Bank Islam Dubai (bahasa Inggris: Dubai Islamic Bank, bahasa Arab: بنك دبي الإسلامي, translit. Bank Dubai Al-Islami) merupakan bank Islam terbesar di Uni Emirat Arab dan terbesar kedua di dunia berdasarkan aset.[1] DIB didirikan pada tahun 1975 di saat terjadi oil boom yang menyebabkan terjadinya peningkatan kekayaan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada negara-negara teluk.
Peningkatan ini memicu munculnya permintaan dari warga setempat akan sebuah bank yang dapat menginvestasikan uang mereka dengan cara yang sesuai dengan syariat Islam.[2] Tarek Bin Hilal Lootah, direktur dewan Bank Islam Dubai sekaligus keponakan dari Saeed Lootah pendiri DIB, berucap bahwa saat itu banyak orang berkata bahwa bank ini hanya akan bertahan selama 6 bulan dan akan tutup setelahnya, namun ternyata DIB mampu bertahan hingga 22 tahun lamanya.[2]
DIB bangga menjadi konservatif dalam membuat interpretasi tentang hukum syariah, dan mewaspadai beberapa produk baru seperti dana ekuitas Islam, yang mana hal tersebut merupakan sesuatu yang masih diperdebatkan oleh para cendekiawan. Tarek juga menyatakan bahwa dalam Islam, terdapat hukum yang telah menjelaskan halal dan haram dengan jelas, sehingga hal-hal yang berada di antara keduanya (halal dan haram) sifatnya belum jelas dan sebaiknya dijauhi.[2]
Lihat pula
Pranala luar
Referensi
- ^ "Dubai Islamic Bank". Investment Corporation of Dubai (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-05-28.
- ^ a b c "DUBAI ISLAMIC BANK: The early bird eyes up the late arrivals". MEED (dalam bahasa Inggris). 1997-12-19. Diakses tanggal 2023-05-28.