Jirō Minami
Jirō Minami (南 次郎 , Minami Jirō, 10 Agustus 1874 – 5 Desember 1955) Adalah seorang Jenderal Angkatan Darat Kekaisaran Jepang dan pernah menjadi Gubernur Jenderal Jepang di Korea pada 1936 hingga 1942. Setelah perang berakhir, ia didakwa sebagai penjahat perang dan dihukum penjara seumur hidupnya, tetapi dibebaskan dengan alasan kesehatan pada 1954. Riwayat HidupJirō Minami dilahirkan dari keluarga samurai di Hiji, Prefektur Oita. Ia lulus dari Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang pada Februari 1895, dan ditugaskan sebagai letnan dua di kavaleri. Ia mendapat promosi sebagai Letnan pada Oktober 1897, dan menjadi kapten pada November 1900. Saat Perang Rusia-Jepang, ia ditugaskan sebagai perwira staf di markas besar dan sebagai komandan kompi ke-1 resimen kavaleri yang berpartisipasi dalam Pengepungan Port Arthur. Pada Maret 1905, ia dipromosikan sebagai Mayor, menjadi Letnan Kolonel pada Februari 1910 dan menjadi Kolonel pada Agustus 1915. Selama Perang Dunia I, 1914 hingga 1917, ia menjadi komandan Resimen Kavaleri ke-13 IJA, selanjutnya menjadi Kepala Seksi Kavaleri Kementerian Perang pada 1917-1919.[1] Pada Juli 1919, ia diangkat sebagai Mayor Jenderal dan menjabat sebagai Komandan Brigade Kalvaleri ke-3 IJA pada 1921 hingga 1923. selanjutnya ia sempat menjadi Komandan Sekolah Kalvaleri dan Komandan Akademi Angkatan Darat Kekaisaran Jepang. Ia diangkat menjadi letnan jenderal pada bulan Februari 1924, dan memerintahkan Divisi ke-16 IJA dari tahun 1926 hingga 1927. Setelah menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Kekaisaran Jepang tahun 1927-1929, ia menjadi Komandan Angkatan Darat Terpilih di Korea dari 1929 hingga 1930. Selanjutnya ia dipromosikan menjadi jenderal penuh pada Maret 1930.[2] Sekembalinya ke Jepang, ia diangkat sebagai Menteri Perang di Kabinet Wakatsuki tahun 1931. Saat menjabat sebagai Menteri Perang ia mengirim Mayor Jenderal Yoshitsugu Tatekawa ke Manchuria khusus untuk mengekang perilaku militeris Tentara Kwantung, tetapi terjadi Insiden Mukden yang memperburuk hubungan Jepang-Tiongkok. Pada 1931 hingga 1934, ia menjabat sebagai anggota Dewan Perang Tertinggi, kemudian menerima tugas sebagai Panglima Tentara Kwantung pada 1934-1936, selama waktu itu ia juga menjabat sebagai duta besar Jepang untuk Manchukuo. Setelah terjadi Insiden 26 Februari, ia ditempatkan pada daftar cadangan dan dipaksa pensiun dari dinas aktif. Namun, pada 1936, ia diangkat sebagai Gubernur-Jenderal Jepang ke-8 di Korea[3] antara 1936 hingga 1942. Pada masa jabatannya ini, ditandai dengan pendekatan yang lebih keras daripada pendahulunya. Ia melarang semua koran berbahasa Korea kecuali satu koran dan mendorong Kebijakan Soshi-Kamei. Setelah masa jabatannya di Korea, ia menjabat sebagai anggota Dewan Penasihat 1942-1945. Setelah Perang Dunia II berakhir, ia ditangkap oleh otoritas berwenang Amerika dan dibawa ke hadapan Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh. Dia dihukum dengan tuduhan menjadi pemimpin dalam perencanaan perang agresi terhadap Cina, saat ia menjabat sebagai Menteri Perang pada Insiden Manchuria. namun ia dibebaskan atas tuduhan melancarkan perang agresi melawan Amerika Serikat, Persemakmuran Inggris dan Belanda. Ia juga dibebaskan dari dua dakwaan terkait dengan penyiksaan tawanan.[4] Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh menjatuhakan hukuman penjara seumur hidup namun dibebaskan pada tahun 1954 dengan alasan kesehatannya. Tak lama kemudian pada 1955, ia meninggal dunia. ReferensiBacaan lebih lanjut
Pranala luar
|