Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Fraseologi

Fraseologi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari (“φράσις” (phrasis), "cara berbicara" dan “-λογία –“ (logia), "studi tentang"). Maka fraseologi adalah sebuah pendekatan ilmiah terhadap bahasa yang berkembang pada abad ke-20.[1] Pendekatan tersebut bermula saat gagasan Charles Bally[2] mengenai locutions phraseologiques masuk dalam dalam leksikologi dan leksikografi Rusia pada tahun 1930-an dan 1940-an, kemudian dikembangkan di Uni Soviet dan negara-negara Eropa Timur. Sejak akhir 1960-an, istilah fraseologi memantapkan diri dalam linguistik Jerman (Timur) dan linguistik Inggris. Adaptasi fraseologi dalam bahasa Inggris bermula dilakukan oleh Weinreich pada tahun 1969[3] dalam pendekatan tata bahasa transformasional, kemudian Arnold pada tahun 1973,[4] dan Lipka pada tahun 1974.[5] Di Inggris Raya dan negara-negara Eropa Barat, fraseologi dikembangkan selama dua puluh tahun terakhir. Negara-negara Eropa membuktikan minatnya dalam fraseologi melalui kegiatan European Society of Phraseology (EUROPHRAS) dan European Association for Lexicography (EURALEX) dengan konvensi serta publikasi regular. Beasiswa di Eropa dalam bidang fraseologi pun lebih aktif daripada di Amerika Utara. Bibliografi studi terbaru tentang fraseologi bahasa Inggris dan umum tercatat dalam Welte pada tahun 1990[6] dan secara khusus dikumpulkan dalam Cowie & Howarth pada tahun 1996[7] yang bibliografi tersebut direproduksi dan sumber lainnya di bidang fraseologi tersedia di internet.

Ilmu linguistik menjelaskan bahwa fraseologi merupakan studi tentang kumpulan atau ekspresi tetap, seperti idiom, kata kerja frasa, dan jenis unit leksikal multi-kata lainnya (sering disebut dengan frasa) yang komponen ekspresinya memiliki makna yang lebih spesifik dari jumlah maknanya saat digunakan secara independen. Unit analisis dasar fraseologi disebut dengan frasa atau unit fraseologis. Menurut Rosemarie Gläser, unit fraseologis merupakan kelompok kata bileksemik atau poleksemik yang dileksikalisasi dan dapat direproduksi secara umum, memiliki stabilitas sintaksis dan semantik relatif, dapat diidiomatisasi, dapat membawa konotasi, dan mungkin memiliki fungsi penekanan atau pengintensifan dalam suatu teks.[8]

Referensi

  1. ^ Knappe, Gabriele. 2004. Idiom dan Ungkapan Tetap dalam Kajian Bahasa Inggris sebelum 1800. Peter Lang.
  2. ^ Bally, Charles. 1909 [1951]. Traité de stylistique française. Genève: Georg et Cie.
  3. ^ Weinreich, Uriel. 1969. Masalah-masalah dalam Analisis Idiom. Dalam J. Puhvel (ed.), Substansi dan Struktur Bahasa, hlm.23-81. Berkeley/Los Angeles: University of California Press.
  4. ^ Arnold, I.V.. 1973. The English Word Moscow: Rumah Penerbitan Sekolah Tinggi.
  5. ^ Lipka, Leonhard. 1992. Garis Besar Leksikologi Bahasa Inggris. Tübingen: Max Niemeyer Verlag.
  6. ^ Welte, Werner. 1990. Linguistik Inggris dan Idiomatik. Sebuah buku dengan bibliografi yang lengkap. Frankfurt: Peter Lang.
  7. ^ Cowie, A. P. & Peter Howarth. 1996. Fraseologi - Bibliografi Pilihan. Jurnal Internasional Leksikografi 9(1), hlm.38-51.
  8. ^ Gläser, Rosemarie. 1998. The Stylistic Potential of Phraselological Units in the Light of Genre Analysis In A.P. Cowie (ed.), Phraseology. Oxford: Clarendon Press, hlm 125.
Kembali kehalaman sebelumnya