Gereja Kristen Jawa Tengah Utara (disingkat GKJTU) merupakan suatu organisasi gereja Kristen Protestan di Indonesia. Warga GKJTU sebagian besar tersebar di Jawa Tengah sebelah utara, dan sisanya di Jawa Timur, terutama di kab. Bojonegoro.[1] GKJTU memiliki jemaat hampir 30.000 orang. GKJTU berpusat di kota Salatiga, Jawa Tengah.
Sejarah singkat
GKJTU tumbuh dari jemaat-jemaat yang berbeda di tiga tempat: Semarang, Salatiga serta Kendal dan Keresidenan Pekalongan.[2] Jemaat di Semarang tumbuh dari karya misionaris NMS, Hoozoe yang memulai karyanya pada tahun 1848. Jemaat di Salatiga tumbuh dari Pekabaran Injil yang dilakukan oleh Le Jolle dan dibantu oleh Petrus Sadoyo. Jemaat di daerah Kendal dan Pekalongan tumbuh dari karya misi yang dilakukan oleh Kyai Sadrach. Jemaat-jemaat yang berbeda-beda itu kemudian dijalin dan diasuh oleh badan misi yang dikenal dengan nama Salatiga Zending. Karena diasuh oleh Salatiga Zending, maka jemaat itu kemudian dikenal dengan nama Pasamuan (jemaat) Salatiga Zending. Pada tanggal 17 Maret 1937, jemaat-jemaat Salatiga Zending yang dalam sebutan sehari-hari lebih dikenal dengan nama "Parepatan Agung" mengadakan sidang "Sinode" pertamanya di Purwodadi. Pada Sidang gereja di Salatiga tanggal 20 April 1949 ditetapkan menjadi "Gereja Kristen Jawa Tengah Utara" (GKJTU).
Badan Pengurus Sinode XXIX (2018-2023)
- Ketua: Pdt. Abednego Juwarisman, S.Th., Msi.
- Sekretaris : Pdt. Tulus Supriyanto, SE., M.Th.
- Bendahara: Pdt. Yohana Endah Kusumawardhani, S. Ag.
Statistik
Jumlah gereja jemaat : 57 jemaat dan 24 pepanthan
Jumlah anggota jemaat : 30.000 jiwa
Jumlah pendeta : 78 orang
Jumlah total pelayan : 309 orang (vikaris, pemazmur dan lain-lain)
Jumlah sukarelawan : 2000 orang
Referensi
Pranala luar