Halaman ini berisi artikel tentang kota kuno dalam kitab Hindu. Untuk kota masa kini, lihat Dwarka. Untuk kerajaan bersejarah di Asia Tenggara, lihat Dwarawati.
Dwaraka
Dwaraka (Dewanagari: द्वारका; ,IAST: Dvārakā,; arti: "[kota] yang berpagar", mungkin berarti memiliki banyak gerbang, atau alternatifnya memiliki satu atau beberapa gerbang yang sangat megah), juga dikenal sebagai Dwārawatī, adalah kota bersejarah yang sakral dalam literatur suci Hinduisme, Jainisme,[2][3] dan Buddhisme.[4][5][6] Ini juga bisa dieja sebagai alternatif Dwarika. Nama Dvaraka konon diberikan kepada tempat itu oleh Krishna, dewa utama dalam agama Hindu.[7][8] Dvaraka adalah salah satu dari Sapta Puri (tujuh kota suci) Hinduisme.
Dalam Mahabharata, itu adalah sebuah kota yang terletak di tempat yang sekarang Dwaraka, sebelumnya disebut Kushasthali, yang bentengnya harus diperbaiki oleh Yadawa.[9] Dalam epik ini, kota ini digambarkan sebagai ibu kota Kerajaan Anarta. Menurut Hariwangsa kota ini terletak di wilayah Kerajaan Sindhu.[10]
Dalam epos Hindu dan Purana, Dwaraka disebut Dwarawati dan merupakan salah satu dari tujuh situs Tirtha (ziarah) untuk pembebasan spiritual. Enam lainnya adalah Mathura, Ayodhya, Kashi, Kanchipuram, Avantika (Ujjain) dan Puri.[11]
Arkeologi terkait
Selama tahun 1983–1990, Unit Arkeologi Kelautan Institut Oseanografi Nasional (NIO) melakukan penggalian bawah air di Dwaraka dan Bet Dwaraka.[12] Menurut S. R.Rao "Bukti arkeologis yang tersedia dari penggalian di darat dan lepas pantai menegaskan keberadaan negara kota dengan beberapa kota satelit pada tahun 1500 SM." Ia menganggap masuk akal untuk menyimpulkan bahwa kota yang tenggelam ini adalah Dwaraka seperti yang dijelaskan dalam Mahabharata.[13]
Laut, yang tadinya menghantam pantai, tiba-tiba melanggar batas yang ditetapkan oleh alam. Laut mengalir deras ke kota. Itu mengalir melalui jalan-jalan kota yang indah. Laut menutupi segala sesuatu di kota. Saya melihat gedung-gedung indah satu per satu terendam. Dalam hitungan beberapa saat semuanya berakhir. Laut kini menjadi tenang seperti danau. Tidak ada jejak kota itu. Dvaraka hanyalah sebuah nama; hanya kenangan.
^Sharma, Dr. Ishwar Chandra; Bimali, O.N., ed. (2004). Mahabharata: Sanskrit Text and English Translation. Diterjemahkan oleh Dutt, M.N. New Delhi: Parimal Publications. ASINB0042LUAO4.