Judi daring atau dikenal dengan Judi online adalah jenis perjudian yang dilakukan di Internet. ini termasuk Poker Virtual, Kasino, dan Taruhan Olahraga (Sportsbook).[1] Lokasi perjudian online pertama yang dibuka untuk umum adalah tiket Lotere Internasional Liechtenstein pada bulan Oktober 1994. saat ini pasar bernilai sekitar $40 miliar secara global setiap tahun, menurut berbagai perkiraan.
Banyak negara membatasi atau melarang perjudian online. Namun legal di beberapa negara bagian Amerika Serikat, beberapa provinsi di Kanada, sebagian besar negara Uni Eropa, beberapa negara di Karibia, dan beberapa negara di Asia.
Di banyak pasar resmi, penyedia layanan perjudian daring diwajibkan oleh hukum untuk memiliki beberapa bentuk lisensi yang menyediakan layanan atau mengiklankan kepada penduduk di sana, misalnya, Komisi Perjudian Britania Raya, Badan Kontrol Perjudian Pennsylvania di Amerika Serikat, dan Badan Lisensi Perjudian Filipina (PAGCOR).
Banyak kasino online dan perusahaan perjudian di seluruh dunia memilih untuk mendasarkan diri di suaka pajak di dekat pasar utama mereka. Destinasi ini termasuk Gibraltar, Malta, dan Alderney di Eropa, dan di Asia, Daerah Administratif Khusus Makau telah lama dianggap sebagai suaka pajak dan basis terkenal bagi operator perjudian di wilayah tersebut. Namun, pada tahun 2018 Uni Eropa menghapus Makau dari daftar tempat bebas pajak yang masuk daftar hitam.
Sejarah
Pada tahun 1994, Antigua dan Barbuda mengesahkan Undang-Undang Perdagangan & Pemrosesan Bebas, mengizinkan lisensi diberikan kepada organisasi yang mengajukan permohonan untuk membuka kasino online. Sebelum kasino online, perangkat lunak perjudian pertama yang berfungsi penuh dikembangkan oleh Microgaming, sebuah perusahaan perangkat lunak yang berbasis di Isle of Man. Ini diamankan dengan perangkat lunak yang dikembangkan oleh CryptoLogic, sebuah perusahaan perangkat lunak keamanan online. Transaksi yang aman menjadi layak; ini menyebabkan kasino online pertama pada tahun 1994.
1996 pembentukan Kahnawake Gaming Commission, yang mengatur aktivitas game online dari Mohawk Territory of Kahnawake dan mengeluarkan lisensi game ke banyak kasino online dunia dan ruang poker. Ini adalah upaya untuk menjaga agar operasi organisasi perjudian daring berlisensi tetap adil dan transparan.
Pada akhir 1990-an, judi online mendapatkan popularitas, hanya ada lima belas situs perjudian pada tahun 1996, tetapi meningkat menjadi 200 situs pada tahun berikutnya. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Frost & Sullivan mengungkapkan bahwa pendapatan judi online telah melampaui $830 juta pada tahun 1998 saja. Pada tahun yang sama kamar poker online pertama diperkenalkan.
Segera setelah itu pada tahun 1999, Undang-Undang Larangan Perjudian Internet diperkenalkan sebagai undang-undang di Senat AS; itu berarti bahwa perusahaan tidak dapat menawarkan produk perjudian daring apa pun kepada warga negara AS mana pun. Namun tidak dihiraukan. Perjudian online multipemain juga diperkenalkan pada tahun 1999.
Pada tahun 2000, Pemerintah Federal Australia pertama mengesahkan Undang-Undang Moratorium Perjudian Interaktif, menjadikannya ilegal untuk setiap kasino online yang tidak berlisensi dan beroperasi sebelum Mei 2000 untuk beroperasi. Ini berarti Lasseter's Online menjadi satu-satunya kasino online yang dapat beroperasi secara legal di Australia. Namun, mereka tidak dapat menerima taruhan dari warga negara Australia.
Aspek Hukum
Banyak negara di dunia yang melarang perjudian, tersebab perjudian mempunyai konsekuensi sosial kurang baik dan mengatur batas yuridiksi paling sah tentang undang-undang berjudi sampai taraf tertentu.
Hampir semua negara-negara Islam melarang perjudian, dan beberapa negara mengatur perihal perjudian, banyak negara tidak meregulasi atau mengatur mengenai perjudian dan memandang perjudian adalah konsekuensi masing-masing individu yang tak dapat diproses yang sah sebagai undang-undang.
Dengan kosongnya aturan mengenai perjudian di beberapa negara, Organisasi Kriminal sering mengambil alih penyelenggaraan dari perjudian besar, kadang-kadang menggunakan metode yang kejam, seperti Mafia, Triad, ataupun Yakuza.
Beberapa masalah dalam perjudian, diantaranya:
- Dapat menyebabkan ketagihan/kecanduan, kebanyakan dari mereka tidak dapat berhenti berjudi dan kehilangan banyak uang, walaupun ada beberapa yang dapat berhenti dan mendapatkan uang.
- Perjudian tidak seimbang. Menang maupun kalah Anda harus membayar sejumlah uang.
Pandangan Agama
Agama Islam
Pada zaman jahiliah, masyarakat Arab sangat gemar bermain judi, atau disebut mereka sebagai al-Maisir (الميسر). Pada masa itu, mereka tahu dua bentuk judi, iaitu al-mukhatarah dan al-tajzi'ah. Para ulama bersepakat bahwa judi adalah haram dalam hukum Islam.
Agama Kristen
Mazhab Gereja Katolik Roma menegaskan bahwa perjudian tidak dilarang selagi peluang menang peserta ada seadilnya, tidak ada unsur penipuan, serta para peserta tidak ada pengetahuan keputusan taruhan melainkan ia telah dimaklumkan, selagi para pejudi tidak masalah kalah taruhan, dan mampu berhenti selagi mencapai hal tertentu serta untuk tujuan hiburan semata-mata bukan demi harta atau mencari nafkah. Para agamawan gereja secara tegas mencegah perjudian di kasino atas faktor ia mampu menjebak ke arah ketagihan lagi-lagi dalam kalangan orang miskin serta mendorong kepada kemungkaran lain seperti pelacuran dan rasuah.
Mazhab-mazhab Protestan berbeda dalam pendapat dan tahap pendekatan terhadap kegiatan ini. Golongan Metodis mengharamkan perjudian karena ia mendorong ke arah sikap ketamakan begitu juga dengan golongan beranutan Quaker,
Ada juga mazhab-mazhab gereja luar konvensional lain yang sependirian dalam sifat haram perjudian seperti Jehovah's Witnesses, The Church of Jesus Christ of Latter-day Saints, dan Iglesia Ni Cristo.
Agama Hindu
Di dalam Manawa Dharmasastra.IX.221 disebutkan:
DYUTAM SAMAHWAYAM CAIWA, RAJA RATRANNIWARAYET, RAJANTA KARANA WETAU DWAU, DOSAU PRITHIWIKSITAM
Artinya: Perjudian dan pertaruhan supaya benar-benar dikeluarkan dari wilayah pemerintahannya karena kedua hal itu menyebabkan kehancuran kerajaan dan putra mahkota.
Agama Buddha
Kecanduan judi adalah salah satu pemborosan kekayaan yang mesti dihindari. Ada pun enam bahaya dari kecanduan judi (Jūtappamādaṭṭhānānuyogo) sebagaimana yang tertera dalam Sigālovāda Sutta
- Ketika ia menang, ia akan dibenci (jayaṃ veraṃ pasavati)
- Ketika kalah, ia akan menyesal (jino vittamanusocati)
- Memboroskan kekayaan yang ia miliki saat ini (sandiṭṭhikā dhanajāni)
- Omongannya tidak dipercaya orang banyak (sabhāgatassa vacanaṃ na rūhati)
- Ia diremehkan para teman-temannya (mittāmaccānaṃ paribhūto hoti)
- Ia tak pantas dijadikan calon suami, karena pejudi tidak mampu menghidupi istrinya (āvāhavivāhakānaṃ apatthito hoti – ‘akkhadhutto ayaṃ purisapuggalo nālaṃ dārabharaṇāyā’ti)
Perjudian di Indonesia
Sebelum tahun 1980-an, kasino sempat dilegalkan di Indonesia. Pernah ada kasino di wilayah Jakarta saat di bawah kepemimpinan Ali Sadikin, misalnya lantai bawah Gedung Sarinah, Jakarta Pusat, di Petak Sembilan (PIX), Jakarta Barat, dan di Hai Lai, Ancol.
Pada tahun 1990-an, di Indonesia banyak kasino yang diam-diam beroperasi secara ilegal. Seiring dengan perkembangan media yang maju pesat di abad 21, banyak kegiatan tersebut diberitakan di media. Pemerintah Indonesia melalui Kepolisian RI bertindak cepat menutup semua kasino illegal setelah mendapat laporan dari masyarakat. Sekarang tidak mungkin bisa ditemukan kasino legal karena bertentangan dengan Undang-Undang Dasar 1945 yang melarang perjudian.
Kasino daring mulai masuk ke Indonesia tahun 2005. Peminat kasino daring sangat besar karena kasino secara fisik sudah tergolong ilegal dan juga, kasino daring dapat dijangkau hanya dengan telepon genggam.
Pada periode 1966–1977, perjudian pernah dilegalkan. Saat itu, Gubernur Ali Sadikin bingung bagaimana caranya membangun Jakarta yang hanya memiliki kas dengan jumlah sedikit, Akhirnya dia melegalkan dan melokalisasi judi kasino dan memungut pajak darinya untuk membangun berbagai fasilitas ibu kota.
Jalan keluar tersebut tentu saja berdasar pada Undang-Undang Nomor 11 tahun 1957, pemerintah daerah berhak memungut pajak dari judi. Alhasil, judi kasino dilegalkan dan dilokalisasi di Jakarta.
"Untuk apa mereka menghambur-hamburkan uang di Macau. Lebih baik untuk pembangunan di Jakarta saja dan waktu itu saya jelaskan bahwa DKI memerlukan dana untuk membangun jalan, sekolah, puskesmas, pasar, dan lain-lain," Saya sahkan judi itu. Mulai dengan lotere totalisator, lotto, dengan mencontoh dari luar negeri. Lalu dengan macam-macam judi lainnya. Sampai kepada Hwa Hwe," kata Ali Sadikin"
Semenjak mendapat pajak dari judi kasino, pendapatan DKI Jakarta meningkat. Dalam 10 tahun, anggaran pembangunan DKI yang semula Rp66 juta menjadi Rp89 miliar.
Referensi
Pranala luar