Kapal perusak Jepang Ayanami (1929)
Ayanami (綾波 , "Ombak (yang menyerupai) kain kepar") [3] adalah sebuah kapal perusak kelas-Ayanamimilik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Kelasnya sendiri merupakan sub-kelas dari kelas Fubuki. Ia adalah kapal pemimpin dari kesepuluh bersaudari kelas Ayanami, sekaligus kapal ke-sebelas dari keluarga besar kelas Fubuki. Artinya, Ia adalah adik jauh Fubuki dan kakak jauh Akatsuki. Riwayat hidupLahir pada 5 Oktober 1929, Ayanami sudah terlibat dalam peperangan bahkan sebelum dimulainya Perang Dunia 2, yaitu pada Perang Tiongkok-Jepang Kedua bersama-sama dengan Uranami, Shikinami, dan Isonami yang bertugas untuk mengawal pendaratan tentara Kekaisaran Jepang di Shanghai dan Hangzhou. Dan sejak 1940, Ia terus berpatroli dan membantu pendaratan tentara di wilayah China Selatan. Karier pertamanya di Perang Dunia 2 dimulai dengan peristiwa Pertempuran Malaya. Kemudian bersama dengan keempat kapal penjelajah kelas-Mogami menjalani Operasi L yaitu invasi ke Bangka, Palembang, dan Kepulauan Anambas. Ia juga membantu Chōkai dalam menaklukkan Saigon selagi perjalanannya untuk mundur sejenak ke Indochina karena luka yang diterimanya di Anambas. Operasi T (invasi Sumatera Utara) dan Operasi D (invasi Kepulauan Andaman) juga dijalaninya.[4] Ayanami juga termasuk dalam armada utama Admiral Isoroku Yamamoto dalam Pertempuran Midway, dan kemudian juga masuk dalam operasi Serangan Samudra Hindia yang kemudian dibatalkan dan membuatnya dikirim untuk memasuki fase Kampanye Guadalkanal dan Kampanye militer Kepulauan Solomon sebagai bagian dari operasi Tokyo Ekspres.[5] Pertempuran terakhirnya terjadi pada 14-15 November 1942 yaitu pada Pertempuran Guadalkanal bagian kedua dimana Ia dikirim sendirian untuk menghadapi armada Satuan Tugas 64 milik Amerika Serikat; sementara kapal lainnya di armada yang dipimpin oleh Sendai bertugas memutari pulau untuk mengurung armada Amerika dari dua arah. Ayanami adalah pertama yang terdeteksi, kemudian baru setelah itu Nagara yang terdeteksi dan membuat perhatian semua destroyer di armada Amerika teralihkan. Pada saat itu salvo torpedo dari Ayanami, Nagara, dan Uranami menenggelamkan dua kapal perusak, dan satu kapal perusak lain rusak parah (nantinya dihancurkan sendiri oleh rekan satu armadanya) serta satu kapal perusak lagi rusak sedang. USS Washington membalas serangan Ayanami dan melukainya dengan sangat parah sampai tak bisa diselamatkan, membuat semua krunya meninggalkannya sebelum benar-benar tenggelam. Dan pada saat yang sama, USS Washington juga menenggelamkan Kirishima di ujung front lain di perairan tersebut. Ayanami akhirnya harus dibantu untuk ditenggelamkan oleh kakaknya sendiri, (Uranami) di Ironbottom Sound setelah pertempuran itu berakhir.[6] Pada 12 Desember 1942, Ayanami dicoret dari daftar angkatan laut.[1] Penemuan bangkaiPada akhir bulan Juli 1992, arkeolog kelautan Robert Ballard memimpin sebuah ekspedisi menuju Ironbottom Sound dan menemukan tiga belas lokasi baru kapal karam. Salah satunya adalah bangkai Ayanami. Ia ditemukan di tenggara Pulau Savo pada titik 9°10′S 159°52′E / 9.167°S 159.867°E di kedalaman sekitar 700 meter (2.300 ft). Lambung kapal dan lunas kapalnya tampak hancur oleh ledakan torpedo yang tepat di belakang jembatan. Kapal tersebut terbelah menjadi dua bagian, dengan buritan dalam posisi tegak lurus, haluan kapal bengkok, dan berbaring di sisi kanannya (starboard). Catatan kaki
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kapal perusak Jepang Ayanami (1929).
|