Daodejing atau Tao Te Ching atau Tao Teh King (/ˌtaʊtiːˈtʃɪŋ/,[1]/ˈdaʊdɛˈdʒɪŋ/;[2]Hanzi tradisional: 道德經; Hanzi sederhana: 道德经; Pinyin: Dàodé Jīng[tɑ̂ʊ tɤ̌ tɕíŋ]simakⓘ),[a] merupakan sebuah ajaran Laozi yang berasal dari Taoisme. Atas permintaan Guan Yixi, Laozi meninggalkan dua karya yang berjudul De dan Dao (Judul pertama adalah "De" dan kedua adalah "Dao" ) sebelum meninggalkan Chuguo. Kedua-dua kitab digabungkan dan diperkenalan sebagai Daode Jing yang kepunyaan 5000 huruf Tionghua dalam 81 bab.
Agama Dao merupakan ajaran-ajaran Laozi-Zhuangzi yang berkembang menjadi agama yang dipeluk banyak orang. Agama Dao mengandungi misteri untuk menjadi dewa, ia lebih bersifat kemanusiaan, ia berpotensi memenuhi keperluan rohaniah manusia. Dalam agama Dao, Laozi didewakan sebagai Taishanglaojun; kitab-kitab Daode Jing dan Zhuangzi menjadi kitab suci untuk dipelajari.
Daojia adalah pusat pengkajian filsafat dalam Daode Jing dan Zhuangzi, ia tidak mengandungi misteri dan tidak mendewakan apa-apa. Daojia digolongkan kepada tiga generasi iaitu “Daojia sebelum Qin” ”Qin-han Daojia” dan ”Wei-jin Daojia”. Selepas Wei-jin, Daojia tidak lagi wujud secara bersendirian tetapi diresap dalam Agama Dao dan diperkenalkan sebagai Taoisme kini.
Pemikiran
Pemerintahan
Syair-syair Daodejing menyampaikan pesan bahwa watak dan karakter pemimpin merupakan suatu sumber kegelisahan.[4] Daodejing meyakini bahwa pemerintahan yang terbaik adalah yang memiliki kekuasaan yang sifatnya tidak dirasakan sama sekali oleh rakyat. Para pemimpin dalam pemerintahan ini ialah orang bijak atau orang suci yang tidak memberi tekanan maupun bahaya bagi rakyat.[5]