Idiom adalah ungkapan khas yang tidak dapat dijelaskan secara logis atau gramatis, tapi menambah keindahan, pesona, dan daya tarik suatu bahasa.[1] Idiom berasal dari bahasa Yunani, idios yang berarti khas, mandiri, khusus atau pribadi.[2] Idiom bisa berbentuk frasa atau kalimat yang mempunyai makna khusus atau makna baru dari kata dasar penyusunnya. Banyak idiom yang dibuat dari kombinasi kata kerja dan kata depan, kara kerja dengan kata sifat dan kata kerja dengan keterangan. Hal penting dari idiom adalah bukan bagaimana asal-usul pembentukannya, melainkan penggunaannya yang tepat dalam konteks kalimat.[1]
Penggunaan idiom ini sengaja dilakukan terutama untuk menyatakan sesuatu secara tidak langsung kepada lawan bicara, hanya dengan menyatakan di luar konteks kata yang lebih mudah dicerna dan dimengerti oleh pendengar tanpa adanya kesalahan persepsi antara penutur dan petutur. Maka dari itu, dalam idiom ada ungkapan tetap yang merupakan pasangan kata yang teradat yang pemakaiannya tidak boleh dipisahkan dengan kata yang mengikutinya. Contohnya adalah frasa sesuai dengan, dalam penulisan kata ini seringkali didapati hanya menggunakan kata sesuai tanpa diikuti oleh kata dengan. Pada hal seharusnya frasa ini sesuai selalu bersama dalam setiap penulisannya agar makna yang ditimbulkannya dimengerti oleh pembaca atau pendengar.[3]
Jenis
Bahasa Indonesia
Dalam bahasa Indonesia, pengelompokkan idiom ada bermacam-macam. Ada yang dikelompokkan berdasarkan unsur pembentuknya, ada juga yang dikelompokkan berdasarkan pilihan kata pembentuknya.
Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Unsur Pembentuknya
- Idiom penuh adalah idiom/ungkapkan yang unsur-unsurnya secara keseluruhan sudah merupakan satu kesatuan dengan satu makna tidak dapat dikembalikan kepada makna denotasi/sebenarnya, seperti membanting tulang, menjual gigi, meja hijau, gulung tikar berarti bangkrut (kata gulung dan kata tikar sudah kehilangan makna denotasinya).
- Idiom sebagian adalah idiom yang masih memiliki unsur makna leksikalnya sendiri, misalnya daftar hitam yang berarti daftar yang berisi nama-nama orang yang mencurigai atau dianggap bersalah. Koran kuning yang berarti koran yang seringkali memuat berita sensasi dan menunjukkan gigi yang berarti menunjukkan kekuasaan. Kata daftar, koran, dan menunjukkan pada idiom-idiom tersebut masih memiliki makna leksikal yaitu daftar, koran, dan menunjukkan yang bermakna idiomatikal hanyalah kata-kata hitam, kuning, dan gigi dari idiom-idiom tersebut.[4]
Jenis Idiom Bahasa Indonesia Berdasarkan Pilhan Katanya
- Idiom yang menggunakan bagian tubuh. Misalnya tinggi hati, panjang tangan, dan angkat kaki.
- Idiom yang menggunakan jenis warna. Misalnya meja hijau, jago merah, dan darah biru.
- Idiom yang menggunakan bilangan. Misalnya bermuka dua, kaki lima, dan berbadan dua.
- Idiom yang menggunakan nama hewan. Misalnya kambing hitam, kabar burung, dan lintah darat.[5]
Bahasa Inggris
- Pure idioms (idiom murni) bersifat konvensional, ekspresi multikata non-literal dan selalu non-literal. Idiom ini tidak berubah-ubah atau memiliki sedikit variasi. Idiom ini dianggap kabur, mislanya spill the beans yang berarti katakan sejujurnya yang tidak ada hubungannya dengan kacang.
- Semi-idiom dapat memiliki satu atau lebih konstituen literal dan satu non-literal. Jenis ini dianggap sebagian kabur, misalnya black market yang berarti pasar gelap.
- Idiom literal bisa berubah-ubah atau membiarkan sedikit variasi. Mereka dianggap transparan karena mereka dapat ditafsirkan berdasarkan bagiannya misalnya of course, in any case, for certain.[6]
Rujukan
|
---|
Perpustakaan nasional | |
---|
Lain-lain | |
---|