Kabupaten Buru Selatan adalah sebuah kabupaten yang berada di provinsiMaluku, Indonesia, yang terletak di pulau Buru. Ibu kotanya adalah Namrole. Kabupaten ini dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2008 yang merupakan pemekaran dari Kabupaten Buru. Penduduk kabupaten ini berdasarkan data registrasi Badan Pusat Statistik Buru Selatan 2020 berjumlah 76.900 jiwa (2020) dengan kepadatan 20,34 jiwa/km². Sementara pada pertengahan tahun 2024, penduduk Buru Selatan sebanyak 80.288 jiwa.[1] Penduduk asli daerah ini adalah suku Rana.[1][3]
Geografi
Kabupaten Buru Selatan memiliki luas wilayah 6.723 km², yang terdiri dari luas laut 1.663 km² dan luas daratan 5.060 km².[4] Adapun kondisi topografi Kabupaten Buru Selatan terbagi menjadi 3 satuan, yaitu pegunungan, perbukitan dan dataran.
Satuan Pegunungan, terbentang dari di bagian tenggara, selatan, barat dan tengah Pulau Buru yang menempati sekitar 70% dari luas pulau dengan kemiringan lereng yang relatif curam.
Satuan Perbukitan, tersebar mengeliling morfologi pegunungan yang membentuk rangkaian perbukitan yang membulat dan berlerang landai sampai agak curam dengan ketinggian sampai 800 meter di atas permukaan laut.
Satuan Dataran, terbagi ke dalam dataran rendah dan dataran antar gunung. Dataran rendah tersebar di daerah utara dan di sepanjang daerah aliran sungai.
Fisiografi bentuk wilayah Kabupaten Buru Selatan dapat dikelompokkan atas dataran pantai, perbukitan, dan kelerengan yang bervariasi dari datar (0–3%), landai berombak (3−8%), bergelombang (8–15%), agak curam (15–30%), curam (30–45%) dan sangat curam (>45%). Berdasarkan kelas ketinggian, Kabupaten Buru Selatan dapat dibagi atas 3 kelas, yang meliputi : 0-500 mdpl, 500-1000 mdpl dan >1000 mdpl. Puncak gunung tertinggi adalah Kaku Gilegan dengan ketinggian ±2.736 mdpl.[4]
Wilayah Kabupaten Buru Selatan beriklim tropis (Af) dengan pengaruh lokal yang sangat kuat. Tidak seperti sebagian besar wilayah lain di Indonesia, curah hujan tertinggi di wilayah kabupaten ini biasanya berlangsung antara bulan Juni hingga Juli ketika wilayah lain di Indonesia sebagian besar sudah memasuki musim kemarau. Suhu udara di wilayah Kabupaten Buru Selatan cenderung konstan antara 22°−33°C di wilayah dataran rendah, sedangkan di wilayah dataran tinggi dan pegunungan suhu udara biasanya ≤24°C. Tingkat kelembapan relatif di wilayah ini berkisar antara 60%−90%.
Kabupaten Buru Selatan terdiri atas 6 kecamatan dan 81 desa dengan luas wilayah 3.780,56 km² dan jumlah penduduk 72.993 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Buru Selatan adalah 81.09.[7][8][9][10]
Komposisi penduduk Kabupaten Buru Selatan terdiri dari orang-orang asli penghuni Pulau Buru kemudian penduduk yang berasal dari pulau Ambalau dan penduduk pendatang yang kebanyakan berasal dari etnis Jawa, Buton dan Bugis.
Kabupaten Buru Selatan adalah kabupaten yang tergolong muda dan baru mekar beberapa tahun lalu. Namun Kabupaten Buru Selatan ini memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa melimpah. Sayangnya, sumber daya alam ini belum di kelolah secara maksimal. Diharapkan ke depan seluruh potensi sumber daya ini dapat di kelolah lebih maksimal lagi sehingga dapat menjadi sebuah potensi yang tentunya sangat baik bagi kesejahteraan rakyat di daerah ini yang saat ini masih tertinggal dari daerah lainnya di Maluku.