Gadis puasaGadis puasa (bahasa Inggris: Fasting girl) adalah istilah era Victoria untuk menyebut perempuan muda, biasanya pra-remaja, yang mengaku mampu bertahan hidup dalam jangka panjang tanpa mengonsumsi makanan atau nutrisi apapun. Gadis puasa adalah perempuan yang tidak hanya menolak makanan, tetapi juga menarik perhatian masyarakat dengan mengklaim memiliki kekuatan religius dan/atau magis yang istimewa. Kemampuan bertahan hidup tanpa makanan dimiliki oleh sejumlah santo pada Abad Pertengahan, termasuk Catherine dari Siena dan Lidwina dari Schiedam, dan dianggap sebagai mukjizat dan tanda kesucian. Beberapa kasus gadis puasa dilaporkan terjadi pada akhir abad ke-19. Orang-orang yang percaya menyebutnya sebagai suatu keajaiban. Dalam beberapa kasus, gadis puasa juga memiliki tanda-tanda stigmata. Namun, komunitas dokter mengatakan fenomena ini sebagai bentuk penipuan dan histeria di dalam diri gadis tersebut. Joan Jacobs Brumberg yakin bahwa perilaku semacam ini adalah contoh anorexia nervosa pada masa lampau.[1][2] Lihat pulaReferensi
Bacaan lanjutan
|