Dewi Umaya Rachman (lahir 18 Oktober 1970) adalah seorang produser film yang telah memberikan kontribusi berarti dalam industri perfilman Indonesia.
Kontribusi di dunia perfilman Indonesia
Dewi Umaya Rachman telah berkecimpung di industri perfilman sejak tahun 1992, dimulai dengan memproduksi video clip musik dan iklan hingga di tahun 2008 ia bersama Noe Letto mendirikan Pic[k]lock Films, menciptakan fondasi bagi perjalanan panjangnya dalam dunia perfilman.
Pada tahun yang sama, Pic[k]lock Films merilis karya pertama mereka,Minggu Pagi di Victoria Park, [1]yang menjadi langkah awal Dewi Umaya Rachman untuk membangun reputasi sebagai produser yang kompeten. Ia juga terlibat dalam sejumlah film lain seperti "The Mirror" "Long Road to Heaven," "Koper," "Lawang Sewu," dan "Lost in Love."
Pada tahun 2012 memproduksi film "Rayya (Cahaya di Atas Cahaya),"[2] yang ditulis oleh Cak Nun atau Emha Ainun Nadjib. Kolaborasinya dengan Yayasan Keluarga Besar H.O.S. Tjokroaminoto dan MSH FIlms pada tahun 2015 menghasilkan Film "Guru Bangsa Tjokroaminoto,"[3] sebuah proyek kolaboratif yang menunjukkan kontribusinya dalam film-film bersejarah dan budaya.
Selain menjadi produser, Dewi Umaya Rachman juga berperan sebagai line producer untuk beberapa film produksi MD Pictures pada tahun 2017-2018, termasuk "Insya Allah Sah,"[4] "Partikelir," dan "Hanum & Rangga: Faith & The City." Pada tahun 2017, ia diangkat sebagai Wakil Ketua Badan Perfilman Indonesia (BPI)[5][6][7], di mana ia bersama timnya melaksanakan berbagai program yang mendukung perkembangan industri film Indonesia, termasuk Festival Film Indonesia dan Akatara Film Business & Market.
Keseluruhan, Dewi Umaya Rachman adalah seorang profesional yang berpengaruh dalam industri perfilman Indonesia, yang melalui Pic[k]lock Films, kolaborasi dengan Yayasan Keluarga Besar H.O.S. Tjokroaminoto, dan perannya sebagai Wakil Ketua BPI, telah memberikan kontribusi berharga bagi perkembangan perfilman di tanah air.
Filmografi
Film
Penghargaan dan nominasi
Referensi
Pranala luar