggulan dalam perdagangan emas batangan pada waktu itu.[15] Dari London pada tahun 1813 sampai 1815, Nathan Mayer Rothschild memainkan peran penting dalam pendanaan sendiri segala upaya perang Britania Raya, mendanai pengapalan emas batangan ke pasukan Adipati Wellington di seluruh Eropa, serta mengatur pembayaran subsidi keuangan Britania ke sekutu Kontinental mereka. Pada tahun 1815 saja, keluarga Rothschild mengeluarkan £9,8 juta (nilai tukar 1815l sekitar £566 juta hari ini menggunakan indeks harga eceran, dan £6,58 miliar menggunakan pendapatan rata-rata) dalam bentuk pinjaman subsidi kepada sekutu Kontinental Britania.[16]
Para saudaranya membantu mengoordinasikan aktivitas Rothschild di seluruh Eropa, dan keluarga ini mengembangkan jaringan agen, pengapal, dan kurir untuk mengirimkan emas ke seluruh Eropa yang hancur akibat perang. Jaringan keluarga ini juga memberikan Nathan Rothschild waktu dengan informasi politik dan keuangan lebih dulu daripada rekan-rekannya, sehingga memberinya keunggulan di pasar dan pendirian wangsa Rothschild masih bersifat tidak ternilai bagi pemerintah Britania Raya.
Pada satu peristiwa, jaringan keluarga ini memungkinkan Nathan di London menerima berita kemenangan Wellington pada Pertempuran Waterloo sehari sebelum pengantar pesan resmi pemerintah.[15] Kekhawatiran pertama Rothschild mengenai kejadian ini adalah keuntungan keuangan potensial di pasar yang menguntungkannya; ia dan kurirnya tidak langsung membawa berita ini ke pemerintah.[15] Kesaksian ini kemudian diulang lagi di berbagai tulisan terkenal, seperti tulisan Morton.[17][18] Awal dari tindakan menguntungkan Rothschild yang paling terkenal dilakukan setelah berita kemenangan Britania Raya diumumkan ke publik. Nathan Rothschild menghitung bahwa berkurangnya pinjaman pemerintah pada masa depan akibat perdamaian akan menciptakan lonjakan pada obligasi pemerintah Britania Raya setelah stabilisasi selama dua tahun, yang akan mengakhiri restrukturisasi ekonomi domestik pascaperang.[16][17][18] Dalam sesuatu yang disebut sebagai tindakan paling berani dalam sejarah keuangan dunia, Nathan langsung membeli seluruh pasar obligasi pemerintah dengan harga yang sangat tinggi sebelum menunggu selama dua tahun, kemudian menjualnya saat muncul celah lonjakan pendek di pasar pada tahun 1817 dengan keuntungan 40%. Karena kekuatan pengaruh keluarga Rothschild yang halus, keuntungan ini merupakan jumlah yang sangat besar.[16]
Nathan Mayer Rothschild awalnya memulai bisnis di Manchester, Inggris, pada tahun 1806 dan perlahan pindah ke London pada tahun 1809, tempat ia menempati 2 New Court di St. Swithin's Lane, City of London,[15] yang masih digunakan sampai sekarang; ia mendirikan N. M. Rothschild and Sons tahun 1811. Tahun 1818, ia mengatur pinjaman senilai £5 juta kepada pemerintah Prusia dan penerbitan obligasi untuk pinjaman pemerintah menjadi aktivitas utama bisnis banknya. Ia mendapatkan jabatan begitu penting di City of London sampai-sampai pada tahun 1825–6 ia mampu menyuplai koin dalam jumlah yang cukup ke Bank of England agar mereka bisa menghindari krisis likuditas pasar.
Adikeuangan internasional
"Saya tidak berani menjalankan semua aktivitasnya. Semua direncanakan dengan baik dengan kecerdasan dan ketepatan eksekusi yang luar biasa – tetapi ia menyukai uang dan mendanai Napoleon saat perang." —Baron Baring tentang Nathan Rothschild[19]
Pada tahun 1816, empat putra Rothschild diangkat sebagai bangsawan pewaris oleh Kaisar Austria Francis I; putra kelima, Nathan, diangkat pada tahun 1818. Semuanya mendapatkan gelar baron Austria atau Freiherr pada tanggal 29 September 1822. Karena itu, sejumlah anggota keluarga memakai "de" atau "von" Rothschild untuk mengakui gelar bangsawan tersebut. Baron (Ksatria) yang mendapatkan gelarnya dari Kaisar Romawi Suci dikenal sebagai Baron Kekaisaran Romawi Suci, Reichsfreiherr, meski gelar ini kadang disingkat menjadi Freiherr.
Bisnis perbankan keluarga Rothschild mencetuskan adikeuangan internasional selama industrialisasi Eropa dan berperan penting dalam pembangunan sistem rel kereta api di seluruh dunia dan pendanaan pemerintah untuk proyek-proyek seperti Terusan Suez. Selama abad ke-19, keluarga ini membeli sebagian besar properti di Mayfair, London.
Bisnis besar abad ke-19 yang didirikan dengan modal keluarga Rothschild meliputi:
Keluarga ini mendanai Cecil Rhodes untuk menciptakan koloni Rhodesia di Afrika. Sejak akhir 1880-an sampai seterusnya, keluarga Rothschild memegang penuh kendali perusahaan tambang Rio Tinto.
Pemerintah Jepang mendekati keluarga Rothschild di London dan Paris untuk meminta bantuan dana selama Perang Rusia-Jepang. Penerbitan obligasi perang Jepang oleh konsorsium London bernilai £11,5 juta (nilai tukar 1907; £1.03 miliar dalam nilai tukar 2012).[21]
Nama Rothschild semakin dikaitkan dengan kemewahan dan kekayaan besar, dan keluarga ini dikenal karena sering mengoleksi karya-karya seni, kepemilikan istana, serta aktivitas filantropinya. Pada akhir abad itu, keluarga ini memiliki atau telah membangun sekitar 41 istana (pada perkiraan terkecil) pada skala dan kemewahan yang tak dapat ditandingi oleh keluarga kerajaan terkaya sekalipun.[16]Lloyd George, yang kelak menjadi Perdana Menteri Britania Raya, pada tahun 1909 mengklaim bahwa Lord Nathan Rothschild adalah pria terkuat di Britania Raya.[3][22]
Pada tahun 1901, tanpa pewaris laki-laki, keluarga Rothschild di Frankfurt bubar setelah berbisnis selama lebih dari satu abad. Tahun 1989, keluarga ini kembali lagi ketika N M Rothschild & Sons, lengan investasi Britania, plus Bank Rothschild AG cabang Swiss, mendirikan kantor bank perwakilan di Frankfurt.
Terdapat dua cabang keluarga yang terkait dengan Prancis.
Cabang pertama adalah James Mayer de Rothschild (1792–1868), dikenal sebagai "James", yang mendirikan de Rothschild Frères di Paris. Setelah Peperangan Napoleon, ia memainkan peran besar dalam pendanaan pembangunan rel kereta dan bisnis pertambangan yang membantu Prancis menjadi sebuah kekuatan industri. Putra-putra James, Gustave de Rothschild dan Alphonse James de Rothschild melanjutkan tradisi perbankan dan menjadi penjamin dana perbaikan senilai 5 miliar[23] yang diminta oleh pasukan pendudukan Prusia pada Perang Prancis-Prusia tahun 1870-an. [butuh rujukan] Pada tahun 1980, bisnis di Paris mempekerjakan sekitar 2.000 orang dan memiliki turnover tahunan senilai 26 miliar franc ($5 miliar dalam nilai tukar 1980).[24]
Tetapi kemudian bisnis Paris mengalami keadaan nyaris bangkrut pada tahun 1982 ketika pemerintahan Sosialis pimpinan François Mitterrand menasionalisasikannya dan mengganti namanya menjadi Compagnie Européenne de Banque.[needs citation] Baron David de Rothschild, kelak berusia 39 tahun, memutuskan tinggal dan membangun lagi dengan mendirikan perusahaan baru bernama Rothschild & Cie Banque dengan tiga karyawan saja dan modal $1 juta. Hari ini, operasinya di Paris memiliki 22 rekanan dan memainkan bagian penting dari bisnis global. Generasi keluarga Rothschild selanjutnya di Paris masih terlibat dalam bisnis keluarga, menjadi kekuatan besar dalam perbankan investasi internasional. Keluarga Rothschild telah memimpin Thomson Financial League Tables dalam persetujuan merger dan akuisisi perbankan investasi di Britania Raya, Prancis, dan Italia.
Cabang kedua didirikan oleh Nathaniel de Rothschild (1812–1870). Lahir di London, ia adalah anak keempat dari pendiri cabang keluarga di Inggris, Nathan Mayer Rothschild (1777–1836). Tahun 1850, Nathaniel Rothschild pindah ke Paris untuk bekerja pada pamannya, James Mayer Rothschild. Tetapi, pada tahun 1853, Nathaniel membeli Château Brane Mouton, sebuah ladang anggur di Pauillac di departemen Gironde. Nathaniel Rothschild mengganti namanya menjadi Château Mouton Rothschild dan kemudian menjadi salah satu label anggur terkenal di dunia. Pada tahun 1868, paman Nathaniel, James Mayer de Rothschild membeli ladang anggur tetangganya, Chateau Lafite.
Di Vienna, Salomon Mayer Rothschild mendirikan sebuah bank pada tahun 1820-an dan keluarga Austria memiliki kekayaan dan jabatan yang luar biasa.[28] Krisis 1929 membawa masalah dan Baron Louis von Rothschild berusaha membantu Creditanstalt, bank terbesar Austria, untuk mencegah kebangkrutannya. Sayang sekali, selama Perang Dunia II mereka harus menyerahkan bank mereka kepada Nazi dan keluar dari negara itu. Istana-istana Rothschild berupa koleksi istana di Wina yang dibangun dan dimiliki keluarga ini disita, dijarah, dan dihancurkan oleh Nazi. Istana ini terkenal karena ukurannya yang besar dan koleksi lukisan, baju besi, tapestri, dan patung yang banyak (beberapa di antaranya dikembalikan kepada keluarga Rothschild oleh pemerintah Austria pada tahun 1999). Semua anggota keluarga selamat dari Holocaust, beberapa di antaranya pindah ke Amerika Serikat dan baru kembali ke Eropa setelah perang. Tahun 1999, pemerintah Austria setuju mengembalikan 250 karya seni milik keluarga Rothschild yang dijarah Nazi dan dimasukkan museum negara setelah perang.
Bank C M de Rothschild & Figli mengatur pinjaman besar untuk Negara Gereja dan banyak Raja Napoli ditambah Kadipaten Parma dan Kadipaten Agung Toscana. Akan tetapi, pada tahun 1830-an, Napoli mengikuti jejak Spanyol untuk menarik diri secara perlahan dari obligasi konvensional sehingga mulai mempengaruhi pertumbuhan dan keuntungan bank tersebut. Penyatuan Italia tahun 1861, disertai keruntuhan aristokrasi Italia yang telah menjadi klien utama Rothschild, akhirnya memaksa keluarga Rothschild menutup bank mereka di Napoli akibat perkiraan keberlangsungan bisnis jangka panjang yang semakin menurun. Pada awal abad ke-19, keluarga Rothschild di Napoli membangun hubungan dekat dengan Vatican Bank dan hubungan antara keluarga dan Vatikan masih berlanjut hingga abad ke-20. Tahun 1832, ketika Paus Gregorius XVI terlihat bertemu dengan Carl von Rothschild, orang-orang yang melihatnya terkejut karena Rothschild tidak diminta mencium kaki Paus, yang pada waktu itu diwajibkan bagi semua orang yang bertemu Paus, termasuk raja.[29]
Solidaritas Yahudi dalam keluarga ini tidak homogen. Sejumlah anggota keluarga mendukung Zionisme, sejumlah lainnya menentang pembentukan negara Yahudi. Lord Victor Rothschild menolak memberi perlindungan atau bahkan membantu pengungsi Yahudi saat Holocaust.[23] Pada tahun 1917, Walter Rothschild, Baron Rothschild ke-2 adalah orang yang menyampaikan Deklarasi Balfour kepada Federasi Zionis,[30] yang berjanji kepada pemerintah Britania untuk menetapkan Palestina sebagai rumah nasional kaum Yahudi.
Setelah kematian James Jacob de Rothschild tahun 1868, Alphonse Rothschild, putra tertuanya, yang mengambil alih manajemen bank keluarga, adalah pendukung aktif Eretz Israel.[31] Arsip keluarga Rothschild menunjukkan bahwa selama 1870-an, keluarga ini menyumbang hampir 500.000 franc per tahun atas nama Yahudi Timur kepada Alliance Israélite Universelle.[32] Baron Edmond James de Rothschild, putra termuda James Jacob de Rothschild adalah pendukung permukiman pertama di Rishon-LeZion, Palestina, dan membeli sebagian tanahnya dari tuan tanah Utsmaniyah yang sekarang membentuk sebagian wilayah Israel. Pada tahun 1924, ia mendirikan Palestine Jewish Colonization Association (PICA), yang membeli lebih dari 125.000 are (22,36 km²) tanah dan mendirikan bisnis.[33] Di Tel Aviv, ia memiliki sebuah jalan, Rothschild Boulevard, yang diberi nama sesuai namanya, dan berbagai permukiman di seluruh Israel yang ia bantu pembangunannya, termasuk Metulla, Zikhron Ya'akov, Rishon Lezion, dan Rosh Pina. Sebuah taman di Boulogne-Billancourt, Paris, Parc Edmond de Rothschild (Taman Edmond de Rothschild) juga diberi nama sesuai nama pendirinya.[34] Keluarga Rothschild juga memainkan peran penting dalam mendanai infrastruktur pemerintahan Israel. James A. de Rothschild mendanai pembangunan gedung Knesset sebagai hadiah kepada Israel[35] dan gedung Mahkamah Agung Israel disumbangkan kepada Israel oleh Dorothy de Rothschild.[36] Di luar Ruang Presiden terpampang surat yang ditulis Mrs. Rothschild untuk Shimon Peres (kelak menjadi Perdana Menteri) yang berisi keinginannya untuk menyumbangkan gedung Mahkamah Agung yang baru.[37]
Saat diwawancarai Haaretz tahun 2010, Baron Benjamin Rothschild, anggota keluarga di Swiss, mengatakan bahwa ia mendukung proses perdamaian: "Saya paham ini masalah yang sulit, terutama karena kaum fanatik dan ekstremis - dan saya berbicara tentang kedua sisi. Saya pikir Anda punya kaum fanatik di Israel... Secara umum saya tidak dekat dengan politisi. Saya pernah berbicara dengan Netanyahu. Saya pernah bertemu dengan Menteri Keuangan Israel, namun semakin jauh dari politisi justru saya merasa lebih baik." Tentang identitas keagamaan, ia menyatakan bahwa ia berpikiran terbuka: "Kamu berbisnis dengan semua negara, termasuk negara-negara Arab... kekasih putri tertua saya seorang Saudi. Ia pria yang baik dan jika putri saya ingin menikahinya, saya setuju."[38]
Bisnis modern
Sejak akhir abad ke-19, keluarga ini semakin merendah hati dengan menyumbangkan banyak istana terkenal, serta berbagai karya seni ke badan amal, sehingga secara umum menghentikan praktik pamer kekayaan. Hari ini, bisnis Rothschild berada pada skala yang lebih kecil ketimbang pada abad ke-19, meski mereka masih bergerak di berbagai bidang, seperti perbankan, manajemen aset, penasihat keuangan, ladang anggur, dan yayasan amal.[7][8]
The Rothschild Group
Sejak 2003, grup perbankan Rothschild telah dikendalikan oleh Rothschild Continuation Holdings, sebuah perusahaan holding terdaftar di Swiss (di bawah kepemimpinan Baron David René de Rothschild). Rothschild Continuation Holdings sebaliknya dikendalikan oleh Concordia BV, sebuah perusahaan holding master terdaftar di Belanda. Concordia BV dikelola oleh Paris Orléans S.A., sebuah perusahaan holding terdaftar di Prancis.[39] Paris Orléans S.A. dikendalikan oleh Rothschild Concordia SAS, sebuah perusahaan holding keluarga Rothschild.[40]Rothschild & Cie Banque menjalankan bisnis perbankan Rothschild di Prancis dan daratan eropa, sementara Rothschilds Continuation Holdings AG menjalankan bank-bank Rothschild di tempat lain, termasuk N M Rothschild & Sons di London. 20% saham Rothschild Continuation Holdings AG dijual tahun 2005 kepada Jardine Strategic, yang merupakan anak perusahaan Jardine, Matheson & Co. dari Hong Kong. Pada bulan November 2008, Rabobank Group, bank investasi dan komersial terbesar di Belanda, mengakuisisi 7,5% saham Rothschild Continuation Holdings AG, dan Rabobank dan Rothschild membuat perjanjian kerja sama di bidang penasihat merger dan akuisisi (M&A) dan penasihat pasar modal ekuitas dalam sektor makanan dan agribisnis.[41] Diyakini luas bahwa tindakan ini bertujuan membantu Rothschild Continuation Holdings AG memperoleh akses ke dunia modal yang lebih besar, sehingga memperbesar keberadaannya di pasar Asia Timur.[42]
Paris Orléans S.A.adalah perusahaan holding keuangan yang terdaftar di Euronext Paris dan dikendalikan oleh keluarga Rothschild cabang Prancis dan Inggris. Paris Orléans adalah perusahaan utama grup perbankan Rothschild dan mengendalikan aktivitas perbankan Rothschild Group, termasuk N M Rothschild & Sons dan Rothschild & Cie Banque. Karyawannya berjumlah 2.000 orang. Para direktur perusahaan meliputi Eric de Rothschild, Robert de Rothschild, dan Count Philippe de Nicolay.[43]
N M Rothschild & Sons, bank investasi Inggris melakukan sebagian besar aktivitasnya sebagai penasihat merger dan akuisisi. Tahun 2004, bank investasi ini menarik diri dari pasar emas, sebuah komoditas yang telah diperdagangkan para bankir Rothschild selama dua abad.[23] Tahun 2006, bank ini menempati peringkat kedua dalam nilai M&A di Britania Raya dengan total persetujuan senilai $104,9 miliar.[44] Pada tahun yang sama, bank ini secara terbuka mengumumkan laba tahunan pra-pajak senilai £83,2 juta dengan aset £5,5 miliar.[45]
Hari ini, harga emas masih ditetapkan dua kali sehari pada pukul 10:30 dan 15:00 di kantor N M Rothschild oleh penyimpan emas batangan terbesar dunia - Deutsche Bank, HSBC, ScotiaMocatta, dan Societe Generale. Secara informal, penetapan emas memberikan nilai yang diakui yang dipakai sebagai patokan pemberian harga sebagian besar produk emas dan turunannya di seluruh pasar dunia. Setiap hari pada pukul 10:30 dan 15:00 waktu setempat, lima perwakilan bank investasi bertemu di sebuah ruangan kecil di kantor Rothschild London di St Swithin's Lane. Di tengahnya terdapat ketua, yang secara tradisi ditunjuk oleh bank Rothschild, meski bank ini sendiri sudah menarik diri dari perdagangan emas.[46]
Edmond de Rothschild Group
Tahun 1953, seorang anggota keluarga di Swiss, Edmond Adolphe de Rothschild (1926–1997), mendirikan LCF Rothschild Group (sekarang Edmond de Rothschild Group), yang berpusat di Jenewa dengan aset senilai €100 miliar dan memiliki cabang di 15 negara. Meski grup ini lebih berupa badan keuangan yang berkekhususan di manajemen aset dan perbankan swasta, aktivitasnya juga meliputi pertanian campuran, hotel mewah, dan balap kapal pesiar. Komite Edmond de Rothschild Group saat ini dipimpin oleh Benjamin de Rothschild, putra Baron Edmond.
Pada akhir 2010, Baron Benjamin Rothschild mengatakan bahwa keluarga ini tidak terkena dampak krisis keuangan 2007–2010 karena praktik bisnisnya yang konservatif: "Kami berhasil melaluinya, karena manajer investasi kami tidak ingin mengalirkan uang kami ke hal-hal yang tidak masuk akal." Ia menambahkan bahwa keluarga Rothschild masih merupakan bisnis keluarga tradisional berskala kecil dan lebih melindungi investasi klien-kliennya ketimbang perusahaan Amerika Serikat, sambil menambahkan: "Para klien tahu kami tidak akan berspekulasi dengan uang mereka".[38][47]
Edmond de Rothschild Group terdiri dari perusahaan-perusahaan berikut:
Compagnie Vinicole Baron Edmond de Rothschild - Firma pembuatan anggur
RIT Capital Partners
Tahun 1980, Jacob Rothschild, Baron Rothschild ke-4 mengundurkan diri dari N M Rothschild & Sons dan mengendalikan secara independen Rothschild Investment Trust (sekarang RIT Capital Partners, salah satu badan investasi terbesar di Britania Raya), yang memiliki aset $3,4 miliar pada tahun 2008.[48] Perusahaan ini terdaftar di Bursa Saham London. Lord Rothschild juga merupakan salah seorang investor besar BullionVault, sebuah platform perdagangan emas.[49]
RIT Capital menyimpan sebagian besar asetnya dalam bentuk emas fisik. Aset-aset lain mencakup investasi minyak dan energi.[50]
Tahun 2001, puri Rothschild di 18 Kensington Palace Gardens, London, dijual dengan nilai £85 juta, yang pada waktu itu (2001) menjadi properti penghunian dengan nilai jual termahal di dunia. Puri ini terbuat dari marmer dan memiliki luas 9.000 kaki persegi dengan ruang parkir bawah tanah untuk 20 mobil.[52]
Selama abad ke-19, keluarga Rothschild mengendalikan perusahaan tambang Rio Tinto, dan sampai sekarang. Rothschild dan Rio Tinto masih membina hubungan bisnis dekat.
Tahun 2012, RIT Capital Partners mengumumkan bahwa mereka akan membeli 37 persen saham grup penasihat kekayaan dan manajemen aset keluarga Rockefeller. Persetujuan ini, terfokus pada manajemen aset, merupakan pertama kalinya dua keluarga berpengaruh ini bekerja sama.[55] Berkomentar tentang persetujuan ini, David Rockefeller, patriarkkeluarga Rockefeller saat ini, mengatakan: "Hubungan antara kedua keluarga masih sangat kuat."[56]
Keluarga ini pernah memiliki salah satu koleksi seni pribadi terbesar di dunia, dan sebagian besar karya seni di museum-museum publik dunia adalah sumbangan Rothschild yang kadang, sesuai tradisi kerahasiaan keluarga, disumbangkan secara anonim.[58]
Referensi budaya
Menurut Daily Telegraph: "Keluarga bankir multinasional ini adalah peribahasa untuk kekayaan, kekuasaan - dan kerahasiaan... Nama Rothschild sudah menjadi sinonim untuk uang dan kekuasaan sampai ke tingkat yang belum pernah bisa dicapai oleh keluarga manapun."[59]
Kisah keluarga Rothschild telah ditampilkan di berbagai film. Film Hollywood tahun 1934 berjudul The House of Rothschild, dibintangi George Arliss dan Loretta Young, berkisah tentang kehidupan Mayer Amschel Rothschild. Potongan film ini dimasukkan dalam film propaganda Nazi Der ewige Jude (The Eternal Jew) tanpa seizin pemilik hak cipta. Film Nazi lainnya, Die Rothschilds (atau Aktien auf Waterloo) disutradarai oleh Erich Waschneck tahun 1940. Sebuah musikal Broadway berjudul The Rothschilds, berkisah tentang sejarah keluarga ini sampai tahun 1818, masuk nominasi Tony Award tahun 1971. Nathaniel Mayer ("Natty") Rothschild, Baron Rothschild ke-1 muncul sebagai tokoh figuran di novel sejarah-misteri Stone's Fall karya Iain Pears. Nama Rothschild disebutkan oleh Aldous Huxley dalam novelnya Brave New World, di antara nama-nama tokoh sejarah berpengaruh, inovator ilmiah, dan lain-lain. Tokoh tersebut, bernama Morgana Rothschild, memainkan peran kecil dalam novel tersebut. Nama Rothschild yang dipakai sebagai sinonim untuk kekayaan luar biasa menginspirasi lagu "If I Were a Rich Man", yang didasarkan pada sebuah lagu dari cerita Tevye the Dairyman, ditulis dalam bahasa Yiddish sebagai Ven ikh bin Rotshild yang berarti "Andai aku seorang Rothschild".
Di Prancis, kata "Rothschild" sepanjang abad ke-19 dan 20 dipakai sebagai sinonim untuk kekayaan tak terbatas, gaya neo-Gothik, dan glamor epikurean.[60] Keluarga ini juga memberi namanya untuk istilah "le goût Rothschild," sebuah gaya hidup yang sangat glamor yang elemen dekoratifnya meliputi istana neo-Renaisans, baju mewah, koleksi senjata dan patung, sensasi horror vacuiVictoria, dan karya seni bernilai tinggi. Le goût Rothschild banyak memengaruhi desainer busana seperti Robert Denning, Yves Saint Laurent, Vincent Fourcade, dan lain-lain.
"Ya, kawanku, semuanya terangkum seperti ini: untuk melakukan sesuatu kamu harus menjadi sesuatu terlebih dahulu. Kita pikir Dante itu hebat, dan ia punya berabad-abad peradaban di belakangnya; Dinasti Rothschild kaya dan mereka membutuhkan lebih dari satu generasi untuk memperoleh kekayaan sebanyak itu. Sejumlah hal justru terletak lebih dalam daripada yang kita pikirkan."
Selama lebih dari dua abad,[17][18] keluarga Rothschild sering dijadikan subjek teori konspirasi.[62][63][64] Teori-teori ini muncul dalam berbagai bentuk, seperti mengklaim bahwa keluarga ini mengendalikan kekayaan dan institusi keuangan dunia,[65][66] atau memulai atau menghentikan peperangan antarnegara. Berbicara tentang hal ini dan pandangannya, sejarawan Niall Ferguson menulis, "Seperti yang kita lihat, perang cenderung mengguncang harga obligasi yang sudah ada dengan meningkatkan risiko bahwa negara pengutang akan gagal membayar bunga-bunganya andai terjadi kekalahan dan kehilangan teritori. Pada pertengahan abad ke-19, keluarga Rothschild telah berevolusi dari pedagang menjadi manajer uang, secara hati-hati bergantung pada portofolio obligasi pemerintah mereka yang sangat banyak. Setelah mendapatkan uang, mereka cenderung kehilangan lebih banyak daripada yang diperoleh dari konflik. Keluarga Rothschild telah memutuskan hasil Peperangan Napoleon dengan mengalirkan dana ke pihak Britania. Sekarang mereka hanya duduk di pinggir saja."[67]
Ini adalah daftar dinamis, yang mungkin tidak dapat memuaskan standar tertentu untuk kelengkapan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya dengan menambahkan klaim yang diberikan sumber tepercaya.
Marguerite Corisande Alexandrine Marie de Gramont (1920–1998), kelak menjadi Baroness de Gunzbourg, putra dari Count de Gramont, penerima Légion d'honneur dan Croix de guerre
Maria Beatrice de Rothschild, cucu Princess de Marsiconovo
Ini adalah daftar dinamis, yang mungkin tidak dapat memuaskan standar tertentu untuk kelengkapan. Anda dapat membantu dengan mengembangkannya dengan menambahkan klaim yang diberikan sumber tepercaya.
Pauline de Rothschild (1908–1976), perancang busana dan penerjemah puisi zaman Elizabeth
James Nathaniel Charles Léopold Rothschild, putra dari Henri James Nathaniel Charles Rothschild dan Mathilde Sophie Henriette de Weisweiller, menikahi Claude du Pont dari keluarga Du Pont pada tahun 1923.[81]
Lady Pamela Wellesley Grant, (lahir 1912), anak cicit dari Adipati Wellington, menikahi Lieutenant Charles Robert Archibald Grant, anak cicit dari Mayer Amschel de Rothschild
Baron Sigismund von Springer (1873–1927), menikahi Baroness Valentine Noémi von Rothschild (1886–1969), yang menjadi sumber nama asteroid 703 Noëmi
Baron Elie Robert de Rothschild (1917–2007), menikahi Lady Liliane Elisabeth Victoire Fould-Springer, nenek-bibi aktris Helena Bonham Carter pada tahun 1943[83]
^Aharonson, Ran (2000). Rothschild and early Jewish colonization in Palestine. Israel: The Hebrew university Magnes Press, Jerusalem. hlm. 53. ISBN0-7425-0914-1.
^Aharonson, Ran (2000). Rothschild and early Jewish colonization in Palestine. Israel: The Hebrew university Magnes Press, Jerusalem. hlm. 54. ISBN0-7425-0914-1.
^Encyclopedia of Zionism and Israel, vol. 2, "Rothschild, Baron Edmond-James de," p.966
^Greenwood, Naftali. "The Redeemers of the Land". Israel Ministry of Foreign Affairs. Diakses tanggal 8 April 2010.