Jamur-karang tangkai-hijau (Phaeoclavulina abietina) adalah Jamur yang hidup pada tanah lembap dan serasah tipis, jamur ini memiliki karpopora berbentuk seperti bunga karang/bunga brokoli berwarna krem kekuningan, berdaging, kenyal, licin dan berair. Daging buah di bagian bawah lebih tebal dari bagian atas. Pada bagian atas membentuk percabangan. Tingginya dapat mencapai 4 – 10 cm.[1]
Ditemukan di hutan primer kawasan TNKS daerah Sungai Piring Desa Napalicin Kecamatan Rawas Hulu Sumatera Selatan.[2] Jamur ini dapat dimakan, rasanya hambar.[3]
Habitat
Jamur karang belum dibudidayakan. Jamur karang tumbuh dan berkembangbiak di tanah yang berhumus dan pada batang kayu yang sudah lapuk.
Jamur karang tumbuh tersebar di hutan pinus. Di Amerika Utara, dapat ditemukan di Baratlaut Pasifik[4] dan Meksiko.[5] Dapat juga ditemukan di Eropa.[6]
Karakteristik
Bentuk jamur bercabang seperti karang, berwarna putih kekuning-kuningan atau kebiruan. Tubuh jamur tampak kasar, dan rapuh saat kering. Jamur karang berukuran tinggi 2 – 5 cm (0,8-2,0 inc) dan lebar 1 – 3 cm (0,4-1,2 inc). Cabang jamur tampak ramping dan agak pipih atau menyebarkan. Di bagian atas jamur bercabang atau memiliki jambul. Batang jamur pendek dan memiliki selaput dari miselia. jamur ini tidak berbau dan memiliki rasa manis kemudian agak pahit.[4]
jamur karang memiliki Spora berwarna gelap oranye-kuning. Spora berbentuk elips, dengan salah satu ujung miring; berdimensi 6 - 8 dari 4 - 4,5 mikrometer. Sel bantalan spora biasanya terdapat empat spora dan menempel pada sterigmata denagn pangjang dapat mencapai 7 mikrometer.[4]
Jamur ini penampilan hampir sama dengan Ramara invalii, tetapi spesies ini tidak memiliki noda ketika dipotong.
^ abcTylukti EE. (1987). Mushrooms of Idaho and the Pacific Northwest. Vol. 2. Non-gilled Hymenomycetes. Moscow, Idaho: The University of Idaho Press. hlm. 93–4. ISBN0-89301-097-9.
^Montoya A, Hernández-Totomoch, Estrada-Torres A, Kong A, Caballero J. (2003). "Traditional Knowledge about Mushrooms in a Nahua Community in the State of Tlaxcala, México". Mycologia. 95 (5): 793–806. doi:10.2307/3762007. JSTOR3762007.Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)