Rute tersebut membantu perdagangan antara Kekaisaran Romawi kuno dan anak benua India, yang para politikus dan sejarawan Romawi catat membutuhkan perak dan emas untuk membeli sutra kepada para istri Romawi, dan rute selatan berkembang menjadi rute dagang darat secara keseluruhan.[2]
Para pedagang Romawi dan Yunani menjalin hubungan dengan negara Tamil kuno, sekarang India Selatan dan Sri Lanka, melakukan perdagangan dengan negara-negara Tamil dari dinasti-dinasti Pandyan, Chola dan Chera dan mendirikan pemukiman-pemukiman dagang yang dibuat untuk menjalin hubungan dagang antara anak benua India dengan dunia Yunani-Romawi semenjak zaman dinasti Ptolemaik[3] beberapa dekade sebelum dimulainya Masehi dan setelah kejatuhan Romawi Romawi Barat.[4] Seperti yang dicatat oleh Strabo, Kaisar Augustus dari Roma bertemu di Antiokia dengan seorang duta besar dari seorang raja India Selatan yang disebut Orang Pandya dari Dramira. Negara dari orang Pandya, Pandi Mandala, disebut sebagai Pandyan Mediterranea dalam Periplus dan Modura Regia Pandyan karya Ptolemi.[5] Mereka juga kehilangan kontak dengan pelabuhan-pelabuhan Bizantium di Mesir dan Laut Merah[6] pada masa penaklukan Muslim. Setelah penjalinan komunikasi antara Axum dan Kekaisaran Romawi Timur pada abad ke-7, kerajaan Axum runtuh secara perlahan, yang juga diikuti dengan memudarnya kabar di sumber-sumber Barat. Kerajaan tersebut masih bertahan, meskipun berada di bawah tekanan pasukan Islamis, sampai abad ke-11, saat kerajaan tersebut terjadi gonjang-ganjing dinasti.
An, Jiayao (2002). "When Glass Was Treasured in China". Dalam Annette L. Juliano and Judith A. Lerner. Silk Road Studies VII: Nomads, Traders, and Holy Men Along China's Silk Road. Brepols Publishers. hlm. 79–94. ISBN2-503-52178-9.
Ball, Warwick (2016). Rome in the East: Transformation of an Empire (edisi ke-2nd). Routledge. ISBN978-0-415-72078-6.
Harper, P.O. (2002). "Iranian Luxury Vessels in China From the Late First Millennium B.C.E. to the Second Half of the First Millennium C.E.". Dalam Annette L. Juliano and Judith A. Lerner. Silk Road Studies VII: Nomads, Traders, and Holy Men Along China's Silk Road. Brepols Publishers. hlm. 95–113. ISBN2-503-52178-9.
Hill, John E. (2009). Through the Jade Gate to Rome: A Study of the Silk Routes during the Later Han Dynasty, First to Second Centuries CE. BookSurge. ISBN978-1-4392-2134-1.
Holl, Augustin F. C. (2003). Ethnoarchaeology of Shuwa-Arab Settlements. Lexington Books. ISBN0-7391-0407-1.
Huntingford, G.W.B. (1980). The Periplus of the Erythraean Sea. Hakluyt Society.
Lach, Donald Frederick (1994). Asia in the Making of Europe: The Century of Discovery. Book 1. University of Chicago Press. ISBN0-226-46731-7.
Lieu, Samuel N.C. (2009). "Epigraphica Nestoriana Serica". Exegisti monumenta Festschrift in Honour of Nicholas Sims-Williams. Harrassowitz Verlag. hlm. 227–246. ISBN978-3-447-05937-4.
Lindsay, W S (2006). History of Merchant Shipping and Ancient Commerce. Adamant Media Corporation. ISBN0-543-94253-8.
Mawer, Granville Allen (2013). "The Riddle of Cattigara". Dalam Nichols, Robert and Martin Woods. Mapping Our World: Terra Incognita to Australia. National Library of Australia. hlm. 38–39. ISBN9780642278098.
Yule, Henry (1915). Henri Cordier, ed. Cathay and the Way Thither: Being a Collection of Medieval Notices of China, Vol I: Preliminary Essay on the Intercourse Between China and the Western Nations Previous to the Discovery of the Cape Route. 1. Hakluyt Society.
Chami, F. A. 1999. “The Early Iron Age on Mafia island and its relationship with the mainland.” Azania Vol. XXXIV.
McLaughlin, Raoul. (2010). Rome and the Distant East: Trade Routes to the Ancient Lands of Arabia, India and China. Continuum, London and New York. ISBN 978-1-84725-235-7.
Miller, J. Innes. 1969. The Spice Trade of The Roman Empire: 29 B.C. to A.D. 641. Oxford University Press. Special edition for Sandpiper Books. 1998. ISBN 0-19-814264-1.
Sidebotham, Steven E. (2011). Berenike and the Ancient Maritime Spice Route. University of California Press. ISBN 978-0-520-24430-6.