Huang Shaoqiang
Huang Shaoqiang (Hanzi: 黃少強; Pinyin: Huáng Shǎoqiáng, 1901 – 7 September 1942) adalah seniman Tiongkok dari Sekolah Lingnan. Cucu seorang pejabat desa, ia belajar puisi, kaligrafi, dan seni sejak usia muda. Ia belajar di Sekolah Seni Bowen dan menjadi murid Gao Qifeng dan Gao Jianfu, yang mengajarkan perpaduan seni lukis Barat dan Tiongkok. Setelah lulus, ia menjadi pendidik sambil mengembangkan kariernya sendiri sebagai seniman, mengadakan pameran tunggal pertamanya pada tahun 1926. Setelah invasi Jepang ke Manchuria, Huang mengumpulkan dana untuk upaya perang. Ia melakukan perjalanan ke Tiongkok selama beberapa tahun, menetap di Guangzhou pada tahun 1935. Ketika pasukan Jepang bergerak ke selatan, ia melarikan diri ke Hong Kong sebentar sebelum akhirnya kembali ke kampung halamannya di Guangdong. Dalam keadaan sakit, ia meninggal di rumah leluhurnya. Berbeda dari guru-gurunya, Huang gemar menggambar sosok manusia. Karya awalnya menunjukkan pengaruh lukisan Jepang, denganrangkaian besar warna dan esensi tiga-dimensionalitas, sementara karya berikutnya ditandai oleh karya baris yang merefleksikan unsur-unsur Barat untuk pemodelan. Karya-karyanya kebanyakan menggambarkan keadaan sehari-hari, menyoroti penderitaan orang biasa, melalui beberapa gambar subyek keagamaan. Kematian adalah tema menonjol dalam lukisan-lukisannya. Pada masa hidupnya, Huang mengadakan sekitar delapan puluh lima pameran. Sejumlah sambutan menyusul sejak kematiannya. BiografiKehidupan awalHuang lahir dengan nama Huang Yishi (黃宜仕) di Desa Xiaojiang, Guanyao, Nanhai, Guangdong, pada 1901.[1][2] Sebagai cucu dari Huang Jie,[3] seorang pejabat desa,[4] Huang menerima pendidikan dari usia muda.[2] Ia menulsi puisi dan karya sastra lain, menerapkan kaligrafi, dan menguak karya-karya seni terkenal – termasuk karya-karya dari Eropa. Meskipun kakeknya ingin ia bekerja pada pemerintahan, Huang lebih tertarik pada seni.[3] Pada 1911, kala terjadi Revolusi Xinhai, ia melukis No One to Tell (无告人),[1] yang disebut oleh Zhong Lin dari Nan Fang Daily sebagai karya dewasa pertama buatan Huang.[3] Padaa 1920, Huang – yang mengambil nama kehormatan Shaoqiang pada masa dewasa – masuk ke Sekolah Seni Bowen, dengan tujuan untuk belajar melukis dari seniman binaan Amerika Serikat Liu Bowen.[3] Ia juga belajar di bawah bimbingan Gao Qifeng sebelum beralih ke bawah bimbingan Gao Jianfu.[1] Gao bersaudara adalah dua pendiri Aliran Lingnan, yang memadukan gaya Barat dengan seni rupa Tiongkok tradisional. Huang kemudian belajar untuk memadukan unsur barat untuk pemodelan dengan karya kuas dan tinta tradisional. Tak seperti guru-gurunya, Huang seringkali menggambar sosok manusia.[1] Pada beberapa kesempatan, Huang menjalani waktu dengan belajar dari Liu Haisu di Akademi Seni Rupa Murni Shanghai (kini bagian dari Universitas Shanghai).[1] Sepanjang 1926, ia mengilustrasikan Foshan Athletic Monthly, sebuah publikasi dari cabang Foshan Asosiasi Atletik Jingwu, dan mengkontribusikan beberapa artikel terkait dengan teori seni.[5] Karir artistikDengan merampungkan pembelajarannya di Sekolah Bowen pada 1924,[3] Huang memasuki bidang pendidikan. Pada 1925, ia mulai mengajar lukis untuk Asosiasi Foshan Jingwu.[3] Ia juga mengajar pelajaran tersebut di banyak sekolah lokal.[1] Dengan rekan pelukis Sekolah Lingnan Chao Shao-an, ia juga mendirikan taman seni untuk mengajar lukis kepada kaum muda.[1] Ia diundang oleh Akademi Seni Rupa Murni Foshan, yang didirikan oleh Gao Jianfu, pada 1926.[3][6] Beberapa anggota keluarga Huang meninggal pada 1920-an, yang meliputi kakek, ayah, ibu dan sejumlah saudaranya. Ia mengenang perasaan kehilangan melalui keseniannya.[7] Huang mengadakan pameran tunggal pertamanya di Foshan pada 1926. Terdiri dari sekitar 160 karya, pameran tersebut diadakan oleh Perhimpunan Foshan Jingwu dan terbagi secara tematik dalam lima bagian.[8] Sepanjang tahun-tahun berikutnya, ia ikut serta dalam sejumlah pameran tunggal dan bersama.[4] Contohnya, dua lukisan karya Huang, Dust on an Empty Bed (尘榻空留) dan Self-Admiration in Despair (穷途自赏), dipamerkan di Pameran Seni Nasional Pertama pada 1929. Karya tersebut merupakan satu-satunya karya terkini yang dipamerkan disana.[1] Lukisan buatannya Sad String (哀弦) dikirim untuk disimpan di Berlin sebagai bagian dari pameran seni Tiongkok pada 1933, kemudian dibawa ke London untuk pertunjukan lebih lanjut.[9] Usai invasi Manchuria oleh Jepang tahun 1931, Huang mengkontribusikan karyanya Floods and Refugees (洪水图流民图) kepada Pameran Lukisan Bencana Nasional (1932) di Guangzhou.[a] Ia mengambil tempat pertama dalam pameran tersebut, menjual karya tersebut, dan disumbangkan untuk mendukung upaya perang. Pada 1934, ia dan beberapa seniman lainnya mengadakan pameran lainnya, dengan tujuan amal untuk mendukung pertarungan melawan Jepang.[b][1] Di luar pameran, ia menghimpun para pelajar untuk menyebarkan propaganda anti-Jepang. Ia juga membuat beberapa karya yang mengecam invasi, yang meliputi Daughter of Resistance (抵抗之女) dan National Soul Rising at the Yalu River (鸭绿江头起国魂).[4] Pada suatu waktu, ia datang ke Hunan untuk menghibur para prajurit yang bertarung melawan Jepang.[9] Huang mengembangkan reputasi sebagai maverick, sosok yang terisolasi dari dunia,[3] dan memegang pesona publik dari seniman yang tersiksa. Pada masa yang sama, ia berargumen melawan gagasan elitis bahwa seniman lebih menginspirasi ketimbang kalangan lainnya.[10] Ia sering berasosiasi dengan seniman lainnya, yang meliputi rekan pelukis Aliran Lingnan He Qiyuan, Chao Shao-an, dan Ye Shaobing.[1] Pada awal 1930-an, Huang menjelajahi Tiongkok, melakukan pemberhentian di Guangxi, Jiangsu, Zhejiang, Shandong, dan Shanxi, tempat ia mengamati pengalaman rakyat biasa. Kala ia berjelajah, ia juga berinteraksi dengan para muridnya. Sepanjang perjalanan, ia bertemu Qi Baishi, Lin Fengmian, Huang Binhong, dan Xu Beihong.[3] Pada 1935, Huang kembali ke Guangzhou.[3] Ia mendirikan People's Atelier di rumahnya pada Jalan Tongning,[11] tempat ia terus mendidik para pelukis muda.[4] Para muridnya mengadakan enam pameran bersama.[3] Ia juga menulis tentang seni, menghasilkan beberapa teks – yang meliputi kumpulan puisi dari karya-karyanya.[4] Di luar galeri, Huang mengajar di Sekolah Normal Nanhai sampai 1936, saat ia diundang oleh Li Jinfa untuk mengajar lukis di Sekolah Negeri Seni Rupa Murni Guangzhou .[3] Kala kejatuhan Guangzhou pada 1938, Huang lari ke Hong Kong.[1] Tahun-tahun berikutnya dan kematianDi Hong Kong, Huang mengadakan pameran seni lain untuk mengumpulkan uang demi kampanye melawan Jepang,[1] dan menghasilkan berbagai karya – seperti No Looking Back (不堪回首) dan A National Disaster Too Terrible for Words (罄竹难书国难惨) – yang menampilkan penderitaan yang menyertai pendudukan tersebut.[3] Dengan rekan seniman Ye Shaobing dan He Jiafang, ia mendirikan Perhimpunan Sui Han.[2] Berkarya dengan seniman lainnya, ia juga mendirikan sebuah sekolah seni di kota tersebut, menjabat sebagai direkturnya.[3] Kala Hong Kong jatuh ke tangan Jepang, Huang sempat kembali ke Guangzhou sebelum pergi ke Foshan. Disana, ia terus melukis,[1] sesambil juga membimbing para seniman muda seperti Pan He.[12] Di Sekolah Lukis Zhilu, Donghuali, sebagaimana jabatan pendidikan sebelumnya, Huang mendorong para muridnya untuk melukis berdasarkan pada pengamatan mereka di lapangan, aliha-lih terisolasi dalam studio.[9] Pada masa itu, Pan menyebutkan bahwa Huang aakn mengikuti subyeknya di jalan, mensketsa mereka. Ini menghasilkan banyak subyek yang digambarkan dari belakang.[4] Namun, Huang enggan tunduk pada Jepang, dan tak berkehendak untuk bergabung dengan Asosiasi Seni Rupa Tiongkok Selatan.[4] Kala ia dibujuk untuk melakukannya oleh rekan pelukis Lingnan, He Qiyuan, ia mengirim tanggapan tertulis alih-alih mengirimkan jawabannya secara perorangan.[9] Ia ditahan pada 1942, dan kala dibebaskan, ia menjadi sakit.[1] Dengan sedikit uang yang tersedia, ia tinggal pada suatu waktu dengan ibu mertuanya, sebelum pergi ke Desa Xiaojiang pada bulan Mei. Huang dirampok di jalan, yang makin berdampak pada kesehatannya. Ia wafat di kampung halamannya pada 7 September 1942.[4] Galeri
Kutipan
|