Hula Girls meraih sambutan setelah ditayangkan di Jepang[5] dan dinominasikan untuk 12 penghargaan di Penghargaan Akademi Jepang 2005 dan meraih kemenangan pada lima penghargaan utama yakni film terbaik, sutradara terbaik, permainan latar terbaik, aktris pendukung terbaik (untuk Yū Aoi), dan film paling populer.[5][6] Film tersebut juga memenangkan dua penghargaan utama di penghargaan Kinema Junpo ke-80, yakni film terbaik dan aktris pendukung terbaik (untuk Yū Aoi).[6] Sejak penayangannya di Jepang, film tersebut ditayangkan di seluruh bioskop dan festival film di seluruh dunia.[2][7]
Cerita
Pada 1965, di kota pertambangan batubara utara Iwaki, menghadapi ketiadaan pekerjaan karena minyak menjadi sumber daya energi yang dominan di Jepang.
Sebuah perusahaan pertambangan membuat sebuah rencana untuk menggunakan permandian air panas, yang terdapat di pertambangan tersebut, untuk dijadikan resor spa Hawaiian Center. Rencana tersebut disambut dengan kegembiraan oleh para penambang, namun perusahaan tersebut merekrut Madoka Hirayama (Matsuyuki) seorang instruktur tari dari Tokyo untuk melatih para gadis lokal tarian hula.
Hula Girls memenangkan beberapa penghargaan setelah ditayangkan, termasuk lima penghargaan utama di Japan Academy Awards 2007, yakni film terbaik, sutradara terbaik, permainan latar terbaik, aktris pendukung terbaik (untuk Yū Aoi), dan film paling populer.[5][6] Film tersebut juga memenangkan penghargaan film dan aktris pendukung (untuk Yū Aoi) terbaik di penghargaan Kinema Junpō ke-80, yang diadakan pada 9 Januari 2007. Di Penghargaan Film Hōchi ke-31, yang diadakan pada 28 November 2006, film tersebut memenangkan penghargaan untuk film dan aktris pendukung terbaik, sementara di Penghargaan Olahraga Nikkan ke-19, yang diadakan pada 5 Desember 2006, film tersebut memenangkan penghargaan untuk film terbaik, aktris terbaik (untuk Yasuko Matsuyuki), aktris pendukung terbaik (untuk Sumiko Fuji) dan bakat baru terbaik (untuk Yū Aoi). Di Penghargaan Film Mainichi ke-61, yang diadakan pada 19 Januari 2007, film tersebut memenangkan penghargaan untuk aktris pendukung terbaik (untuk Yū Aoi) dan film terbaik. Di Penghargaan Pita Biru ke-49, film tersebut memenangkan penghargaan untuk film terbaik, aktris terbaik (untuk Yū Aoi) dan aktris pendukung terbaik (untuk Sumiko Fuji).[5] Film tersebut juga dipilih menjadi entri Jepang pada Penghargaan Akademi ke-79untuk Film Berbahasa Asing Terbaik.
Catatan produksi
Para penari menjalani pelatihan selama tiga bulan dan menjadi berbakat dalam tari hula.
Karakter Madoka Hirayama yang berdasarkan pada Kaleinani Hayakawa, aslinya adalah kumu hula di Joban, yang singgah selama 32 tahun, sementara juga menjadi pendiri sekolah hula pertama di Jepang. Karyanya juga membantu menginspirasi hula craze di Jepang.
^"Hula Girls". Research Institute for Digital Media and Content, Keio University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2007-08-17. Diakses tanggal 2007-08-24.