Kamisaka SekkaKamisaka Sekka (神坂 雪佳 , 1866–1942) adalah seorang figur seniman berkebangsaan Jepang di awal abad ke-20. Kamisaka Sekka lahir di Kyoto kepada sebuah keluarga Samurai. Bakatnya dalam seni dan desain sudah mulai terlihat semenjak dia beranjak ke umur 16 tahun. Pada awalnya, Kamisama Sekka dilatih dibawah panduan guru-guru dari sekolah seni Maruyama. Sejak tahun 1888, Kamisama Sekka mulai belajar dengan Kishi Kokai, seorang guru seniman dari sekolah seni Rinpa, yang mana semenjak itu Kamisaka Sekka menjadi salah satu pengikut dari sekolah seni Rinpa yang didirikan sejak abad ke-16. Kamisaka Sekka dikonsiderasikan sebagai figur artistik yang penting terakhir di sekolah seni Rinpa.[1] Sekka juga menghasilkan beberapa karya pada kerajinan kayu pernis dan media-media lainnya. DeskripsiKetika kesenian Jepang semakin lama semakin ketinggalan zaman (misalnya gaya Rinpa yang sudah dianggap terlalu kuno), Pemerintahan Jepang menerapkan sebuah kebijakan untuk mempromosikan gaya artistik unik di negara tersebut dengan cara meningkatkan status seniman tradisional yang menanamkan pengaruh modernisme Barat kedalam kerajinan mereka. Pada tahun 1901, Sekka dikirim oleh Pemerintah Jepang ke Glasgow. Di Glasgow, Sekka sangat terinspirasi dengan gaya Art Nouveau.[2] Kamisaka Sekka berusaha untuk belajar lebih banyak tentang daya tarik Barat terhadap Japonisme, dan elemen atau segi seni Jepang mana yang akan lebih menarik bagi dunia Barat. Kamisaka Sekka kembali ke Jepang dan mulai mengajar di sekolah-sekolah seni dan kerajinan di Kyoto yang baru saja dibuka oleh pemerintahan kota Kyoto. Secara paralel Kamisaka Sekka mencoba untuk bereksperimen dengan selera, gaya, dan metode barat, dan mencoba menginkorporasikan hal tersebut kedalam karya-karya tradisional Jepang.[2] Walaupun ia berusaha untuk mengikuti subyek tradisional Jepang, dan beberapa elemen yang sesuai dengan tradisi sekolah seni Rinpa, efek karyanya secara keseluruhan menunjukkan karakteristik yang sangat kebarat-baratan dan modern. Kamisaka Sekka menggunakan warna-warna cerah dalam torehan yang besar. Gambar-gambarnya terlihat lebih seperti pola ketimbang sebagai subyeknya secara realistis. Efek dari pewarnaan dan pemolaan yang berani oleh Kamisaka Sekka membuat hasil karyanya seolah-olah keluar dari lukisannya, memberikan efek yang hampir memiliki kualitas tiga dimensi.[2] Referensi
Lihat jugaWikimedia Commons memiliki media mengenai Kamisaka Sekka. Pranala luar
|