Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Cacar monyet
Ruam kulit akibat cacar monyet pada anak perempuan berusia 4 tahun
Cacar monyet (bahasa Inggris: monkeypox, disingkat Mpox) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus cacar monyet pada sejumlah hewan, termasuk manusia.[1] Gejalanya dimulai dengan demam, sakit kepala, nyari otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan rasa lelah. Hal ini kemudian diikuti oleh munculnya ruam yang membentuk lepuh dan krusta pada kulit. Masa inkubasi antara paparan virus hingga timbulnya gejala klinis sekitar 10 hari. Gejala-gejala tersebut akan dialami penderita selama dua pekan.[2] Virus cacar monyet termasuk dalam marga (genus) Orthopoxvirus dalam famili Poxviridae.[7]
Seseorang dapat terinfeksi virus setelah digigit atau dicakar hewan, bersentuhan dengan daging atau cairan tubuh hewan liar terinfeksi, objek terkontaminasi, atau berada dalam jarak dekat dengan orang yang terinfeksi. Virus cacar monyet umumnya bersirkulasi di antara hewan pengerat.[8] Diagnosis ditegakkan dengan mendeteksi DNA virus dari sampel luka.[4] Tanda klinis penyakit ini mirip dengan cacar air.[3]
Vaksin cacar (variola) dapat mencegah infeksi dengan efektivitas 85%.[4][9] Pada tahun 2019, vaksin cacar monyet, Jynneos (juga dikenal sebagai Imvanex di Uni Eropa dan Imvamune di Kanada[10]), telah disetujui untuk diaplikasikan pada orang dewasa di Amerika Serikat.[11] Terdapat 2 jenis vaksin cacar monyet yang disetujui FDA, yakni vaksin JYNNEOS dan vaksin ACAM2000.[12] Terapi standar yang digunakan saat ini adalah tecovirimat, antivirus yang secara khusus ditujukan untuk mengobati infeksi virus orthopox seperti cacar dan cacar monyet. Obat ini disetujui untuk mengobati cacar monyet di Uni Eropa dan Amerika Serikat. Cidofovir atau brincidofovir mungkin juga bermanfaat untuk penyakit ini.[3][13] Risiko kematian, jika tidak diobati, dilaporkan sebesar 10% hingga 11% untuk klad Cekungan Kongo (Afrika Tengah).[2][14][15]
Cacar monyet pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di antara monyet laboratorium di Kopenhagen, Denmark.[16] Walaupun demikian, monyet bukanlah reservoir alami virus tersebut.[17] Kasus pertama pada manusia ditemukan pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.[16] Wabah cacar monyet yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 2003 diduga berasal dari toko hewan peliharaan, tempat penjualan hewan pengerat yang diimpor dari Ghana.[4] Wabah cacar monyet tahun 2022 merupakan insiden pertama penularan masyarakat secara luas di luar Afrika, yang dimulai di Inggris pada Mei 2022, dengan kasus-kasus berikutnya dikonfirmasi di Eropa, Amerika Utara, Australia dan Israel.[18][19]
Epidemiologi
Kasus cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1970, yaitu di Republik Demokratik Kongo.[20] Lalu, pada tahun 1996 hingga 1997 wabah kedua penyakit ini terjadi lagi di Republik Demokratik Kongo.
Kasus cacar monyet pertama di luar benua Afrika ditemukan pada tahun 2003 di Amerika Serikat. Sebagian besar pasien ini diduga telah melakukan dengan anjing padang rumput peliharaan yang terinfeksi. Anjing ini teinfeksi oleh tikus Afrika yang diimpor ke Amerika Serikat.[21]
Pada 8 Mei 2019, seorang lelaki berusia 38 tahun yang baru saja kembali dari Nigeria, dirawat di bangsal isolasi National Centre for Infectious Diseases Singapura. Setelah dikonfirmasi sebagai kasus cacar monyet pertama di negara itu, alhasilnya, 22 orang terdekatnya telah dikarantina.[22]
Referensi
^ abc"About Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcdef"Signs and Symptoms Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abcd"2003 U.S. Outbreak Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Transmission Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Treatment | Monkeypox | Poxvirus | CDC". www.cdc.gov (dalam bahasa Inggris). 2021-07-18. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-15. Diakses tanggal 2022-05-18.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Treatment | Monkeypox | Poxvirus | CDC". www.cdc.gov (dalam bahasa Inggris). 28 December 2018. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 June 2019. Diakses tanggal 11 October 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Monkeypox". CDC (dalam bahasa Inggris). 11 May 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 October 2017. Diakses tanggal 15 October 2017.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)