Perusahaan ini memiliki Lisensi Beroperasi Tipe A dari Otoritas Penerbangan Sipil Britania Raya yang mengizinkan pengangkutan penumpang, kargo dan, surat dengan pesawat 20 kursi atau lebih.[3]
Sejarah
Maskapai penerbangan ini didirikan pada 18 Oktober 1995 dan memulai operasinya pada 10 November 1995, didirikan oleh Stelios Haji-Ioannu dengan dua pesawat Boeing 737-200 sewaan dari Independent Aviation Group Limited ("IAG"). easyJet awalnya mengoperasikan dua rute: London Luton menuju Glasgow dan Edinburgh. Strategi marketingnya didasarkan pada 'membuat penerbangan memungkinkan seperti sepasang celana jeans' dan menarik penumpang untuk 'tidak membutuhkan agen perjalanan'. Ini menyebabkan kemarahan sejumlah agen perjalanan. Pada Maret 1998, maskapai ini membeli 40% saham TEA Switzerland, dan diganti namanya menjadi easyJet Switzerland. easyJet membuka sahamnya di Bursa Saham London pada Oktober 2000. Operasinya mulai meningkat pada 2002 dengan mengambil alih maskapai saingannya, Go Fly yang berbasis di London Stansted. Pada Desember 2003, easyJet mengumumkan bahwa mereka akan membuka hub baru di Berlin, tepatnya di Bandar Udara Schönefeld, dan terbang menuju 11 rute pada Mei 2004.
Pada Oktober 2004, FL GROUP, pemilik maskapai Icelandair dan Sterling, membeli 8.4% saham easyJet. Pada 2005, FL meningkatkan saham perusahaan hingga 16.9%, menimbulkan spekulasi bahwa mereka akan mengambil alih maskapai Inggris. Bagaimanapun, pada April 2006, ancaman pengambilan alih maskapai tersebut menurun setelah FL menjual sahamnya senilai €325 juta, menambah keuntungan sebesar €140 juta pada investasinya.[4][5]
Pada November 2005, CEO Ray Webster mengakhiri jabatannya setelah 10 tahun bekerja. Ia kemudian digantikan oleh mantan CEO RAC/Lexx Group, Andy Harrison.
easyJet dilarang untuk meluncurkan rute Milan Malpensa-Olbia pada April 2006 oleh otoritas penerbangan Italia. Rute ini telah diberikan kepada Meridiana sebagai rute obligasi publik. Otoritas Italia telah memberi izin atas pengembalian maskapai bertarif rendah untuk penduduk Sardinia pada rute dari Milan dan Roma menuju bandar udara Sardinia seperti Alghero, Cagliari dan Olbia.
easyJet mengumumkan hasil pre-eliminari pada September 2006 pada bulan September. Pada tahun itu, maskapai ini telah memiliki 122 pesawat dalam armadanya dan memperluas jaringannya hingga 262 rute dan 74 bandar udara di 21 negara (58 rute baru dan 11 kota tujuan baru telah diperkenalkan tahun ini). Jumlah penumpang naik 11.5% hingga 33 juta orang dan mendapar keuntungan sebesar £129 juta (tidak termasuk pajak), sebuah peningkatan 56% pada 2005.[6]
Hubungan antara easyJet dan merek "easy"
easyJet tidak memiliki nama merek tersendiri seperti maskapai lainnya. Sir Stelios Haji-Ioannou, pendiri dan pemegang saham pribadi easyJet Airline Co. Ltd. terbesar melisensikan merek "easy" kepada maskapainya (juga kepada bisnis easyGroup lainnya). Untuk beberapa bisnis easy, bisnis tersebut membayar Stelios untuk penggunaan nama. Namun karena kuatnya nama easyJet yang dapat memberikan dan iklan dan publikasi gratis untuk bisnis 'easy' lainnya, telah disetujui bahwa pada pendiriannya easyJet dapat menggunakan nama tersebut dengan lisensi seharga £1.[7]
Perjanjian ini akan penting bagi easyJet bila menjadi target tawaran pengambilan alih. Penawar apapun tidak akan secara otomatis mengambil alih kepemilikan merek "easy" ketika tawaran mereka disetujui. Tanpa mengganggu akses keamanan merek, maskapai ini akan mendapat keuntungan yang sedikit pada pemilik barunya. Perjanjian ini mirip dengan penggunaan nama Jet Airways oleh maskapai tersebut.
easyJet sekarang merupakan sebuah perseroan terbatas publik yang terdaftar dalam Bursa Saham London dan anggota keluarga Haji-Ioannou memiliki 43% sahamnya. Maskapai ini memiliki 3.875 karyawan (Maret 2007) dan masuk ke dalam Indeks FTSE 250.
Strategi
Meniru model bisnis dari maskapai Amerika Serikat, Southwest Airlines, easyJet dan saingannya yang berbasis di Irlandia, Ryanair, persaingan di antara mereka sangat kuat (khususnya pada sisi Ryanair dari CEO Michael O'Leary yang berpengalaman tinggi). Kedua perusahaan tersebut memiliki perbedaan strategi yang tipis. easyJet terbang menuju beberapa bandar udara terdepan sementara Ryanair menggunakan bandar udara kedua untuk mengurangi biaya, easyJet menaruh fokusnya pada penarikan wisatawan bisnis juga wisatawan liburan, juga semua armadanya memiliki kabin kelas tunggal.[8][9]
Perbandingan dengan Ryanair
Ryanair membuat fakta yang lebih kuat bahwa harga rata-rata tiket easyJet lebih tinggi dan ketepatan waktunya lebih rendah. Pada 2006, Ryanair menarik penumpang lebih banyak, tetapi easyJet mendapat keterbalikan yang tinggi, memipin keduanya untuk mengklaim dirinya sebagai "maskapai bertarif rendah nomor satu di Eropa". Ryanair telah dikritik karena menggunakan teknik periklanan agresif untuk memberitahu konsumen mengenai tarif rendah mereka. Maskapai Irlandia tersebut mengklaim 50% lebih murah daripada easyJet, karena harga tiket mereka dan pajak sering lebih tinggi daripada saingan mereka. Lebih jauh, Ryanair sering terbang menuju bandar udara kedua yang lebih jauh dari tujuan penumpang, sementara easyJet melayani bandar udara kelas satu - kombinasi 2 faktor ini dapat membuat terbang dengan Ryanair lebih mahal daripada easyJet.[10]
Bagaimanapun dalam membedakan data ketepatan waktu kedua perusahaan, dibuktikan bahwa ketepatan waktu Ryanair lebih baik daripada easyJet.[11]
easyJet juga mendapat beberapa kritik di Jerman karena melanggar hukum Uni Eropa 261/2004. Mengenai pembatalan penerbangan, penumpang memiliki hak untuk pengembalian uang dalam waktu satu minggu. Pada 2006, easyJet mengalami kesulitan dalam mengumpulkan tiket. Penumpang sering menunggu lebih lama untuk pengembalian uang yang telah dikeluarkan.[12][13][14]
easyJet juga akan menjadi maskapai ramah lingkungan, dengan armada Airbus lainnya, berlawanan dengan armada Boeing Ryanair. easyJet juga mengimplementasikan beberapa strategi untuk membantu penurunan emisi karbon dioksidam termasuk penawaran ganti rugi akibat karbon dioksida melalui easyjet.com. Faktanya adalah bahwa easyJet terbang menuju bandar udara prinsipal juga lebih ramah lingkungan daripada model bisnis Ryanair, bermaksud bahwa penumpang bepergian menuju destinasi akhir menggunakan jenis transportasi lainnya. Konsep pesawat easyJet, The easyJet Ecojet (kiri) juga membuktikan kepedulian easyJet kepada lingkungan.
Basis/Hub
Basis pertama easyJet terletak di London Luton (LTN) (dan merupakan lokasi kantor pertamanya), tetapi basis terbesarnya di London Gatwick (LGW). Basis lainnya:
Awalnya pembukuan dilakukan melalui telepon, dengan semua pesawat dicat dengan nomor telepon pembukuannya. Tidak ada dorongan untuk agen perjalanan untuk menjual pembukuan easyJet karena tidak ada komisi, sebuah praktik standar untuk maskapai bertarif rendah. Pada Desember 1977, Russell Sheffield of Tableau, salah satu Agensi Desain dan Periklanan easyJet, menyarankan Stelios agar memilih menggunakan website untuk pembukuan langsung. Jawaban Stelios adalah 'Internet itu untuk orang bodoh, tidak akan menguntungkan buatku!'. Bagaimanapun Tony Anderson, Direktur Pemasaran easyJet melihat potensi dan menyetujui sebuah website percobaan yang terlibat dalam peletakkan jumlah reservasi melalui telepon di website tersebut, untuk mencari kesuksesan. Setelah Stelios melihat hasilnya, ia mengubah pikirannya, dan easyJet mengangkat Tableau sebagai partner dengan mereka untuk membangun sebuah website e-commerce yang sanggup menawarkan pembukuan online tepat waktu sejak April 1998. Maskapai bertarif rendah pertama yang melakukan hal seperti itu di Eropa. Pembukuan Internet diberi harga lebih murah daripada melalui telepon, untuk mengurangi biaya telepon dan pesawat dicat dengan alamat web. Dalam setahun, hampir 50% pembukuan menggunakan website, pada April 2004, figur ini naik hingga 98%. Sekarang, penerbangan hanya dapat dibukukan melalui Internet paling lambat 2 minggu sebelum keberangkatan ketika pembukuan melalui telepon juga tersedia.[22][23][24][25]
Jumlah penumpang
easyJet telah mempublikasikan jumlah penumpangnya:
Akhir tahun 30 September 2006: 32,953,287
Akhir tahun 30 September 2005: 29,557,640
Akhir tahun 30 September 2004: 24,343,649
Akhir tahun 30 September 2003: 20,332,973
Akhir tahun 30 September 2002: 11,400,000
Akhir tahun 30 September 2001: 7,100,000
Akhir tahun 30 September 2000: 5,600,000
Akhir tahun 30 September 1999: 3,100,001
Ini merupakan jumlah "kursi yang ditempati". Kursi yang ditempati merupakan metode penghitungan jumlah penumpang yang mencakup semua kursi terjual apabila penumpang berubah pikiran atau tidak, dan kursi juga digunakan untuk program promosi dan perjalanan staf bisnis.
Kontroversi
easyJet sukses memimpin perjalanan udara bertarif rendah pada 1990 dan awal 2000 (tetapi mereka bukan maskapai bertarif rendah pertama).
Ini telah membawa easyJet dituduh oleh maskapai bertarif rendah lainnya, karena berkontribusi terhadap pemanasan global melalui emisi karbon dioksida pesawat yang tinggi. Maskapai bertarif rendah (dan asosiasi perdagangan merka, ELFAA) membantah bahwa mereka akan mengoperasikan yang baru, lebih banyak pesawat berbahan bakar efisien daripada maskapai jaringan penerbangan penuh lainnya, dan juga layanan point-to-point mereka menggunakan bahan bakar yang sedikit daripada penerbangan hubungan melalui sebuah hub. (Kebanyakan sistem hub-and-spoke dijalankan oleh maskapai jaringan penerbangan penuh tradisional, sepert Air France-KLM, British Airways dan Lufthansa juga maskapai AS)
Menghadapi masalah ini, pemasaran maskapai bertarif rendah telah menjalani pertumbuhan cepat pada volume penumpangnya, juga dampak penerbangan terhadap lingkungan semakin tumbuh dengan cepat.[26]
Terpisah dari 737-200 sewaan dari GB Airways - maskapai ini hanya mengoperasikan pesawat baru, 737-300, 737-700 atau Airbus A319. Pesawat baru menghasilkan emisi lebih sedikit dan ramah lingkungan.[27]
Fakta lainnya
Pada 14 Desember2004, easyJet dan Hotelopia, sebuah subsidiari First Choice Holidays, meluncurkan sebuah layanan pembukuan akomodasi bermerek easyJetHotels.[28]
Karena tingginya permintaan kursi penumpang dan persyaratan kemanan ekstra, pesawat Airbus A319 easyJet memiliki 2 pasang pintu darurat di sayap daripada standar sepasang pintu darurat yang ditemui pada Airbus A319 lainnya.[29]
Pada Juni 2006, website easyjet diberi penghargaan Best Airline Website oleh TravelMole Web Awards. Maskapai ini mengalahkan saingannya seperti British Airways, KLM dan Vueling dalam memenangkan penghargaan itu. Juri berkomentar bahwa website-nya 'ramah dengan pengguna'.[31]
Pranala luar
Wikimedia Commons memiliki media mengenai EasyJet.