Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Coenrad Laurens Coolen

Desa Ngoro, tempat Coolen melakukan pekerjaannya

Coenrad Laurens Coolen merupakan salah satu penginjil awam yang melakukan pekabaran Injil di Jawa Timur.[1] Ia melakukan pekabaran Injil di Jawa Timur bersama dengan penginjil awam lainnya seperti Kiai Ibrahim Tunggul Wulung, Paulus Tosari, Johannes Emde.[1]

Riwayat singkat

Coolen lahir di Ungaran pada tahun 1773.[1] Ayahnya adalah seorang Rusia dan ibunya adalah seorang putri keturunan Pangeran Kojaran dari keluarga bangsawan Mataram.[2] Latar belakang pendidikan Coolen adalah ELS dan ia pun masuk ke dalam dinas militer.[1] Tugas terakhirnya adalah di bagian artileri Surabaya.[1] Di Surabaya Coolen menikah dengan seorang perempuan Indo dan mempunyai lima orang anak.[1] Setelah dari Surabaya ia pindah pekerjaan sebagai Bos Opzichter (sinder blandong) di Wirosobo (Mojoagung).[1] Di tempat ini ia menikah lagi dengan pelayannya yaitu Sadiyah dan memperoleh tiga orang anak.[1]

Pekerjaan

Pada tanggal 3 Juli 1827 Coolen mendapat izin dari pemerintah kolonial untuk membuka lahan hutan Ngoro di kawasan Wirosobo.[1] Di sana ia tinggal dengan Sadiyah serta anak-anaknya.[1] Desa tempat tinggalnya itu sangat subur dan mengundang orang banyak untuk datang dan menjadi penggarap di sana.[1] Setiap kali akan membuka hutan atau menggarap sawah, Coolen pasti mengajak pembantunuya untuk meminta berkat Tuhan.[1][2] Awal mulanya cara yang dipakai masih menggunakan kepercayaan lama yaitu berupa penyembahan kepada Dewi Sri.[1] Lama kelamaan ia mendapat kesempatan untuk mengajarkan kepada pengikutnya bahwa permohonan yang biasanya mereka lakukan hendaknya ditujukan kepada Tuhan Yesus.[1] Ia kemudian mengadakan kebaktian Minggu dan bercerita tentang Tuhan Yesus.[1] Ia menghimpun sekelompok kecil masyarakat dan mengajarkan ajaran Kristen.[2] Kegiatan yang dilakukan oleh Coolen ini menghasilkan suatu jemaat Kristen yang khas.[1] Jemaat di Ngoro ini sangat kental dengan kejawaan dan wayang. Coolen menyebutnya dengan Kristen Jawa.[1]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q S.H. Soekotjo. 2009. Sejarah Gereja-gereja Kristen Jawa - jilid 1. Yogyakarta: Taman Pustaka Kristen. hlm. 142-147.
  2. ^ a b c Denys Lombard. 1996. Nusa Jawa: Silang Budaya Kajian Sejarah Terpadu: Jaringan Asia, Volume 2. Jakarta: Gramedia. hlm. 100.
Kembali kehalaman sebelumnya