Kampung Kapok
Kampung Kapok adalah sebuah desa di timur laut Daerah Brunei-Muara, Brunei Darussalam dan memiliki luas 1.241,01 hektare (3.066,6 ekar);[1] populasinya adalah 2.791 jiwa pada tahun 2016.[2] EtimologiDesa ini dinamai berdasarkan pohon kapuk, Bombax ceiba, yang tumbuh di sekitar kampung.[3] Selain lumut, penduduk setempat pada saat itu juga mendapat keuntungan dari pemanfaatan buah kapuk sebagai bantal. Orang-orang yang berasal dari lokasi yang dimaksud atau yang ingin mengunjunginya juga menyebut diri mereka sebagai "dari Kapuk" atau "ingin pergi ke Kapuk" dengan menggunakan frasa tersebut. Penggunaan nama Kapuk terus berlanjut setelah itu, dan masyarakat tersebut kemudian dikenal sebagai Kampung Kapuk.[4] Upaya untuk melestarikan sejarah pengambilan nama desa ini telah dilaksanakan. Beberapa anakan pohon kapuk ditanam di beberapa tempat strategis. Anakan pohon kapuk ditanam di sepanjang jalan Kampung Kapuk dan di beberapa rumah.[5] GeografiKampung Kapok adalah salah satu desa di Mukim Serasa, sebuah mukim di distrik tersebut. Sebagai sub bagian desa, kampung ini berbatasan dengan Kampung Sabun di timur laut, Kampung Serasa di timur dan selatan, Kampung Salar di barat daya dan Kampung Meragang di barat dan utara.[6] Kampung ini adalah salah satu desa di sepanjang Jalan Muara, jalan yang menghubungkan Bandar Seri Begawan dengan kota Muara. Desa ini terletak di antara Bukit Tempayan Pisang dan Laut Cina Selatan, sekitar 4 kilometer (2,5 mil) dari Pekan Muara dan 23 kilometer dari Bandar Seri Begawan.[4] InfrastrukturMasjidMasjid Kampung Kapok adalah masjid desa; selesai dibangun pada tahun 1996 dan dapat menampung 700 jamaah.[7] PencapaianPada tahun 2014, desa ini memenangkan Medali Perak dari Penghargaan Desa Unggul (Anugerah Kampung Cemerlang), sebuah penghargaan nasional yang mengakui inisiatif desa dalam meningkatkan kondisi sosial dan sosial ekonomi masyarakat mereka.[8] Ini adalah desa pertama di negara ini yang mencapai pengakuan medali tersebut.[8][9] Referensi
|