Berlage dipengaruhi oleh arsitektur tembok Neo-Romawi karya Henry Hobson Richardson dan kombinasi struktur besi yang terlihat dengan bata di Kastil Tiga Naga karya Lluís Domènech i Montaner. Pengaruh ini terlihat dalam rancangannya untuk Beurs van Berlage, di mana ia juga mengambil gagasan Eugène Viollet-le-Duc. Dinding bata terbuka yang tebal dan gagasan keunggulan ruang dan dinding sebagaj pencipta bentuk, akan menjadi asas penyusun 'Hollandse Zakelijkheid'.
Kunjungan Berlage ke Amerika Serikat pada tahun 1911 sangat mempengaruhi gaya arsitekturnya. Sejak inilah, arsitektur organik karya Frank Lloyd Wright memberi pengaruh yang bermakna. Kuliah-kuliah yang disampaikannya saat kembali ke Eropa akan membantu menyebarkan pemikiran Wright di Kekaisaran Jerman.
Dianggap sebagai "bapak arsitektur modern" di Belanda dan penjembatan antara tradisionalis dan modernis, teori Berlage mengilhami sebagian besar kelompok arsitektur Belanda pada tahun 1920-an, termasuk Tradisionalis, Mazhab Amsterdam, De Stijl and Obyektivis Baru.
Pada tahun 1923, Berlage memulai perjalanan ke Hindia-Belanda, di mana ia memberi kuliah dan saran untuk bangunan kotamadya. Di Batavia (kini Jakarta), ia memberikan saran untuk perbaikan bangunan yang ada dan rencana perluasan kota.[4]