Bahasa Sikkim dikategorikan sebagai C4 Educational menurut SIL Ethnologue, artinya bahasa ini digunakan di institusi pendidikan, baik dalam bahasa ajar-mengajar maupun sebagai kurikulum ajaran
Perhatian: untuk penilai, halaman pembicaraan artikel ini telah diisi sehingga penilaian akan berkonflik dengan isi sebelumnya. Harap salin kode dibawah ini sebelum menilai.
Bahasa Sikkim atau bahasa Bhutia (Tibet: འབྲས་ལྗོངས་སྐད་; Wylie: 'bras ljongs skad, THL: dren jong ké, "bahasa Lembah Beras"),[4] adalah sebuah bahasa yang tergolong ke dalam rumpun bahasa Tibeto-Burma. Bahasa ini dituturkan oleh orang Bhutia di Sikkim, India, dan di Provinsi No. 1, Nepal. Orang Sikkim menyebut bahasa mereka sebagai Drendzongké dan tanah air mereka sebagai Drendzong (Tibet: འབྲས་ལྗོངས་; Wylie: 'bras-ljongs, "Lembah Beras").[5]
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Sikkimese". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"Bahasa Sikkim". www.ethnologue.com (dalam bahasa Inggris). SIL Ethnologue.
^"Lost Syllables and Tone Contour in Dzongkha (Bhutan)" in David Bradley, Eguénie J.A. Henderson and Martine Mazaudon, eds, Prosodic analysis and Asian linguistics: to honour R. K. Sprigg, 115-136; Pacific Linguistics, C-104, 1988
Lee, Seunghun J.; S. Kawahara; C. Guillemot; T. Monou (2019). "Acoustics of the four-way laryngeal contrast in Drenjongke (Bhutia): Observations and implications". 音声研究. Journal of the Phonetic Society of Japan (23(1)): 65–75. doi:10.24467/onseikenkyu.23.0_65.