Jeffery Michael Gordon[1] (lahir 4 Agustus 1971) merupakan seorang mantan pembalap mobil profesional asal Amerika Serikat yang saat ini menjabat sebagai Wakil Pimpinan di tim Hendrick Motorsports. Ia pernah membalap di ajang NASCAR Seri Piala untuk tim Hendrick dengan memakai mobil Chevrolet dalam dua kesempatan yang berbeda: yang pertama dengan mobil bernomor #24 dari musim 1992 sampai 2015 dan yang kedua dengan mobil nomor #88 sebagai pembalap pengganti sementara Dale Earnhardt, Jr. di musim 2016. Sepanjang rentang waktu kariernya tersebut, Gordon berhasil menjuarai Seri Piala sebanyak empat kali yaitu pada musim 1995, 1997, 1998 dan 2001.[2] Ia juga berhasil memenangi lomba Daytona 500 sebanyak tiga kali dan lomba Brickyard 400 sebanyak lima kali.[2] Sampai akhir karier membalapnya, Gordon sukses memenangi 93 lomba dan membuatnya berada di urutan ketiga pembalap yang paling banyak memenangi lomba di Seri Piala sepanjang masa.[3]
Bersama pemilik tim Hendrick, Rick Hendrick, Gordon juga menjadi bos dari mobil nomor #48 yang dikemudikan oleh Jimmie Johnson, yang sukses menjadi juara NASCAR Seri Piala2006, 2007, 2008, 2009, 2010, 2013 dan 2016.[4] Saat ini mobil nomor #48 dikendarai oleh Alex Bowman. Gordon juga memiliki sebagian kecil kepemilikan saham di mobil nomor #24 yang ia kendarai sepanjang kariernya.[5] Selain itu, bersama Ray Evernham, Gordon juga sempat membentuk dan mengelola tim Gordon/Evernham Motorsports (kemudian berubah nama menjadi JG Motorsports setelah Evernham hengkang) yang turun di Seri Busch pada musim 1999 dan 2000.
Gordon sering dianggap menjadi salah satu pembalap terbaik sepanjang masa di NASCAR yang juga turut membantu ajang ini meraih kepopuleran mainstream di dekade 1990-an dan 2000-an. Ia juga dianggap sebagai salah satu pembalap legendaris dalam sejarah olahraga bermotor roda empat secara umum. Pada tahun 1998, NASCAR menempatkan Gordon sebagai salah satu dari 50 Pembalap NASCAR Terhebat Sepanjang Sejarah.[6] Sepuluh tahun kemudian tepatnya pada tahun 2008 ESPN menempatkan Gordon di urutan kesepuluh dalam Daftar 25 Pembalap Terbaik Sepanjang Masa.[7]Fox Sports menempatkan Gordon di urutan kelima Pembalap NASCAR Terbaik Sepanjang Masa,[8] sementara situs resmi Formula Satu (formula1.com) menempatkan Gordon di urutan ketiga sebagai salah satu pembalap terbaik sepanjang masa yang tidak pernah membalap di ajang F1.[9]
Kehidupan awal dan pribadi
Gordon lahir pada tanggal 4 Agustus 1971, di Rumah Sakit Kaiser di Vallejo, California, dengan nama lengkap Jeffery Michael Gordon. Orang tua Gordon bernama Carol Ann Bickford dan William Grinnell Gordon, yang masih memiliki keturunan Skotlandia.[10][11] Gordon juga memiliki seorang saudara kandung bernama Kimberly "Kim" Coykendall, yang usianya lebih tua empat tahun dari dirinya.[12] Jeff Gordon sendiri tidak memiliki hubungan darah dengan sesama pembalap NASCAR lainnya, yaitu Robby Gordon.[13] Gordon menghabiskan masa kecilnya di Vallejo, California, dan bersekolah di SD Negeri Pennycook dan SMP Negeri Springstowne.[14] Memasuki masa SMA, ia pindah ke Lizton, Indiana, dan bersekolah di SMA Negeri Tri-West Hendricks hingga kelulusannya pada tahun 1989.[15] Saat ini, ia tinggal di kawasan Charlotte, North Carolina.[16]
Ibu dan ayah kandung Gordon berpisah ketika Gordon baru berumur beberapa bulan.[nb 1] Pada bulan Januari 1972, Carol dipekerjakan untuk bekerja di departemen penagihan perusahaan pemasok medis bernama Robin-Aids. Sebagai seorang ibu tunggal, Carol bekerja untuk menghidupi kedua anaknya.[19] Melalui pekerjaannya tersebut, Carol kemudian bertemu dengan John Bickford, yang bekerja untuk perusahaan tersebut sebagai desainer.[20][21] Bickford, yang terlibat dalam olahraga balap sebagai pembuat mobil dan pemasok suku cadang, bercerai dari seorang wanita bernama Rosie dan memiliki seorang putra bernama John Jr. Ketika Bickford bertemu Carol, ia berencana akan rujuk dengan mantan istrinya tersebut, tetapi pernikahan keduanya dibatalkan setelah hanya empat bulan. Bickford pindah dan mengajak Carol berkencan dengan menonton balap mobil selama akhir pekan Hari Buruh. Carol membawa kedua anaknya ke acara di Vallejo Speedway, menandai perjalanan pertama Jeff ke trek balap pada usia satu tahun.[21] Carol dan John menikah pada Mei 1973. Keluarga itu tinggal di 534 Brooke Drive di Vallejo.[22]
Gordon pertama kali bertemu istri pertamanya, yaitu Brooke Sealey, setelah memenangkan ajang balap Seri Busch.[23] Saat itu, Sealey merupakan seorang mahasiswi, dan pada tahun 1992, ia juga diangkat menjadi "Miss Winston". Mereka lalu menikah pada tahun 1994,[24] tetapi pada tahun 2003 mereka bercerai karena ekspose tabloid gosip yang berlebihan.[25][26] Selanjutnya, Gordon bertemu seorang wanita bernama Ingrid Vandebosch pada tahun 2002. Mereka tidak pernah berhubungan secara serius sampai tahun 2004. Gordon lalu mengajak Ingrid bertunangan pada 24 Juni 2006.[27] Pada 7 November 2006, pasangan ini melangsungkan pernikahan secara sederhana di Meksiko.[28] Setahun berselang, tepatnya pada 20 Juni 2007, pasangan ini dikaruniai seorang putri bernama Ella Sofia Gordon yang lahir di New York City.[29][30] Pada bulan Januari 2010, Gordon dan istrinya mengumumkan bahwa mereka akan memiliki anak kedua yang diperkirakan akan lahir pada bulan Agustus. Pada bulan Maret 2010, mereka mengumumkan bahwa anak keduanya tersebut berjenis kelamin laki-laki.[31] Bulan Agustus 2010, Gordon kemudian sempat absen balapan satu kali dan digantikan oleh pembalap Scott Pruett di Watkins Glen ketika saat itu Gordon menemani istrinya yang melahirkan.[32] Anak kedua Gordon dan Ingrid lahir pada 9 Agustus 2010 dan diberi nama Leo Benjamin Gordon.[33]
Gordon memiliki sebuah jet pribadi yang berjenis British Aerospace BAE-125-800 yang dinamai Hawker 800 N24JG.[34] Ia juga memiliki sebuah kapal pesiar jenis Lazzara 106 yang dinamai 24 Karat. Selain bermain dengan dua barang mewahnya tersebut, hobi Gordon antara lain adalah menonton film dan bernyanyi.[35]
Jeff Gordon merupakan seorang pribadi yang religius. Setiap minggu, ia selalu menyempatkan dirinya untuk berdoa di gereja.[36] Sebagai seorang penganut agama Kristen yang taat, Gordon mengaku bahwa lewat berdoa di gereja, ia bisa lebih mengenal sosok Tuhan yang melindunginya dalam setiap balapan.[37][38]
Bisnis dan sponsor
Jeff Gordon dan timnya sering dijuluki sebagai The Rainbow Warriors selama beberapa tahun.[39] Julukan ini berawal dari DuPont yang menjadi sponsor utama Gordon di tim Hendrick saat membalap penuh di Seri Piala pada 1993.[40][41] Gordon memakai corak warna pelangi di mobilnya sampai tahun 2000. Sesekali ia juga menggunakan skema warna Jurassic Park, Star Wars, dan Snoopy. Pada musim 2001 Gordon memakai warna baru pada mobilnya yang dirancang oleh seniman NASCAR, Sam Bass, dengan warna biru dan pelangi yang digantikan ke lidah api.[42] Pada 2006 Gordon mendapatkan sponsor baru dari Nicorette yang mulai musim 2007 menjadi salah satu sponsor besar untuk dirinya dengan mendukungnya untuk empat balapan besar.[43] Perubahan besar pada warna kostum Gordon adalah di musim 2009 ketika ia menggunakan warna merah dan oranye yang dipadukan dengan warna hitam. Kemudian skema warna mobil Gordon yang baru diperkenalkan dalam acara TV NBCToday. Pada tahun 2009 juga ia mendapatkan sponsor baru dari National Guard menggantikan sponsor sebelumnya, Nicorette.[44] National Guard kemudian membuat perjanjian dengan Gordon bahwa mereka akan menjadi sponsor utama untuk minimal 6 sampai 8 balapan pilihan setiap musimnya.[44] Selain sponsor-sponsor di atas, Gordon juga mempersilakan sponsor dari luar untuk berpromosi di mobilnya dalam satu kali balapan. Salah satu contohnya adalah ketika Gordon memakai mobil bercorak Megatron (karakter antagonis serial Transformers) di Charlotte Motor Speedway di musim gugur 2009, untuk mempromosikan rilis film Transformers: Revenge of the Fallen dalam bentuk DVD.[45]
Sebelum disponsori oleh Pepsi, Gordon sempat disponsori oleh Coca-Cola tetapi akhirnya memilih berganti menjadi Pepsi.[46] Alasan Jeff memilih Pepsi adalah karena logonya lebih terlihat oleh penggemar selain karena alasan Coca-Cola yang ingin Gordon agar fokus menjadi ikon regional di Amerika Serikat bagian tenggara.[47] Gordon juga disponsori oleh Kellogg Company, Frito-Lay, Edy's, dan Ray-Ban.[39][46] Sejak 2012, Jeff telah disponsori oleh DVX Sun dan Safety Sunglass, yang dibangun dengan elastomer dari DuPont.[48]
Gordon merupakan seorang penggemar minuman anggur.[49][50] Kesukaannya dengan anggur dimulai saat ia merayakan kemenangannya sebagai juara Piala Winston pada tahun 1995 saat ia berada di London, Inggris. Anggur pertama yang ia cicipi adalah Joseph Drouhin Batard-Montrachet dan hal ini kemudian membuatnya berpikir untuk memproduksi anggur sendiri di kampung halamannya di AS. Pada 2005, Gordon kemudian secara resmi meluncurkan produk "Jeff Gordon Wine" di California bersama rekannya August "Joe" Briggs.[51] Saat ini bisnis minuman anggur Gordon terbilang sukses dengan produknya yang telah mencapai mancanegara.[52]
Gordon muncul dalam iklan "Got Milk?", sebuah kampanye meminum susu yang dipromosikan pada tahun 1997. Pemotretan berlangsung di New York oleh fotografer Annie Leibovitz.[53] Gordon adalah pembalap mobil pertama yang tampil dalam kampanye tersebut.[54] Meskipun pada awalnya ditujukan untuk masyarakat di Amerika Serikat, iklan Gordon ini masuk juga ke beberapa negara di luar Amerika termasuk diantaranya negara-negara Asia (termasuk Indonesia) dan Australia, yang sekaligus membuat nama Gordon cukup dikenal oleh penggemar balap di wilayah tersebut.[55]
Kegiatan amal
Dalam kegiatan amal, pada tahun 1999 Jeff Gordon mendirikan Yayasan Jeff Gordon untuk membantu anak-anak yang terkena sakit kronis.[56] Di 2007, ia bersama Andre Agassi, Muhammad Ali, Lance Armstrong, Mia Hamm, Tony Hawk, dan Andrea Jaeger. mendirikan Athletes for Hope, sbuah organisasi amal yang mengambil dana sumbangan dari para atlet AS untuk membantu masyarakat non atlet yang kurang mampu.[57] Pada 2009 Jeff menerima Silver Buffalo Award, yang merupakan sebuah penghargaan tertinggi dari Boy Scouts of Americas, atas dedikasinya untuk pekerjaan kemanusiaan.[58]
AARP menjadi sponsor Gordon pada 2011 melalui program Drive to End Hunger yang menjadi sebuah organisasi untuk menyumbangkan makanan untuk membantu masyarakat kurang mampu yang berada di sekitar trek NASCAR,[59] bersama dengan upaya mengurangi kelaparan di kalangan warga senior. Gordon juga anggota dari Clinton Global Initiative, yang didirikan oleh mantan Presiden AS Bill Clinton, yang membantu para pemimpin global menemukan solusi untuk mengakhiri masalah-masalah mendesak dunia.[60] Dalam sebuah twit di hari perlombaan terakhir Gordon pada musim 2005,[61] Clinton menyebut Gordon sebagai "sahabat bagi saya dan juga bagi Yayasan Clinton".[62]
Penampilan dalam media populer
Jeff Gordon sering tampil dalam beberapa acara televisi. Bersama Regis Philbin, Gordon sempat menjadi pembawa acara dalam Live with Regis and Kelly sebanyak 10 kali.[63] Pada akhir November 2003, dirinya bersama Team #24 juga muncul sebagai cameo dalam film Looney Tunes: Back in Action.[64] Sebelumnya diberitakan bahwa Warner Bros. berencana membuat film bertema mirip Space Jam berjudul Race Jam yang akan menampilkan Gordon sebagai bintang utamanya. Proses produksi film tersebut dibatalkan dan kemudian Gordon dipindahkan menjadi tampil dalam Looney Tunes: Back in Action.[65][66] Di bulan Januari 2003, Gordon juga sempat menjadi presenter di acara NBC Saturday Night Live. Pada tahun 2005, Gordon tampil sebagai cameo dalam film Herbie: Fully Loaded.[67] Tahun 2009 Gordon kemudian menjadi pengisi suara dalam serial animasi berjudul Speed Racer/Next Generation.[68] Pada bulan April 2010, Gordon menjadi bintang tamu dalam acara Extreme Makeover: Home Edition.[69][70] Untuk 2011 ia menjadi pengisi suara karakter Jeff Gorvette yang digambarkan dalam mobil Chevrolet Corvette C6.R bernomor #24 dalam film animasi Cars 2.[71] Ia kembali muncul dalam film Cars 3 bersama mantan kepala krunya, Ray Evernham.[72] Baik Gordon maupun Evernham juga menjadi konsultan teknis saat proses produksi film ini.[73]
Gordon sudah mengenal ajang balapan pada usia 4 tahun.[39] Pada awalnya ia mengendarai sepeda BMX yang dibelikan oleh ayah tirinya.[84] Ia selanjutnya mengikuti balapan mobil mini di The Roy Hayer Memorial Race Track (sebelumnya bernama CrackerJack Track) di Rio Linda, California. Pada usia 6 tahun, Jeff turun dalam 35 event dan mencatat lap tercepat di lima trek berbeda.[85] Pada usia 13 tahun, Gordon mulai turun dengan mobil sprint berkekuatan 650HP. Untuk mendukung karier balap Jeff, keluarganya lantas memutuskan untuk pindah dari Vallejo, California ke Pittsboro, Indiana.[39] Sebelum usia 18 tahun, Gordon telah memenangi tiga balapan di sirkuit pendek, dan ia kemudian dianugrahi USAC Midget Car Racing Rookie of the Year pada 1989.[86] Ia juga berhasil memenangi balap malam Night Before the 500, sehari sebelum Indianapolis 500. Pada 1990, Gordon berhasil memenangi kembali ajang balapan tersebut, ditambah dengan gelar juara di Hut Hundred, Belleville Midget Nationals yang kemudian mengantarnya pada gelar USAC National Midget.[87] Pada 1991, Gordon ikut serta dalam USAC Silver Crown, dan pada usia 20 ia menjadi pembalap termuda yang memenangi kejuaraan tersebut. He juga memenangi empat lomba midget Crown Nationals di musim tersebut. Dalam karier balapannya di midget car antara 1989 sampai 1992, ia berhasil berada di posisi 3 dalam 22 dari 40 even USAC midget car.[39]
Pada awal dekade baru, Gordon sedang memikirkan bab berikutnya dari karier balapnya yang masih muda.[88] Ia bercita-cita berkarir di balap roda terbuka (balap formula), terutama dengan organisasi Amerika seperti Championship Auto Racing Teams (CART).[89] Ia mempertimbangkan turun di ajang seperti Indy Lights dan Formula Tiga dengan yang terakhir ia sempat akan dibantu oleh pembalap legendaris Britania Raya, Jackie Stewart agar bisa mengejar mimpi untuk masuk ke ajang Formula Satu pada masa yang akan datang.[90] Tidak ada yang menawarkan jaminan pasti kepada Gordon, bagaimanapun, dan dalam kasus balapan formula, ia merasa peralihan tersebut akan memaksanya untuk pindah ke Eropa dan perlu mempelajari berbagai bahasa, sebuah komitmen wajib yang menurut Gordon tidak menarik pada saat itu.[91] Ia akhirnya menyadari bahwa industri balap roda terbuka di Amerika Serikat sedang berubah karena pemilik tim mulai memprioritaskan pembalap asing yang mendatangkan banyak uang dan sponsor, yang mengakibatkan pengemudi muda dan tidak dikenal dengan lebih sedikit uang seperti Gordon akan dilewatkan begitu saja.[92]
Gordon mendapat kesempatan dari pemilik mobil Cal Wells untuk mengemudikan truk Toyota untuk Seri Stadium Truck. Gordon terbang ke California untuk sesi tes dan dalam sesi tes itu sendiri Gordon mengalami insiden terguling sampai tiga kali.[93] Efek dari insiden tersebut menghancurkan kepercayaan Gordon untuk mengejar karier di ajang truk stadion dan meskipun ada panggilan dan motivasi dari Wells untuk terus mencoba, ini tidak menghasilkan kesepakatan bersama untuk kursi permanen ajang bagi Gordon.[93]
Pada titik kehidupan Gordon ini, balap mobil stok muncul sebagai kemungkinan yang realistis.[93][94] Selama kunjungan ke Grand Prix Cleveland, Jeff berusaha menawarkan dirinya ke tim-tim CART, dan ia mendapatkan kesempatan bertemu dengan Al Unser, Jr. dan A. J. Foyt, yang merekomendasikan agar Gordon mencoba menjajal ajang NASCAR.[94]
Karier NASCAR Seri Busch
1990–1991: Musim penuh
Pada 1990 dengan bantuan sponsorship yang dicarikan oleh Hugh Connerty, Gordon mengetes mobil NASCAR Seri Busch.[95] Ia dipertemukan untuk pertama kalinya dengan mekanik bernama Ray Evernham untuk persiapan balap mobil stoknya.[96] Lomba pertama Gordon di Seri Busch adalah di AC-Delco 200 di North Carolina Motor Speedway dengan mengendarai mobil Pontiac bernomor #67. Dalam lomba ini Gordon terlibat insiden di lap 33 dan hanya finis di posisi ke-39 di akhir lomba.[97]
Pada 1991 Gordon pindah ke tim Bill Davis Racing dan memulai musim penuhnya di Seri Busch dengan mengendarai mobil Ford Thunderbird.[98] Pada musim penuh pertamanya di Seri Busch ini Gordon disponsori Carolina Ford Dealers.[84] Penampilan yang konsisten sepanjang musim memberikannya gelar rookie of the year di akhir musim. Pada 1992 Gordon bertahan di tim yang sama dengan sponsor Baby Ruth.[99] Ia mencatat rekor di NASCAR dengan mencatat 11 pole dalam satu musim.[84]
1999–2000: Turun dengan tim sendiri
Pada musim 1999, Gordon sempat membentuk Gordon–Evernham Motorsports.[100] Walaupun hanya bertahan sebentar saja, tim ini berhasil mencatatkan beberapa prestasi. Tim ini lantas menerima tawaran sponsorship dari Pepsi dan ikut serta dalam enam balapan Seri Busch dengan Jeff Gordon yang berperan sebagai pembalap serta Ray Evernham sebagai kepala mekaniknya.[101] Tim ini hanya bertahan satu tahun karena Evernham kemudian dibajak oleh Dodge yang punya rencana kembali aktif di Seri Piala Winston.[102] Jeff Gordon memilih untuk bertahan di tim pribadinya tersebut dan pada tahun 2000 sebagian aset tim tersebut dibeli oleh Rick Hendrick yang kemudian mengubah namanya menjadi JG Motorsports.[103]
Karier NASCAR Seri Piala
1992: Debut di Seri Piala
Pada tahun 1992, Jack Roush, pemilik tim Roush Racing, mencoba mengontrak Jeff Gordon untuk turun di Seri Piala usai terkesan dengan aksi Gordon di Seri Busch.[104] Rencana ini disambut baik oleh ayah tiri sekaligus manajer Gordon, John Bickford, namun dengan satu syarat: tim Roush harus mengontrak juga Ray Evernham. Permintaan ini tidak bisa dipenuhi Roush karena terbentur kebijakan yang ia buat sendiri bahwa tim yang harus menentukan kepala mekanik untuk pembalap dan bukan sebaliknya.[104]
Memasuki pertengahan tahun, Rick Hendrick dari Hendrick Motorsports menyaksikan aksi Gordon saat berlomba di Seri Busch di Atlanta Motor Speedway.[105] Tanpa panjang lebar, Hendrick langsung mengontrak Gordon sekaligus Evernham dua hari kemudian tanpa dukungan sponsor apapun.[106] Kontrak ini pun menjadi kerjasama pertama Gordon dengan pabrikan mobil Chevrolet yang kelak akan bertahan sampai akhir kariernya.[107] Mengenai nomor mobil yang ia pakai, tadinya Gordon mengungkapkan bahwa nomor favoritnya adalah #16 tetapi nomor tersebut sudah dipakai oleh Wally Dallenbach, Jr. dan tim Roush Racing.[108] Ayah tiri Gordon, John Bickford, menuturkan bahwa tadinya Gordon akan memakai nomor mobil #46 tetapi disisi lain nomor tersebut masih dimiliki lisensinya oleh Paramount Pictures yang memproduksi film Days of Thunder bersama tim Hendrick.[109] Akhirnya tim Hendrick memutuskan memberikan nomor #24 untuk Gordon karena nomor itu tidak ada yang memakai dan sejarah yang berkaitan dengan nomor tersebut masih sangat sedikit.[110]
Gordon lantas memulai debut perlombaan Seri Piala-nya dalam lomba penutup musim Hooters 500 di Atlanta Motor Speedway, yang juga menjadi balapan Seri Piala terakhir untuk Richard Petty. Gordon hanya berhasil finis di urutan ke-31 setelah terlibat kecelakaan di lap 164.[111][112]
1993–1994: Musim penuh di Seri Piala
Pada musim 1993, Gordon membalap secara penuh untuk balapan Piala Winston untuk tim Hendrick Motorsports, dengan diawali kemenangan dalam qualifying race di Daytona 500.[113] Ia kemudian sukses meraih penghargaan Rookie of the Year dan finis di urutan ke-14 klasemen akhir pembalap.[84] Penampilan Gordon di musim penuh perdananya ini mendapatkan sorotan karena sebagai pembalap muda ia memiliki potensi dan kemampuan. Tetapi di sisi lainnya, Gordon juga mendapatkan kritikan karena dinilai terlalu agresif dan terlalu memaksakan mobil yang sering berujung dengan tabrakan atau insiden lainnya.[114] Salah satu pendapat paling menarik datang dari mantan pembalap tim Hendrick, Darrell Waltrip, yang saat itu menyebut Gordon sebagai "orang yang akan bisa menabrak siapa saja di trek kecuali mobil pemandu lintasan".[115] Gordon kemudian diberikan julukan sebagai "Wonder Boy" oleh Dale Earnhardt,[116] sementara kru pit timnya disebut "Rainbow Warrior".[117]
Pada musim 1994, Gordon berhasil meraih kemenangan pertamanya di Charlotte Motor Speedway dalam lomba Coca Cola 600, sebuah balapan NASCAR terpanjang dalam satu musim.[118] Gordon juga berhasil memenangi balapan di Indianapolis Motor Speedway dalam balapan pertama Brickyard 400, dengan menyalip Ernie Irvan untuk memimpin di akhir lomba ketika Irvan mengalami pecah ban.[119] Gordon berhasil finish di posisi kedelapan klasemen akhir dan pada saat itu Dale Earnhardt Sr. memenangi gelar ketujuhnya di NASCAR, yang sekaligus pula menjadi gelar terakhirnya.[120]
1995–1998: Menjadi juara musim
Musim 1995 Gordon memenangi gelar juara pertamanya dalam kejuaraan NASCAR Piala Winston. Ia dengan tenang berhasil mengalahkan juara tujuh kali sekaligus juara bertahan Dale Earnhardt di balapan penutup musim.[121] Banyak pengamat yang membandingkan pencapaian Gordon dengan Earnhardt di musim tersebut. Earnhardt memenangi gelar NASCAR perdananya di 1980 setahun setelah Richard Petty memenangi gelar juara terakhirnya dan kali ini Jeff juga kebagian cerita yang sama dengan Earnhardt dan Petty.[121] Pada 1996 Jeff mengawali musim dengan buruk dan baru di pertengahan musim ia mulai beraksi dengan memenangi 10 balapan. Hal ini sayangnya tidak cukup untuk membuatnya bisa mempertahankan gelar dan harus puas mengakhiri musim di posisi runner-up klasemen akhir di bawah rekan setimnya, Terry Labonte.[122]
Pada 1997, Jeff Gordon memenangi balapan Daytona 500 untuk pertama kalinya.[123] Ia juga memenangi Coca-Cola 600 di Charlotte dan mempunyai kesempatan untuk menjadi orang pertama sejak Bill Elliott di 1985 untuk memenangi gelar "Winston Million."[124] Gordon kemudian berhasil mengalahkan Jeff Burton di lap terakhir Southern 500 di Darlington. Bill Elliot sendiri di 1985 gagal memenangi gelar Piala Winston, sebaliknya bagi Gordon, karena di akhir 1997 ia berhasil menjadi juara NASCAR Seri Piala Winston untuk kedua kalinya dalam sejarah kariernya yang cukup brilian.[125]
Pada 1998 Gordon berhasil mempertahankan kemenangannya di Coca-Cola 600 dan Southern 500. Ia juga berhasil mencatatkan rekor sebagai pemenang empat kali berurutan Southern 500.[126] Gordon juga berhasil menang di Brickyard 400 di Indianapolis Motor Speedway yang menurut beberapa pembalap NASCAR lomba Brickyard 400 ini setara dengan lomba di Daytona 500.[127] Gordon kemudian berhasil memenangi balapan akhir musim di Atlanta Motor Speedway yang menjadi kemenangan ke-13-nya dalam satu musim dan menyamai rekor pemenang lomba terbanyak dalam satu musim yang dicetak Richard Petty.[128]
1999–2003: Gelar keempat dan prestasi naik-turun
Banyak orang yang mulai meragukan bahwa Jeff Gordon mampu memenangi kejuaraan NASCAR setelah ditinggal kepala mekaniknya yaitu Ray Evernham di pertengahan musim 1999.[129] Sampai musim berakhir, Gordon kemudian dipasangkan dengan kepala kru baru Brian Whitesell yang sebelumnya menjadi kepala mekanik tim.[130] Pada musim 2000 Gordon berpasangan dengan kepala kru baru Robbie Loomis. Duet ini mencatat kemenangan pertamanya di lomba Talladega di musim semi yang menjadi kemenangan Seri Piala ke-50 untuk Gordon.[131] Kemenangan lainnya di musim 2000 dicatatkan di Sears Point dan Richmond.[132] Di akhir musim Gordon terjatuh ke posisi sembilan klasemen akhir.[133]
Keraguan masyarakat akhirnya Gordon jawab di musim 2001 dengan dirinya yang berhasil memenangi enam balapan sepanjang musim diawali di lomba Las Vegas. Pada lomba The Winston atau All-Star Race yang di gelar di Lowe's Motor Speedway hujan membuat lintasan menjadi licin dan menyebabkan Gordon melintir saat berada di posisi kedua di lap pertama sebelum kemudian disundul oleh Michael Waltrip.[134] Namun NASCAR mengizinkan pembalap yang mengalami kecelakaan untuk menggunakan mobil cadangan mereka dan Gordon berhasil bangkit dengan memenangkan perlombaan dan sekaligus menyamai catatan Dale Earnhardt dengan tiga kemenangan di All-Star Race.[135] Gordon kemudian menang di Dover,[136] Michigan (kemenangan Seri Piala ke-100 untuk Hendrick Motorsports),[137] Indianapolis (Gordon memulai balapan di posisi ke-27 yang menjadi posisi awal terendah untuk pembalap yang menang di Indianapolis),[138][139] Watkins Glen dan perlombaan perdana di Kansas.[140] Gordon menjadi pembalap ketiga dalam sejarah NASCAR yang berhasil memenangi empat gelar juara dengan selisih 344 poin di depan Tony Stewart di klasemen akhir pembalap.[141]
Pada musim 2002 dan berstatus sebagai juara bertahan, Gordon berharap bisa mempertahankan gelarnya, tetapi tahun itu jauh dari sempurna. Penampilan yang kuat dalam lomba Daytona 500 hancur ketika Sterling Marlin menyenggol Gordon ke area rerumputan infield dengan beberapa lap tersisa saat memimpin balapan. Gordon telah memenangkan kualifikasi 125-nya,[142] tetapi finis kesembilan di Daytona 500 setelah bersentuhan dengan Marlin. Gordon tidak menang sampai perlombaan Sharpie 500 di Bristol pada bulan Agustus setelah melewati Rusty Wallace, yang diperlambat oleh mobil-mobil backmarker, dengan tiga lap tersisa. Ini adalah satu-satunya kemenangannya dalam balapan malam di Bristol.[143] Ia mengikutinya dengan kemenangan kelima di Mountain Dew Southern 500 di Darlington seminggu kemudian. Gordon menang untuk ketiga kalinya dan terakhir kalinya pada tahun 2002 di Kansas Speedway, menjadikannya yang kedua berturut-turut di trek. Tim #24 menyelesaikan musim keempat dalam poin. Gelar musim 2002 direbut oleh Tony Stewart.[144]
Musim 2003 adalah musim terakhir Winston sebagai sponsor utama NASCAR. Gordon bergabung kembali dengan Robbie Loomis yang turun untuk musim ketiganya.[145] Ia berhasil memenangi balapan musim 2003 di bulan April di lomba Virginia 500.[146] Ia juga berhasil meraih kemenangan di Atlanta dan kembali di Martinsville pada lomba musim gugur. Di klasemen akhir, Gordon hanya berada di peringkat keempat klasemen dengan rincian 15 kali finis Top-5 dan 20 kali finis Top-10. Gelar musim 2003 diambil oleh Matt Kenseth.[147]
2004–2010: Melawan Jimmie Johnson
Pada musim 2004 Gordon berhasil memenangi Brickyard 400 dan menjadikannya sebagai pembalap NASCAR Seri Piala pertama yang mencatatkan empat kemenangan di Indianapolis Motor Speedway (1994, 1998, 2001, 2004). Ia juga menjadi salah satu bagian dari lima pembalap besar dunia dari semua ajang yang berhasil memenangi balapan empat kali di trek penuh sejarah tersebut.[148] Pada akhir musim Gordon berada di posisi ketiga klasemen akhir dibawah Kurt Busch[149] dan rekan setim Gordon yang baru, Jimmie Johnson. Sebenarnya di musim 2004, Gordon mencetak lebih banyak poin sepanjang musim reguler tetapi dengan adanya peraturan baru tentang Chase for the Championship[nb 2], Gordon terpaksa harus jatuh ke posisi tiga klasemen karena di beberapa balapan yang tercatatkan sebagai bagian dari skema sistem Chase, Gordon tampil kurang meyakinkan.[151]
Musim 2005 diawali Jeff Gordon dengan baik, dengan dirinya yang berhasil menang di Daytona 500.[152] Tetapi penampilan yang angin-anginan kembali menghambat Gordon untuk bisa meraih hasil maksimal di musim tersebut. Salah satu obat kekecewaannya adalah saat ia berhasil menang di Martinsville Speedway.[153] Di pertengahan musim ia berhasil untuk selalu masuk dalam daftar Top-10 setiap balapan yang mengantarnya ke posisi mendekati Chase. Sayangnya dalam lommba di Richmond, Gordon mengalami insiden dengan menabrak tembok pembatas saat lomba dan akhirnya ia gagal masuk posisi kualifikasi Chase.[154] Posisi Gordon di klasemen NASCAR musim 2005 adalah di urutan kesebelas.[155]
Pada musim 2006 Gordon berhasil memenangi balapan road racenya yang kesembilan di Dodge/Save Mart 350 yang digelar di Infineon Raceway.[156] Sehari sebelumnya ia mengumumkan bahwa ia telah bertunangan dengan model Belgia, Ingrid Vandebosch. Kemudian pada 9 Juli 2006, Gordon berhasil memenangi balapan di Chicagoland Speedway yang kemudian menjadikan kemenangan perdana bagi Hendrick Motorsports di sirkuit ini.[157] Gordon kemudian berhasil masuk dalam "Chase for the NEXTEL Cup" karena ia berhasil konsisten di beberapa trek pendek. Sayangnya ia tampil kesulitan dalam Chase dan hanya mampu berada di posisi enam klasemen akhir.[158]
Musim 2007 diawali Gordon dengan hukuman dalam kualifikasi di Daytona 500, saat pengawas lomba menemukan bahwa batas bagian belakang mobilnya terlalu rendah dan ia harus start dari posisi ke-42.[159] Saat lomba berlangsung, Gordon berhasil naik ke posisi 10, dengan dibantu kecelakaan yang dialami pembalap lain. Pada bulan Maret 2007, Gordon berhasil memenangi Subway Fresh Fit 500 yang menjadikannya berhasil menang di semua trek NASCAR aktif kecuali Texas dan Miami.[160] Kemenangan di Subway Fresh Fit 500 ia lanjutkan di Aaron’s 499, Dodge Avenger 500, Citizens Bank 400, UAW-Ford 500, dan Bank of America 500 yang kemudian mengantarkannya ke posisi kedua klasemen Chase di belakang rekan setimnya, Jimmie Johnson yang keluar sebagai juara umum.[161] Rekor yang ia catat di musim tersebut adalah 30 kali finish Top-10 yang sekaligus pula menjadi rekor baru di era Abad 21.[162]
Gordon berhasil finish keempat di Budweiser Shootout untuk mengawali musim 2008. Ia juga berhasil memimpin selama delapan lap di Daytona 500 sebelum akhirnya kandas gara-gara suspensi mobilnya yang jebol.[163] Selama musim 2008 berjalan Gordon hanya mampu mencatatkan beberapa kali finis di tiga besar tanpa memenangi satu lomba pun sepanjang musim.[164] Lomba-lomba dimana ia berhasil finis tiga besar antara lain: posisi kedua di Goody’s Cool Orange 500, posisi ketiga di Dodge Challenger 500 dan Toyota/Save Mart 350, serta posisi kedua lagi di Texas Motor Speedway pada 31 Oktober 2008. Posisi klasemen Gordon untuk musim 2008 adalah di posisi ketujuh.[164]
Pada awal musim 2009, Gordon hanya mampu finish keempat di balapan Budweiser Shootout. Kemudian setelah vakum kemenangan selama 47 balapan, akhirnya Gordon berhasil menang di Samsung 500 pada 5 April 2009.[165] Ia juga berhasil finish sebagai runner-up di Life Lock 400, Lenox Industrial Tools 301, dan di 3M Performance 400 presented by Bondo. Hasilnya adalah ia berhasil masuk kedalam babak kualifikasi Chase for the Sprint Cup karena secara keseluruhan Gordon berhasil ada di posisi kedua klasemen reguler.[166] Selanjutnya Gordon mampu finis kedua sebanyak dua kali di Kansas Speedway dan Auto Club Speedway. Di akhir musim, Gordon berada di posisi tiga klasemen akhir Chase di belakang rekan setimnya Jimmie Johnson dan Mark Martin, sekaligus menjadikan sejarah bagi tim Hendrick Motorsports karena mereka berhasil finis 1-2-3 dalam klasemen pembalap.[167]
Memasuki musim 2010, Gordon mengawali musim dengan buruk dengan hasil finis ke-26 di Daytona dan ke-19 di Auto Club Speedway.[168] Di Las Vegas Gordon mendominasi balapan dengan memimpin 219 lap. Namun kesialan kembali menghinggapi Gordon, ketika mekaniknya Steve Letarte memilih untuk hanya memasangkan dua ban baru.[169] Rekan setimnya (Jimmie Johnson) yang memakai empat ban segar akhirnya mampu menyalip Gordon dan keluar sebagai pemenang balapan.[170] Gordon sendiri akhirnya mampu finis kedua di Subway Fresh Fit 600 di belakang Ryan Newman. Gordon lantas mencatat rekor pribadi dengan penampilannya yang ke-600 dalam balapan Lifelock.com 400 yang berlangsung di Chicagoland Speedway dan ia finis ketiga di balapan tersebut. Gordon kemudian berhasil masuk ke dalam daftar pembalap yang berlaga dalam Chase of the Sprint Cup setelah ia mampu finis kedelapan di Air Guard 400 yang berlangsung di Richmond International Raceway.[171] Sayangnya dalam Chase, Gordon lagi-lagi gagal mempertunjukan penampilan terbaiknya. Posisi finis terbaiknya hanya posisi keenam di Sylvania 300 yang berlangsung di New Hampshire Motor Speedway dan posisi kelima di Price Chopper 400 yang berlangsung di Kansas Speedway. Dalam lomba AAA Texas 500, Gordon kemudian terlibat baku hantam dengan Jeff Burton karena Burton dituduh Gordon mencoba untuk mencelakakannya ke sisi tembok dengan dalih bahwa Gordon mencoba membantu rekan setimnya sendiri yaitu Jimmie Johnson.[172] Di Miami yang merupakan balapan penutup musim 2010, Gordon hanya mampu finis di posisi ke-37 karena terkendala masalah mesin. Namun ia sendiri juga sempat membantu rekan setimnya yaitu Johnson agar bisa finis kedua sekaligus mengantarkannya menjadi juara NASCAR Seri Piala. Musim 2010 sendiri merupakan musim terburuk ketiga bagi Gordon setelah tahun 1993 dan 2008 dimana ia gagal memenangi satu balapan pun sepanjang musim berjalan.[173]
2011–2014: Perjuangan di papan tengah
Musim 2011 dengan sponsor baru dari Drive to End Hunger dan juga kepala mekanik baru yaitu Alan Gustafson,[174][175] Gordon mulai memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan setelah mampu meraih posisi start kedua dalam kualifikasi Daytona 500. Apesnya saat balapan ia harus puas finis di urutan ke-28 setelah terlibat kecelakaan. Minggu selanjutnya di Phoenix International Raceway, Jeff Gordon akhirnya berhasil memenangi balapan setelah vakum kemenangan selama 66 balapan.[176] Kemudian di Pocono Raceway, Jeff kembali memenangi lomba usai mengalahkan Kurt Busch.[177] Sementara di balapan AdvoCare 500 di Atlanta yang digelar pada hari Selasa 6 September 2011, Jeff berhasil memenangi lomba setelah bertarung keras dengan rekan setimnya sendiri Jimmie Johnson.[178] Dengan bekal tiga kemenangan balapan yang ia raih di musim 2011, Jeff pun melenggang masuk ke "Chase of the Cup 2011". Selama perjalanan di Chase of the Cup 2011, Gordon hanya mampu meraih hasil Top 5 di empat balapan saja yaitu di Loudon, Martinsville, Texas dan Homestead-Miami. Dengan hasil tersebut Gordon hanya mampu menempati posisi delapan dalam klasemen akhir musim 2011.[179] Catatan lainnya yang diraih Gordon di musim 2011 adalah ia berhasil menjadi pembalap yang paling banyak menang sepanjang sejarah modern NASCAR Seri Piala dengan total 85 kemenangan, mengungguli Darrell Waltrip.[180]
Dalam Budweiser Shootout tahun 2012, Jeff Gordon sempat mengalami kecelakaan cukup berat di akhir lomba saat mobilnya terguling-guling. Beruntung Gordon bisa keluar dari mobil yang ringsek tanpa luka sedikit pun. Menurut Gordon, inilah kali pertama dirinya mengalami kecelakaan mobil terguling-guling sepanjang kariernya.[181] Usai tampil biasa saja di beberapa balapan, Jeff Gordon kemudian tampil sangat menawan di Martinsville ketika ia memimpin tiga perempat dari jarak lomba. Sayang dua lap sebelum finis kemenangan yang sudah ada di depan mata buyar akibat disundul Clint Bowyer.[182] Dalam lomba di Talladega, Jeff Gordon berhasil meraih pole position dan sempat bertahan di barisan depan lomba sebelum terlibat insiden bersama Carl Edwards, Juan Pablo Montoya, Landon Cassill, Dave Blaney dan Martin Truex, Jr. Selanjutnya di lomba Toyota/Save Mart 350 di Sonoma, Jeff Gordon kembali nyaris memenangi lomba sebelum mobilnya mengalami kendala teknis yang menyebabkannya harus puas finis keenam.[183] Usai finis kelima di Brickyard 400, Jeff Gordon secara mengejutkan tampil sebagai pemenang di Pennsylvania 400 setelah Jimmie Johnson terlibat insiden bersama Matt Kenseth dan Greg Biffle.[184] Balapan di Pocono sendiri dihentikan setelah 98 lap karena hujan deras disertai petir yang tragisnya menewaskan seorang penonton.[185] Selanjutnya dalam lomba Phoenix di bulan November, Jeff Gordon terlibat dalam perkelahian dengan kru Clint Bowyer usai dirinya bersama Bowyer terlibat dalam insiden kecelakaan yang juga menyeret Joey Logano dan Aric Almirola.[186] Gordon dihukum denda 100.000 dolar AS dan pemotongan 25 poin di klasemen.[187][188] Dalam balapan terakhir musim 2012 di Miami yang juga bersamaan dengan perayaan 20 tahun keikutsertaannya di Seri Piala, Gordon berhasil memenangi balapan dengan Bowyer yang berhasil finis kedua.[189]
Mengawali musim 2013, Jeff Gordon sempat memimpin Daytona 500 sebanyak 31 lap sebelum masalah temperatur mobil mengakhiri harapannya untuk memenangi lomba bergengsi tersebut. Usai mengalami beragam kesialan selama empat lomba,[190] Gordon bangkit dan finis ketiga di Martinsville. Di lomba NRA 500 di Texas, Gordon memimpin 15 lap sebelum bagian depan mobilnya rusak dan membuatnya harus puas finis di urutan 38.[191] Gordon jalani start lomba ke-700 di Bojangles' Southern 500 dimana ia berhasil finis ketiga di lomba tersebut.[192] Pada lomba di Pocono di bulan Agustus yang juga bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-42,[193] Gordon start di posisi 42 dan sempat memimpin jauh di akhir lomba sebelum kecelakaan yang dialami Matt Kenseth membuyarkan kemenangan di depan mata karena Gordon harus tersalip rekan setimnya Kasey Kahne di dua lap tersisa saat restart.[194] Gordon secara matematis gagal masuk ke Chase usai ia kalah satu poin dari Joey Logano usai lomba di Richmond pada 7 September, tetapi pada 13 September pihak NASCAR kemudian memasukkan Gordon ke Chase usai ditemukan manipulasi lomba yang dilakukan tim Penske Joey Logano yang bekerjasama dengan David Gilliland dari tim Front Row Motorsports yang dimaksudkan untuk membantu Logano masuk ke Chase.[195] Pada lomba Goody's Headache Relief Shot 500 di Martinsville, Gordon sukses keluar sebagai pemenang usai menyalip Matt Kenseth. Kemenangan ini menjadi kemenangan pertamanya di Martinsville sejak tahun 2005.[196] Gordon mengakhiri musim 2013 dengan berada di posisi enam klasemen akhir.[197]
Pada musim 2014, Jeff Gordon meraih empat kemenangan balapan. Salah satu lomba yang cukup berkesan baginya adalah Brickyard 400 di Indianapolis Motor Speedway yang juga menjadi perayaan ke-20 tahun sejak kemenangan perdananya di trek ini. Sehari sebelum lomba, wali kota Indianapolis Greg Ballard membuat perayaan spesial bernama "Jeff Gordon Day".[198] Saat lomba berjalan keesokan harinya, Gordon sukses meraih kemenangan sekaligus menyamai catatan Michael Schumacher dari ajang F1 sebagai pembalap yang paling banyak menang di Indianapolis sekalipun catatan ini tidak diakui oleh fans IndyCar yang menganggap trek Indianapolis hanya untuk lomba Indianapolis 500.[199] Gordon nyaris meraih kemenangan di Texas sebelum peluang yang ada di depan mata buyar karena Brad Keselowski yang tampil agresif mencoba mencari celah untuk melewati Gordon sekaligus Jimmie Johnson.[200] Setelah lomba usai, Gordon saling berhadapan di pitlane dengan Keselowski sebelum dipisahkan oleh kru kedua tim.[201] Empat kemenangan Gordon yang diraih selama musim 2014 menjadi sia-sia saat ia gagal melaju ke final Chase di Miami karena ia disalip Ryan Newman satu lap sebelum finis di Phoenix. Gordon kemudian meraih pole untuk lomba penutup musim di Miami dan finis ke-10 usai strategi blunder 13 lap sebelum finis yang menggagalkan peluang kemenangannya.[202]
2015: Musim penuh terakhir
Pada tanggal 22 Januari 2015, Jeff Gordon mengumumkan bahwa musim 2015 akan jadi musim terakhirnya sebagai pembalap yang turun penuh di musim Seri Piala, tetapi ia juga tidak menyebutkan secara detail bahwa ia akan pensiun penuh dari ajang balap mobil.[203] Kabar ini menjadi kabar mengejutkan bagi dunia otomotif dan mengundang banyak reaksi dari fans lintas ajang seperti F1 dan IndyCar. Tim Hendrick kemudian mengumumkan bahwa posisi Gordon di musim 2016 akan digantikan Chase Elliott, putra dari mantan pembalap Bill Elliott.[204] Pada tanggal 29 Januari 2015, Gordon mengumumkan bahwa ia belum punya rencana untuk turun di Daytona 500 setelah musim 2015 usai.[205] Gordon berhasil meraih pole untuk lomba Daytona 500 namun ia terlibat kecelakaan di lap terakhir yang membuatnya hanya finis urutan ke-33.[206][207] Setelah hanya bertahan di konsistensi papan tengah termasuk dua pole yang ia raih di Talladega tapi gagal diwujudkan menjadi kemenangan, Gordon sukses lolos ke Chase dan meraih kemenangan perdana musim 2015 di Martinsville pada bulan November.[208] Ia meraih kemenangan kejutan yang sedikit berbau keberuntungan usai Joey Logano yang memimpin dan menguasai hampir sepanjang lomba tiba-tiba tersingkir usai diseruduk Matt Kenseth yang geram atas ulah Logano beberapa pekan sebelumnya di Kansas.[208] Kemenangan ini kemudian menjadi kemenangan terakhir dalam karier Seri Piala Jeff Gordon.[208] Dengan kemenangan di Martinsville, Gordon kemudian mengamankan posisinya di final Chase di Miami. Di lomba Seri Piala terakhirnya di Miami, Gordon finis di posisi keenam sekalipun di awal lomba ia sempat memimpin.[209] Gordon akhiri karier dengan berada di posisi tiga klasemen akhir musim 2015.[209]
2016: Pembalap pengganti sementara
Pada musim 2016, Gordon mengumumkan bahwa ia akan kembali membalap di ajang Seri Piala di lomba Brickyard 400 dengan mengendarai mobil nomor #88 sebagai pengganti sementara Dale Earnhardt, Jr. yang absen karena pemulihan dari cedera. Ia juga turun di lomba Pocono,[210] Watkins Glen dan Bristol.[211] Pada 2 September 2016 diumumkan bahwa Dale Jr. akan absen sampai akhir musim dan tim Hendrick mengumukan Gordon akan turun bergantian dengan pembalap rookie Alex Bowman di mobil nomor #88 dengan skema jatah untuk Gordon di Darlington, Richmond, Dover dan Martinsville.[212] Hasil terbaiknya sebagai pengganti sementara Dale Jr. ia catat di Martinsville dengan finis di urutan keenam.[213]
Penampilan dalam ajang lainnya
Balap mobil formula
Pada 1997, Gordon sempat ditawari membalap di ajang CART oleh pemilik tim Team Green, Barry Green sebagai persiapan menuju ajang F1 bersama tim British American Racing. Gordon menolak kesempatan ini dengan menyatakan "terlalu banyak langkah" untuk bisa masuk ke F1.[214]
Pada 2003 Gordon menjajal mobil F1 di Indianapolis Motor Speedway bersama tim Williams dengan bertukar mobil bersama Juan Pablo Montoya yang juga menjajal mobil NASCAR milik Gordon.[215][216] Sempat tersiar isu bahwa Gordon akan turun di F1 pada musim 2004 bersama tim Williams. Sayang karena beberapa alasan, Gordon memutuskan untuk tetap berada di NASCAR. Di pertengahan 2009, isu kepindahan Gordon ke F1 kembali tersebar luas dengan rumor bahwa ia akan bergabung di tim USF1 bersama pembalap NASCAR yang juga mantan pembalap F1, Jacques Villeneuve.[214] Namun Jeff menegaskan ia sudah terlalu tua untuk ukuran Formula 1, dan lebih memilih untuk bertahan di NASCAR.[217]
Pada 2015 seiring keputusan Gordon untuk pensiun dari Seri Piala, ia kembali dikaitkan dengan ajang F1 kali ini bersama tim baru Haas yang masih satu induk dengan tim NASCAR Stewart-Haas Racing. Gordon kembali menegaskan bahwa rumor tersebut tidak ada dasarnya dan ia tidak memiliki rencana untuk turun diajang balapan lain setelah musim 2015 usai.[218]
Race of Champions
Gordon juga sempat berpartisipasi dalam beberapa ajang balapan lain, salah satunya adalah kemenangan bersama Team USA dalam Race of Champions tahun 2002.[219] Pada 2004 ia kembali ikut serta dalam ajang tersebut, namun disaat-saat akhir dikarenakan terkena flu, Gordon undur diri dan posisinya digantikan oleh Casey Mears.[220] Pada salah satu balapan yang direncanakan pada RoC 2004 itu, sebenarnya Gordon akan berhadapan dengan juara dunia Formula Satu tujuh kali dan juara Grand Prix Amerika Serikat tiga kali (pada saat itu), Michael Schumacher.[221] Pada 2005 ia kembali ikut serta dalam RoC, yang kali ini ia dipasangkan dengan juara X Games, Travis Pastrana.[222]
Balap ketahanan
Pada 2007 Gordon turun pada ajang Rolex 24 Hours of Daytona untuk pertama kalinya.[223] Dalam balapan ini ia turun dengan mobil Pontiac untuk tim Wayne Taylor Racing. Rekan setimnya saat itu adalah: Max Angelelli, Jan Magnussen, dan Wayne Taylor. Hasilnya lumayan baik karena tim tersebut berhasil finish ketiga saat lomba berlangsung.[224]
Gordon kembali membalap di Rolex 24 Jam pada tahun 2017, kembali bersama tim Wayne Taylor Racing dan kali ini ia bermitra bersama Jordan dan Ricky Taylor.[225] Meski sempat mengalami insiden di awal lomba, trio pembalap yang mengendarai mobil no. 10 ini perlahan tapi pasti bisa melaju ke barisan depan dan kemudian mampu balik memenangi lomba usai bertahan saat melawan mobil no. 5 yang dikendarai Filipe Albuquerque. Dengan kemenangan ini Gordon menjadi pembalap keempat yang sukses memenangi lomba Daytona 500 dan Rolex 24.[226] Gordon sendiri mengendarai mobil no. 10 dengan durasi 2 jam dan 34 menit.[227]
Karier selanjutnya
Jurnalistik
Dengan keputusan Gordon yang memilih untuk berhenti membalap dari Seri Piala di akhir musim 2015, ia dilaporkan akan memulai debut sebagai penyiar dan reporter untuk beberapa jaringan televisi olahraga.[228] Pada 25 Januari 2015 atau beberapa hari usai ia mengumumkan keputusan mundur dari arena balap, jurnalis NASCAR Jeff Gluck melaporkan bahwa Gordon telah setuju untuk bergabung di Fox Sports sebagai analis tamu untuk siaran Fox NASCARSeri Xfinity bersama Adam Alexander dan Michael Waltrip.[229] Fox Sports lantas mengumumkan kabar resminya keesokan harinya.[230] Pada 3 Februari Gordon tampil di saluran Fox News dan menyatakan ia akan tampil sebagai analis balapan di TV setidaknya dalam tiga lomba di Fox Sports.[231][232]
Pada 21 Mei, Gordon mengumumkan dalam acara NASCAR Race Hub bahwa ia akan bergabung ke tim Fox Sports sebagai analis jalannya lomba Seri Piala secara penuh untuk musim 2016.[239][240] Gordon bergabung bersama Mike Joy dan Darrell Waltrip. Ia menggantikan analis sebelumnya yaitu Larry McReynolds,[241] yang pada musim 2016 di mutasi menjadi analis pralomba di Hollywood Hotel.[242]
Gordon memulai debutnya sebagai analis siaran lomba Seri Piala saat acara Speedweeks di Daytona International Speedway pada Februari 2016.[243][244][245] Untuk mempromosikan perlombaan pertamanya sebagai penyiar, ia membintangi iklan "Pengejaran Polisi Jeff Gordon", sebagai bagian dari kampanye #DaytonaDay.[246] Pada malam Daytona 500 ke-58, Fox menayangkan Daytona 500 Kickoff Celebration milik Jeff Gordon, sebuah acara televisi spesial yang ia bawakan.[247]
Manajemen tim
Pada bulan Juni 2021, Gordon mengumumkan bahwa dirinya akan mengundurkan diri dari tim peliputan Fox NASCAR setelah musim 2021 berakhir. Tidak lama setelahnya, tim Hendrick mengumumkan bahwa Gordon akan kembali ke tim dengan posisi sebagai Wakil Pimpinan dibawah Rick Hendrick selaku pemilik tim, efektif mulai 1 Januari 2022.[248] Bagi Gordon, ini kali kedua ia terjun sebagai manajer tim setelah sebelumnya ia pernah mengelola tim Gordon–Evernham Motorsports di Seri Busch pada tahun 1999.[249]
Dengan catatan 93 kemenangan lomba di Seri Piala, Jeff Gordon berada di urutan ketiga daftar pemenang lomba NASCAR sepanjang masa atau urutan pertama jika data yang diambil adalah data dari tahun 1972 sampai saat ini (yang sering di sebut era modern NASCAR). Gordon juga mencatat rekor kemenangan paling banyak di trek restrictor plate (Daytona dan Talladega) dengan 12 kemenangan dan trek road course non-oval (Sonoma dan Watkins Glen) dengan 9 kemenangan termasuk didalamnya enam kemenangan beruntun tanpa putus di trek road course.[288]
Gordon mencatat rekor kemenangan pemballap NASCAR untuk trek-trek berikut ini:
Khusus untuk Indianapolis, Gordon bergabung bersama legenda F1 Michael Schumacher sebagai pembalap yang paling banyak menang di trek tersebut dengan catatan lima kemenangan.[199]
Pada tahun 2009, Gordon menjadi pembalap pertama dalam sejarah NASCAR yang berhasil meraih pendapatan total karier sebesar 100 juta dollar AS.[289]
Sejak pertama berkarier di NASCAR Seri Piala sampai pensiun di akhir musim 2015, Gordon tidak pernah absen satu lomba pun, meskipun dalam beberapa kesempatan ia sempat mempersiapkan pembalap pengganti untuknya diantaranya saat menjelang kelahiran anak pertama pada tahun 2007 dan anak kedua pada 2010, serta saat ia mengalami cedera punggung pada 2014.[290]
Lomba di New Hampshire pad 27 September 2015 menjadi start lomba ke 789 bagi Gordon sekaligus melewati rekor catatan Ricky Rudd yang mencatat 788 start dalam rentang waktu 1981 sampai 2005.[291]
^Dalam biografi resmi Jeff Gordon: His Dream, Drive & Destiny (2016), penulis Joe Garner menulis bahwa pasangan itu berpisah ketika Jeff berusia tiga bulan,[1] meskipun pada siniarMotor Racing NetworkJeff Gordon: A Colorful Career (2019), pembawa acara Brian Nelson menyatakan bahwa pasangan itu berpisah ketika Jeff berusia enam bulan.[17] Menurut artikel pada bulan Februari 1993 tentang Gordon di majalah Stock Car Racing, pasangan Carol dan William bercerai ketika Jeff berusia satu tahun.[18]
^Dalam aturan ini, poin para pembalap yang berada di 10 besar (atau 12 besar) klasemen akan dihapuskan dan diatur ulang di sisa 10 lomba menjelang akhir musim.[150]
^Sementara Gordon menyuarakan karakter dalam film yang dirilis di Amerika Serikat, versi internasional dari film menggantikan perannya dengan pembalap lain yang lebih dikenal di wilayah masing-masing (contoh untuk Spanyol oleh Fernando Alonso atau Jerman oleh Sebastian Vettel). Meskipun demikian, Jeff Gorvette masih muncul dalam peran non-berbicara sebagai pesaing di semua rilis regional.[295]
^DeCola, Pat (4 Agustus 2022). "Jeff Gordon through the years". NASCAR Digital Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 April 2020. Diakses tanggal 7 Oktober 2022.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Bonkowski, Jerry (8 Oktober 2021). "Where are they now? Catching up with Robby Gordon". NASCAR Digital Media. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Oktober 2021. Diakses tanggal 8 Oktober 2022. To this day, Robby Gordon still has to occasionally tell some non-NASCAR fans that he is NOT Jeff Gordon, nor is he related to him.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"'The Bickford Effect'". Jeff Gordon Online. 2004. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 Juni 2004. Diakses tanggal 17 Juli 2016.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Interview with Larry King". CNN. 22 Mei 2001. Diarsipkan dari versi asli tanggal 7 Desember 2004. Diakses tanggal 2 Agustus 2012.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Caldwell, Dave (February 17, 2011). "2001 Interview on Belief.net". Beliefnet.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal October 22, 2012. Diakses tanggal August 2, 2012.
^ abcdePuna, Mike (21 Juni 2004). "The Rainbow Warrior". ESPN Classic. Diarsipkan dari versi asli tanggal 16 Mei 2022. Diakses tanggal 21 November 2014.
^"1997 Milk Photo Shoot". Januari 1997. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 Januari 1997. Diakses tanggal 12 Maret 2018.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Closing Bell". Sports Business Daily. 7 Mei 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 Oktober 2022. Diakses tanggal 7 April 2018.
^Akers, Shawn A. (2 Oktober 1998). "Gordon-Evernham Team Announces Plans". Motorsport Network. Archived from the original on 30 Maret 2019. Diakses tanggal 30 Maret 2019.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^"Gordon wins Virginia 500 at Martinsville". NASCAR Digital Media. 15 April 2003. Archived from the original on 7 Juni 2003. Diakses tanggal 8 Oktober 2022.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^Hinton, Ed (11 April 2005). "DOWN 3 LAPS, GORDON WINS". Orlando Sentinel. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 Agustus 2022. Diakses tanggal 1 Februari 2023.
^"2006 NASCAR NEXTEL Cup Recap". How Stuff Works. Desember 2006. Archived from the original on 31 Maret 2019. Diakses tanggal 8 Oktober 2022.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)
^"Gordon makes history". The Orange County Register. 22 April 2007. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Februari 2023. Diakses tanggal 1 Februari 2023.
^Mejia, Diego (9 Desember 2011). "The 2011 NASCAR Sprint Cup review". autosport.com. Motorsport Network. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 Oktober 202. Diakses tanggal 8 Oktober 2022.Periksa nilai tanggal di: |archive-date= (bantuan)
^Fryer, Jenna (13 November 2012). "Gordon fined $100K, docked 25 points by NASCAR". Yahoo! Sports. Archived from the original on 23 November 2015. Diakses tanggal 13 November 2012.Pemeliharaan CS1: Url tak layak (link)