Badai Tropis Marco
DampakBadai disebut juga dengan angin siklon tropis oleh para meteorolog, merupakan keadaan cuaca ekstrim, yang dimulai dari hujan es dan badai salju hingga pasir dan debu. Badai berasal dari samudera (baca: samudera di dunia) yang hangat. Badai bergerak di atas macam- macam laut dengan mengikuti arah angin yang mempunyai kecepatan hingga 20 km/ jam.[2] Badai adalah angin topan yang bergerak dengan angin kecepatan tinggi yang terbentuk di atas perairan yang hangat di area tropis. Karenanya, ilmuwan menyebut badai (hurricane) sebagai badai tropis (tropical cyclone). Di dunia, fenomena alam badai tropis itu disebut berbeda-beda seperti contoh di Asia Tenggara, badai tropis dikenal dengan nama topan. Badai - badai tropis biasanya terbentuk di tepi Afrika Barat, karena perairannya hangat dan tingkat kelembapan yang tinggi sehingga dapat membentuk badai dengan cepat.[3] Perairan yang panas akan semakin cepat dalam membentuk badai, semakin panas perairan maka badai yang terbentuk akan semakin kuat. Karenanya, badai tropis jadi semakin kuat dan besar ketika melewati perairan Antlantik. Badai tropis biasanya akan didorong ke arah barat oleh angin pasat, karena dipengaruhi rotasi Bumi. sejak tahun 2000 ada sekitar 30 sisa badai tropis yang sampai ke Eropa. Di jangka waktu yang sama, negara lain di Amerika Serikat yang sering terkena badai tropis sudah mengalami badai tropis utuh selama 79 badai tropis. Salah satu badai Ttropis yang pernah melanda Amerika adalah Badai Tropis Marco . Badai ini pernah terjadi sebanyak 3 kali, diantaranya badai yang terjadi di pantai barat Florida, di Laut Karibia dan di teluk Meksiko. Badai -badai ini menimbulkan beberapa dampak bagi kehidupan manusia diantaranya adalah ditutupnya beberapa fasilitas umum, banjir, tanah longsor, hingga tewasnya 8 orang warga setempat. Badai Tropis Marco yang terjadi di Teluk Meksiko bahkan berdampak dengan penutupan beberapa fasilitas - fasilitas umum serta tempat perminyakan di wilayah tersebut, padahal Teluk Meksiko merupakan jantung produksi dan pengolahan minyak terpenting bagi AS.[4] Teluk Meksiko mampu melakukan pengolahan minyak di AS sekitar 25% dari total minyak AS dan kemudian diolah kembali melalui kilang minyak yang berada di lokasi yang sama. Tidak sampai disana, Teluk Meksiko mempunyai 17 anjungan minyak lepas pantai yang mampu memompa 1,3 juta barel minyak dan mengolah 200 juta kubik meter gas setiap harinya. Penamaan BadaiJika dilihat dengan seksama nama-nama badai, nama-nama tersebut sangat unik karena hampir seperti nama manusia sebagai contoh, "Katrina," "Ike," dan "Charlie" dan "Marco". Tidak banyak orang yang tahu, bahwa sebenarnya penamaan badai tersebut tidak boleh sembarang dilakukan. Ilmuwan-ilmuwan pada tahun 1950,telah sepakat dalam penamaan badai pertama kali yang dikembangkan oleh Pusat Angin Topan Nasional AS untuk badai-badai yang bermula di Samudra Atlantik. Ketika itu, badai-badai dinamai berdasarkan urutan alfabet dan nama-nama yang sama kembali dipakai di musim berikutnya.[5] Selanjutnya untuk menghindari pengulangan nama yang menyebabkan kebingungan, pada 1953 sistem ini diperbarui dan nama-nama yang digunakan untuk badai terbatas pada nama perempuan saja. Lebih dari 25 tahun setelahnya, tepatnya pada 1979 sistem ini kembali direvisi, sehingga badai dapat dinamai dengan nama-nama perempuan dan laki-laki. Referensi
|