Kapal penjelajah Italia Zara
Zara adalah sebuah kapal penjelajah berat yang dibangun Regia Marina (Angkatan Laut Italia). Ia merupakan kapal pemimpin kelasnya sendiri. Namanya berasal dari salah satu nama kota di Italia, Zara (sekarang Zadar, Kroasia). Ia dibangun di galangan kapal Odero-Terni-Orlando. Pembangunannya dimulai pada bulan Juli 1928, lalu diujicoba pada bulan April 1930, dan akhirnya dinyatakan siap tempur pada bulan Oktober 1931. Zara aktif bertugas selama dua tahun pertama sejak Italia mulai berpartisipasi dalam Perang Dunia II sebagai kapal bendera dari Divisi ke-1; mulai dari penangkapan konvoi Inggris di Mediterania hingga terlibat beberapa pertempuran besar. Ia hadir saat Pertempuran Kalabria pada Juli 1940, Pertempuran Taranto pada November 1940, dan Pertempuran Tanjung Matapan pada Maret 1941.[1] Pada pertempuran di Tainaron, Zara beserta Fiume dan Pola tenggelam karena serangan jarak dekat oleh tiga kapal tempur milik Inggris. Sebagian besar krunya (783 orang) yang terdiri dari opsir, awak kapal, dan termasuk Laksamana Carlo Cattaneo, tewas bersama tenggelamnya Zara.[2][3] DesainKonstruksi fisikZara memiliki panjang keseluruhan 182,8 meter (600 ft) dengan lebar 20,62 m (67,7 ft) dan sarat air 7,2 m (24 ft). Berat benamannya berkisar 14.300 ton panjang (14.500 t) saat dimuat penuh. Tetapi berat benaman standarnya mencapai 11.680 t (11.496 ton panjang), sedikit melebihi batasan yang telah ditentukan dalam Traktat Angkatan Laut Washington dimana seharusnya dibawah 10.000-ton-panjang (10.000 t).[4] MesinPembangkit tenaganya terdiri dari dua turbin uap Parsons yang ditenagai oleh delapan pendidih Yarrow berbahan bakar minyak, dan bercabang ke arah dua cerobong asap di tengah-tengah kapal. Dengan demikian, mesinnya memiliki tenaga sebesar 95.000 tenaga kuda poros (71.000 kW) sehingga kecepatan maksimal Zara mencapai 32 knot (59 km/h; 37 mph).[4] Lapisan pelindungSekeliling kapal dilapisi dengan sabuk pelindung setebal 150 mm (5,9 in). Geladak utamanya memiliki pelindung dengan ketebalan 70 mm (2,8 in) dan ditambah geladak sekunder yang 20 mm (0,79 in) di atas geladak utama. Turet senjatanya dilapisi plat setebal 150 mm (5,9 in) dan di barbetnya juga dilapisi plat setebal 150 mm (5,9 in). Menara pengawasnya pun dilapisi plat setebal 150 mm (5,9 in).[4] PersenjataanZara dilengkapi dengan sederet delapan buah meriam 203 mm (8,0 in) Mod 29/kal. 53 yang diletakkan di empat titik (4 titik X 2 buah). Turet meriam tersebut diposisikan secara superfire. Pertahanan udaranya terdiri dari 16 deret meriam ringan 100 mm (4 in)/kal. 47 dengan laras ganda, empat buah meriam otomatis Vickers-Terni 40 mm/kal. 39 berlaras tunggal dan delapan senapan mesin 12,7 mm (0,50 in) berlaras ganda.[4][5] Persenjataan sekunder Zara diubah beberapa kali semasa hidupnya. Dua buah meriam 100 mm (3,9 in), serta semua senapan 40 mm (1,6 in) dan 12,7 mm (0,50 in) disingkirkan pada akhir 1930-an. Seluruh senapan tersebut diganti dengan delapan senapan 37 mm (1,5 in) dan delapan senapan mesin 13,2 mm (0,52 in) lalu diletakkan persis di posisi senjata yang sebelumnya disingkirkan. Dua peluncur penerangan 120 mm (4,7 in) 15 kal. ditambahkan pada tahun 1940.[4] LainnyaBendera kapalnya merupakan bendera kota Zara, kota yang menjadi asal-usul namanya. Kota Zara sekarang bernama Zadar di Kroasia.[1] Krunya terdiri dari 841 orang yang merupakan gabungan dari opsir dan awak kapal.[4] Ia membawa sepasang pesawat amfibi IMAM Ro.43 untuk pengintaian udara; hangarnya sendiri terletak di bawah agil dan sebuah katapel pesawat terbang yang berada di tengah-tengah haluannya.[4] Sejarah dinasPembangunanZara mulai dibangun pada 4 Juli 1928. Ia dibangun di galangan kapal Odero-Terni-Orlando (OTO) di Muggiano, La Spezia. Ia diujicoba pada 27 April 1930 dan dinyatakan siap meluncur pada 20 Oktober 1931.[6] Selama masa percobaan, Zara dapat mencapai kecepatan 3.523 kn (6.525 km/h; 4.054 mph), tapi itu karena mesin Zara dipaksa untuk mengeluarkan tenaga sebesar 120.690 shp (90.000 kW). Ini tentunya tidak mencerminkan performa aslinya di lapangan. Namun biasanya, kecepatan maksimum kapal di laut normalnya sekitar 29 kn (54 km/h; 33 mph).[7][nb 1] Peninjauan kapalZara sudah ditinjau beberapa kali sebelum Perang Dunia II dimulai. Berikut adalah kronologinya:
Pra-Perang Dunia IIPada 7 Maret 1939, Zara beserta Fiume dan Pola berlayar dari Taranto untuk mengadang sebuah skuadron kapal perang Spanyol yang terdiri dari tiga kapal penjelajah dan delapan kapal perusak. Kapal-kapal milik Spanyol tersebut sedang berlayar menuju ke Laut Hitam. Kapal-kapal Italia diminta untuk tidak melepas tembakan, namun hanya sekadar menghalau dan menggiring kapal-kapal Spanyol tersebut untuk berlabuh di Augusta, Sisilia. Tapi komandan skuadron kapal Spanyol menolak, dan langsung tancap gas ke Bizerte di Tunisia Prancis untuk melindungi kapal-kapalnya. Sebulan kemudian, Zara ikut membantu dalam Invasi Italia ke Albania dari 7 sampai 9 April dan tidak mengalami kerusakan. Ia sedang berada di pelabuhan Genova untuk merayakan Hari Angkatan Laut pada 10 Juni; dengan demikian, Zara menikmati sisa tahun 1939 tanpa melakukan aktivitas apa-apa.[1] Perang Dunia IIKetika Italia masuk ke dalam Perang Dunia Kedua pada 10 Juni 1940, Zara dimasukkan ke dalam Divisi ke-1 dalam Skuadron 1 sebagai kapal bendera Laksamana Muda Matteucci. Divisi ini terdiri dari Gorizia dan Fiume dan empat kapal perusak kelas-Oriani.[10] Pada waktu itu, divisi ini berbasis di Taranto. Maka awalnya, divisi itu ditugaskan untuk berpatroli di sekeliling pulau Kreta. Ketika berpatroli pada 11 sampai 12 Juni, kapal-kapal tersebut diserang oleh sebuah kapal selam yang tidak diketahui, namun serangan balik yang dilakukan para kapal perusak tidak berhasil menenggelamkan kapal selam misterius itu.[1] Pada 21 Juni, Zara dan teman-teman dalam divisinya ditransfer ke Augusta, Sisilia agar mendapatkan posisi yang tepat untuk mengadang konvoi milik Sekutu di Mediterania. Keesokan harinya, Divisi ke-1 ikut berpatroli bersama Divisi ke-2 dan ke-3, walau akhirnya tidak ditemukan satupun kapal Sekutu. Zara hadir saat Pertempuran Kalabria berlangsung pada 9 Juli. Pada 30 Juli, Divisi ke-1 mengawal sebuah konvoi menuju Benghazi dan Tripoli di Libya Italia, dan kembali pada tanggal 1 Agustus.[1] Zara dan kawan-kawannya berlatih menembak di Napoli pada tanggal 16 Agustus, dan pada 29 Agustus mereka meninggalkan Napoli dan besoknya sampai di Taranto. Pada 31 Agustus, Divisi ke-1 berlayar untuk mencegat konvoi Inggris dalam Operasi Hats, walaupun armada Italia melepaskan tembakan, mereka tidak bertemu satupun kapal dagang.[1] Zara kembali ke Taranto, dan hadir selama Pertempuran Taranto yang berlangsung pada malam tanggal 11-12 November. Untungnya, ia tidak mengalami kerusakan sedikitpun. Pasca penyerangan, komandan-komandan kapal Italia memutuskan untuk memencarkan armada kapal agar melindungi mereka dari serangan susulan yang mungkin terjadi. Zara sendiri dikirim La Spezia untuk perawatan berkala pada tanggal 12 November.[1] Setelah perawatannya selesai pada 9 Desember, Zara berlayar ke arah selatan menuju Napoli pada keesokan harinya. Empat hari kemudian, Inggris mengebom pelabuhan Napoli sehingga memaksa Italia untuk merelokasi kapal-kapal penjelajah miliknya, pertama dengan mengirim kapal-kapal itu ke kota La Maddalena, Sardinia pada 15 Desember dan kemudian balik ke Napoli pada tanggal 19 Desember. Kapal-kapal penjelajah tersebut menginap di Napoli selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke Taranto pada 22 Desember.[1] Di bulan itu, Laksamana Carlo Cattaneo berlayar bersama Zara sebagai komandan baru dalam divisinya.[2] Zara berlatih bersama Gorizia pada 29 Januari dan berlanjut sampai bulan berikutnya. Pola bergabung dalam latihan tersebut pada 13 Februari dan di saat yang sama, Pola menggantikan posisi Gorizia dalam Divisi ke-1. Pada pertengahan Maret, Zara, Pola, dan Fiume melakukan latihan menembak bersama di Teluk Taranto.[1] Pertempuran Tanjung MatapanArmada kapal Italia mencoba lagi untuk mengadang sebuah konvoi Inggris di bagian timur Mediterania, tepatnya di selatan Kreta pada akhir Maret. Operasi itu berujung pada Pertempuran Tanjung Matapan yang terjadi pada 27-29 Maret. Namun, pada sebagian besar pertempuran di siang hari, Pola dan kapal dalam Divisi ke-3 tidak menyaksikan aksi tersebut karena diperintahkan agar menetap di markas untuk mengantisipasi serangan susulan oleh Inggris. Dalam pertempuran siang hari, Vittorio Veneto ditorpedo oleh pesawat-pesawat dari kapal induk Inggris Formidable dan terpaksa mundur.[11] Serangan udara kedua dan ketiga pun dilancarkan oleh Inggris. Pesawat-pesawat tersebut sebenarnya mengincar Vittorio Veneto,[12] tetapi mereka gagal untuk menenggelamkan Vittorio Veneto yang dilindungi oleh kapal-kapal Italia lainnya menggunakan kabut asap. Serangan para pesawat pengebom torpedo Fairey Swordfish tersebut malah mengenai Pola dan merusak lambungnya di sisi starboard. Di tengah kebingungan, Pola hampir bertabrakan dengan Fiume dan terpaksa berhenti, yang membuatnya tidak bisa melakukan gerakan menghindar.[13] Walhasil, tiga kompartemennya dipenuhi air dan melumpuhkan lima pendidih serta saluran uapnya yang terhubung dengan turbin, sehingga Pola tak bisa bergerak.[13][14] Pada pukul 20.10, komandan armadanya, Laksamana Angelo Iachino, tidak sadar kalau kondisi Pola sudah tidak fit lagi, sehingga ia tertinggal di belakang. Mengatahui hal itu, Lachino meminta Carlo Cattaneo untuk mengirim dua kapal perusak untuk menolong Pola. Namun, Lachino malah mengerahkan Zara, Fiume, dan empat kapal perusak untuk melindungi Pola pada pukul 21.06. Cattaneo bertindak demikian karena mengira bahwa armada kapal Inggris berjarak agak jauh.[15][nb 3] Sementara itu pada waktu yang sama, kapal penjelajah Inggris HMS Orion, mendeteksi keberadaan Pola di radar dan melaporkan lokasi Pola.[17] Armada kapal Inggris, yang terdiri dari kapal tempur Valiant, Warspite, dan Barham, pada saat itu hanya berjarak sekitar 50 nmi (93 km; 58 mi).[18] Kapal-kapal Inggris itupun langsung mendekat ke arah para kapal Italia berdasarkan petunjuk dari radar. Pada pukul 22.10, Pola berada sekitar 6 mil laut (11 km; 6,9 mi) dari Valiant. Para kru pengintai dari kapal Pola melihat ada sebuah kapal yang mengarah ke mereka. Mereka mengira kalau kapal itu adalah teman, jadi para kru tersebut menembakkan suar merah untuk menuntun kapal "teman" tersebut. Sekitar 20 menit kemudian, kapal-kapal Inggris menembaki Zara dan Fiume dengan lampu sorot dan seketika juga langsung menggempur Zara, Fiume, dan dua kapal perusak dalam jarak dekat.[19] Zara terkena empat tembakan dari Warspite. Selang waktu beberapa menit, Zara terkena lima tembakan lagi dari Valiant. Kapal perusak HMAS Stuart meluncurkan beberapa torpedo pada Zara dan salah satunya mengenai Zara. Kapal perusak Havock meluncurkan empat torpedo lagi, namun hasilnya tidak diketahui.[20] Para kapal tempur Inggris pun berubah haluan untuk menghindari serangan torpedo dari para kapal perusak milik Italia yang masih bertahan.[nb 4] [nb 5] NasibZara yang hancur lebur di Pertempuran Tanjung Matapan pun dilahap si jago merah, dan tetap mengapung serta terombang-ambing dekat Pola yang sudah pincang. Pada pukul 02.00, komandan kapal Zara akhirnya memutuskan bahwa kapalnya tidak bisa diselamatkan lagi, dan memerintahkan krunya untuk menenggelamkan Zara.[23] Pada saat yang bersamaan, kapal perusak Jervis sampai di tempat kejadian perkara dan langsung meluncurkan tiga torpedo ke Zara.[24] Peledak-peledak tersebut meletus di tempat senjata dan mesiu pada pukul 02.30. Hanya dalam 10 menit, Zara terbalik dan karam.[23] Sebagian besar krunya (783 dari 1098 orang) termasuk Cattaneo, ikut tewas ketika Zara tenggelam.[2][3] Di antara kru Zara yang selamat, 279 orang ditangkap oleh Inggris. Zara secara resmi dicoret dari daftar angkatan laut pada 18 Oktober 1946.[23] Galeri
Catatan kakiCatatan
Kutipan
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Kapal penjelajah Italia Zara. 35°20′N 20°57′E / 35.333°N 20.950°E
|