Siklon tropis di seluruh penjuru dunia secara tradisional terbentuk di tujuh daerah pertumbuhan siklon tropis (basin). Daerah pertumbuhan siklon tropis tersebut meliputi wilayah utara Samudera Atlantik, bagian barat dan timur wilayah utara Samudera Pasifik, wilayah barat daya Samudera Pasifik, wilayah barat daya dan tenggara Samudra Hindia, dan wilayah utara Samudra Hindia (Laut Arab dan Teluk Benggala). Daerah pertumbuhan siklon tropis teraktif adalah wilayah barat laut Samudera Pasifik dan daerah pertumbuhan siklon tropis paling tidak aktif adalah wilayah utara Samudra Hindia. Rata-rata terbentuk 86 siklon tropis berintensitas badai tropis setiap tahunnya di seluruh dunia, dengan 47 di antaranya mencapai kekuatan topan atau hurikan, dan 20 di antaranya mencapai kekuatan super topan atau super hurikan.[1][2]
Ikhtisar
Daerah Pertumbuhan Siklon Tropis dan Pusat Peringatan Dini Resmi.
Di belahan bumi selatan, siklon tropis biasanya tumbuh di wilayah antara pesisir timur Afrika hingga bagian tengah Pasifik Selatan. Siklon tropis dan subtropis juga pernah tercatat beberapa kali terjadi di selatan Samudera Atlantik. Dengan beragam alasan termasuk tempat terbentuknya siklon tropis, terdapat beberapa cara yang berbeda untuk membagi wilayah Amerika dan pesisir Afrika. Contohnya, Organisasi Meteorologi Dunia membagi tiga area untuk pelacakan dan peringatan dini siklon tropis, yaitu barat daya Samudera Hindia antara pesisir timur Afrika hingga 90°BT, perairan Australia antara 90°BT–160°BT, dan Pasifik Selatan antara 160°BT–120°BB. Pusat Peringatan Dini Topan Amerika Serikat pun memonitori wilayah ini namun membaginya menjadi dua area, yaitu Pasifik Selatan dan selatan Samudera Hindia.