|
Sejarah |
Indonesia
|
Nama |
Teluk Kupang |
Asal nama |
Teluk Kupang |
Dipesan |
2012 |
Pembangun |
PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), Jakarta |
Nomor galangan |
AT-2 |
Pasang lunas |
31 Juli 2012 |
Diluncurkan |
17 Januari 2017 |
Mulai berlayar |
7 Desember 2020 |
Identifikasi |
Nomor lambung: 519 |
Status |
Aktif |
Ciri-ciri umum
|
Kelas dan jenis |
Landing Ship Tank kelas Teluk Bintuni |
Berat benaman |
2,300 ton |
Panjang |
117 m (383 ft 10 in) |
Lebar |
164 m (538 ft 1 in) |
Tinggi |
78 m (255 ft 11 in) |
Pendorong |
- 2 x mesin utama 3.285 kW (4.405 hp)
|
Kecepatan |
16 knot (30 km/h; 18 mph) |
Kapal dan pesawat yang diangkut |
4 unit LCVP
1 unit perahu karet RIB 10 m
2 unit perahu karet RIB 7 m |
Kapasitas |
10 unit tank tempur utama Leopard 2A4 atau 10 unit kendaraan tempur infanteri BMP-3F dan 1 tank ringan PT-76 |
Tentara |
365 |
Awak kapal |
109 kru and 6 kru helikopter |
Senjata |
|
Pesawat yang diangkut |
1 x Helikopter Bell 412 |
KRI Teluk Kupang (519) adalah landing ship tank kelas Teluk Bintuni kedua milik TNI Angkatan Laut.
Karakteristik
Teluk Kupang memiliki panjang 117 meter (383 ft 10 in), lebar 164 meter (538 ft 1 in) dan tinggi 78 meter (255 ft 11 in) dengan kecepatan 16 knot (30 km/jam; 18 mph).[1][2] Kapal ini mempunyai kapasitas 478 penumpang, termasuk 109 awak dan 6 awak helikopter, ditambah sepuluh tank tempur utama Leopard atau sepuluh kendaraan tempur infanteri BMP-3F dan satu tank amfibi PT-76.[3][1] Teluk Kupang juga memiliki helipad dengan hanggar dan mampu membawa helikopter Bell 412.[1]
Sejarah layanan
KRI Teluk Kupang dibangun oleh perusahaan pembuat kapal milik negara Indonesia PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero) (juga disebut DKB), Jakarta. Kapal tersebut dipesan pada tahun 2012, berdasarkan desain AT-117M yang akan menjadi kapal kelas Teluk Bintuni.[4] Proses pembangunannya secara seremonial dimulai dengan pemotongan baja pertama pada tanggal 31 Juli 2012,[2] dan dia diberi nomor galangan AT-2.[5]
Karena masalah internal yang dihadapi pembuat kapal, konstruksinya tertunda.[6] Dia akhirnya diluncurkan pada 17 Januari 2017 dalam sebuah upacara di galangan kapal DKB di Jakarta Utara.[7] Dia dipindahkan ke Angkatan Laut dan ditugaskan pada 7 Desember 2020, dengan Letnan Kolonel Laut Suryai sebagai komandan pertamanya.[1][8]
Komandan
- Letkol Laut (P) Suryani, M.Tr.Hanla. (2020-)
- Letkol Laut (P) Robby Edevaldo, S.A.P., M.Tr.Opsla. (-2023)
Referensi