|
Sejarah |
Indonesia
|
Nama |
Surabaya |
Asal nama |
Surabaya |
Dipesan |
Desember 2004 |
Pembangun |
DSME, Busan |
Pasang lunas |
7 Desember 2006 |
Diluncurkan |
23 Maret 2007 |
Mulai berlayar |
1 Agustus 2007 |
Identifikasi |
Nomor lambung: 591 |
Status |
Aktif |
Ciri-ciri umum
|
Kelas dan jenis |
Landing Platform Dock kelas Makassar |
Tonase |
|
Berat benaman |
11,300 tons perpindahan standar
15,994 tons perpindahan penuh |
Panjang |
122 meters |
Lebar |
22 meters |
Tinggi |
56 meters |
Sarat air |
4.9 meters |
Dek |
(Dek Tank); 6.7 meter,(Dek Truk); 11.3 meter |
Pendorong |
- CODAD, 2 poros
- 2 × MAN B&W 8L28/32A diesel dengan daya 2666 BHP/1960 kW@ 775 RPM
|
Kecepatan |
Maksimum: 16 knots
Jelajah: 14 knots
Ekonomi: 12 knots |
Jangkauan |
30 hari, hingga 10,000 mill laut |
Daya tahan |
+45 hari |
Kapal dan pesawat yang diangkut |
2 x LCVP |
Kapasitas |
hingga 35 kendaraan infanteri |
Tentara |
354 pasukan |
Awak kapal |
akomodasi hingga 507 orang |
Awak |
126 kru |
Senjata |
|
Pesawat yang diangkut |
Hingga 5 helikopter |
Fasilitas penerbangan |
2 tempat helideck (Helikopter berukuran sedang) |
KRI Surabaya (591) merupakan kapal kedua dari landing platform dock kelas Makassar milik TNI Angkatan Laut.
Pengembangan dan desain
Indonesia menandatangani kontrak senilai US$150 juta pada Desember 2004[1] dan dua unit pertama dibangun di Busan, Korea Selatan. Dua sisanya dibangun di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya dengan bantuan Daesun. Kontrak LPD ke-3 dan ke-4 yang akan dibangun di Indonesia ditandatangani dengan PT PAL pada 28 Maret 2005.
Pada tanggal 19 Oktober 2006, unit pertama dari dua unit buatan Indonesia, diresmikan dalam sebuah upacara oleh Laksamana Slamet Subiyanto, Kepala Staf Angkatan Laut Indonesia.[2] Unit ke-3 dan ke-4 telah dirancang untuk berfungsi sebagai kapal bendera dengan perlengkapan sistem komando dan kendali, senjata 57mm, dan sistem pertahanan udara.
Kapal ke 5 yang dipesan TNI Angkatan Laut pada 11 Januari 2017.[3] Upacara pemotongan baja pertama untuk kapal tersebut dilakukan pada 28 April 2017.[3] Peletakan lunas kapal dilakukan pada 28 Agustus 2017.[4]
Konstruksi dan karir
Lunas Surabaya dilakukan pada 7 Desember 2006 dan diluncurkan pada 23 Maret 2007 oleh DSME di Busan. Dia ditugaskan pada 1 Agustus 2007.
Tak kurang dari 800 anak-anak asal Banyuwangi yang terdiri dari pelajar dan pramuka, karang taruna, serta berbagai perwakilan elemen masyarakat mengikuti joysailing yang digagas Pangkalan TNI Angkatan Laut Banyuwangi pada 8 Desember 2019.[5]
Pada tahun 2023, BI (Bank Indonesia) bekerja sama dengan TNI AL melakukan Ekspedisi Rupiah Berdaulat (ERB) 2023 dari dermaga Madura Ujung Suarabaya. Program ini merupakan layanan penyediaan dan pendistribusian uang layak edar di wilayah tertinggal, terdepan dan terluar.[6]
Referensi
Link eksternal