Prof. Dr. Ir. Djohar Arifin Husin (lahir 13 September 1950)[1] adalah seorang akademisi, politikus dan administrator sepak bola Indonesia. Ia merupakan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang terpilih sejak 9 Juli2011 untuk periode 2011—2015 menggantikan Nurdin Halid.
Djohar muda adalah seorang pemain sepak bola yang tercatat memperkuat PSL Langkat pada periode 1968-1969. Kariernya sebagai pemain kemudian berlanjut di klub papan atas tanah air, PSMS Medan pada kurun 1973-76.
Usai pensiun Djohar tak begitu saja meninggalkan dunia tersebut karena kemudian dia masuk dalam korps baju hitam dan menjadi wasit nasional dan internasional pada periode 1976 hingga 1987. Selanjutnya, Sarjana Pertanian Perkebunan dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tersebut menjadi match inspector nasional dan internasional.
Setelah merasakan bagaimana menjadi pemain, wasit dan match inspector, Djohar kemudian menduduki jabatan strategis di PSSI Sumut, dia menjadi Ketua Pengurus Daerah PSSI Sumut periode 2000-2004. Di tanah kelahirannya itu, kakek dari tiga orang cucu tersebut juga diserahi tanggung jawab sebagai Ketua Harian KONI mulai tahun 2003.
Dan pada tahun 2011, Djohar terpilih menjadi Ketua PSSI periode 2011-2016 setelah menjalani Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Surakarta.
Arifin mengabaikan pemain lama tim nasional dan mengirimkan pemain baru yang berasal dari Liga Prima Indonesia ke Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2014 – Babak Ketiga Zona Asia Grup E, pada 29 Februari 2012. Timnas Indonesia mendapatkan kekalahan paling memalukan, dengan skor 10–0, yang dinilai sebagai buah keegoisan Arifin, yang tidak bijaksana dalam menyikapi konflik dualisme liga LPI dan LSI.
Pendidikan
Doktor (Ph.D) Bidang Perencanaan Kota & Wilayah, Universiti Malaya, Malaysia.