Resolusi Majelis Umum PBB nomor 65/151, yang disetujui pada 20 Desember 2010, mencanangkan tahun 2012 sebagai Tahun Internasional tentang Energi Berkelanjutan untuk Semua.[1] Pencanangan ini dilakukan sebagai pengakuan atas semakin pentingnya energi dalam pembangunan ekonomi dan dalam mitigasi perubahan iklim. Upaya pencanangan ini juga diupayakan dapat mengubah kebiasaan-kebiasaan buruk dalam isu-isu pengolahan energi dan pembangunan yang sudah dilakukan selama ini.
Ban Ki-moon telah memasukan energi terbarukan sebagai salah satu dari lima prioritas yang menjadi panduan kerja periode keduanya sebagai Sekretaris Jenderal PBB. Pada bulan Juni 2009, ia membentuk Dewan Penasihat Sekretaris Jenderal untuk Energi dan Perubahan Iklim atau yang dalam Bahasa Inggris disebut sebagai Secretary-General’s Advisory Group on Energy and Climate Change (AGECC), yang telah mempublikasikan laporan finalnya pada 28 April 2010.[2] Rekomendasi yang ada pada laporan ini menjadi dasar dari diluncurkannya inisiatif Energi Berkelanjutan untuk Semua pada tahun 2011.
Tujuan
Inisiatif Energi Berkelanjutan untuk Semua dimaksudkan untuk menarik perhatian dunia dan juga komitmen masyarakat umum dan pihak swasta, dalam mewujudkan tiga tujuan yang harus dicapai pada tahun 2030, sebagai berikut:
memastikan akses universal untuk pelayanan energi modern;
peningkatan efisiensi energi sebanyak dua kali lipat; dan
peningkatan jumlah energi terbarukan sebanyak dua kali lipat pada keberadaan energi global.
Aktivitas
Beberapa aktivitas telah dilakukan, di dalam maupun di luar sistem PBB, yang diantaranya adalah:
Komite Koordinasi Nasional, dipimpin oleh Program Pembangunan PBB (UNDP), komite nasional dan penghubung negara yang dikumpulkan untuk mendorong berbagai aktivitas dan program di lapangan;
Jaringan Praktisi Akses Energi, dipimpin oleh Yayasan PBB, di mana jaringan global ini akan menjadi perkumpulan praktisi yang bekerja untuk meningkatkan akses untuk pelayanan energi modern;
Energi+, dipimpin oleh Pemerintah Norwegia, di mana merupakan inisiatif energi dan iklim internasional yang mendukung inisiatif Energi Berkelanjutan untuk Semua dengan mengkoordinasikan berbagai tindakan praktis di lapangan, dengan menggunakan pendekatan orientasi pada hasil.
Inisiatif Iklim Paris-Nairobi, dipimpin oleh Pemerintah Prancis dan Kenya, yang diluncurkan pada bulan April 2011 dengan fokus utama akses energi.[3]