Bahasa polisintetis adalah jenis bahasa sintetis yang memiliki rasio morfem per kata yang sangat tinggi, atau dengan kata lain, setiap kata dibentuk oleh banyak morfem. Istilah ini mungkin pertama kali digunakan dalam konteks linguistik oleh Peter Stephen Du Ponceau pada tahun 1819 untuk menjelaskan tentang rumpun bahasa pribumi Amerika (Amerindian) dan selanjutnya dipopulerkan oleh Wilhelm von Humboldt (1836) dan Edward Sapir (1920-an). Bahasa yang dikelompokkan dalam jenis bahasa polisintetis antara lain adalah bahasa Inuktitut dan Ainu.