Edgar Parks Snow (17 Juli 1905 – 15 Februari 1972) adalah seorang jurnalisAmerika yang dikenal karena buku-buku dan artikel-artikel buatannya tentang Komunisme di China dan revolusi Komunis Tiongkok. Ia adalah jurnalis Barat pertama yang memberikan catatan penuh dari sejarah Partai Komunis Tiongkok setelah Pawai Panjang, dan menjadi orang pertama yang mewawancarai beberapa pemimpinnya, termasuk Mao Zedong. Ia terkenal karena bukunya, Red Star Over China (1937), sebuah catatan dari gerakan Komunis Tiongkok dari pembentukannya sampai akhir 1930an.
Biografi
Karier awal
Edgar lahir di Kota Kansas, Missouri. Sebelum bermukim di Missouri, para leluhurnya berpindah ke negara bagian tersebut dari Carolina Utara, Kentucky, dan Kansas.[1] Ia sebagian besar mempelajari jurnalisme di Universitas Missouri,[2] dan bergabung dengan kelompok Zeta Phi dari kefrateran Beta Theta Pi,[3] namun berpindah ke New York City untuk menjalani kariernya dalam bidang periklanan sebelum lulus. Ia mendapatkan sedikit uang di pasar saham sebelum Runtuhnya Wall Street 1929. Pada 1928, ia menggunakan uang tersebut untuk berkeliling di seluruh dunia dan memutuskan untuk menulis tentang perjalanannya. Ia membuat perjalanannya ke Shanghai pada musim panas, dan singgah di China selama tiga belas tahun.[2]
Kembali ke China
Ia kembali ke China pada 1960 dan 1964, mewawancarai Mao Zedong dan Zhou Enlai, berkunjung secara ekstensif, dan berbincang dengan beberapa orang. Sebuah buku yang ia buat pada 1963, The Other Side of the River, menjelaskan tentang pengalamannya, termasuk alasan-alasannya menyangkali bahwa krisis 1959-1961 di China benar-benar sebuah bencana kelaparan.
Pada 1970, ia membuat kunjungan terakhir ke China dan dikatakan oleh para perwira Tiongkok bahwa Presiden Richard Nixon akan disambut bila berkunjung, baik secara resmi atau sebagai seorang warga negara pribadi.[4] Gedung Putih menyusul kunjungan ini dengan memahaminya namun menolak Snow dan pandangan pro-komunisnya.[5] Ketika Snow terkena kanker pankreas, Zhou Enlai mengirimkan sebuah tim dokter Tionghoa ke Swiss, termasuk George Hatem. Snow meninggal pada 15 Februari 1972. seminggu setelahnya Presiden Nixon berkunjung ke China, dan tidak langsung melakukan normalisasi hubungan.[6]
Snow meninggal karena kanker pada usia 66 tahun di Genewa. Setelah kematiannya, abunya dibagi dalam dua bagian sesuai dengan permintaannya. Satu bagiannya dikuburkan di Sneden's Landing, dekat Sungai Hudson. Bagian lainnya dikuburkan di halaman Universitas Peking, dimana ia mengajar disana pada 1930an. Buku terakhirnya, The Long Revolution, diterbitkan secara anumerta oleh Lois Wheeler Snow.[2]
Mirsky, Jonathan. "Message from Mao", New York Review (February 16, 1985): 15-17. Review.
Shewmaker, Kenneth E., Americans and Chinese Communists, 1927-1945: A Persuading Encounter, Ithaca, NY: Cornell University Press (1971) ISBN 0-8014-0617-X
Snow, Edgar. Journey to the Beginning. New York: Random House, 1958. Memoir.
Snow, Lois Wheeler. Edgar Snow's China - A personal account of the Chinese Revolution complied from the writings of Edgar Snow. Random House, New York, 1981. ISBN 0-394-50954-4
Thomas, S. Bernard. Season of High Adventure: Edgar Snow in China, Berkeley: University of California Press, 1996.[1]