Ash Ketchum[a], yang dikenal sebagai Satoshi[b] di Jepang dan Ali[c] di Indonesia, adalah karakterfiksi dalam waralaba mediaPokémon yang diciptakan oleh Satoshi Tajiri dan dimiliki oleh Nintendo, Game Freak, dan Creatures. Ia adalah karakter protagonis yang muncul dalam serial animasi televisi Pokémon, beberapa seri manga, serta berbagai produk dagangan yang terkait dengan waralaba tersebut. Dalam bahasa Jepang, pengisi suaranya adalah Rica Matsumoto. Sementara dalam bahasa Inggris, pengisi suaranya adalah Veronica Taylor untuk delapan musim pertama dan dilanjutkan setelahnya oleh Sarah Natochenny. Ash adalah seorang remaja yang melakukan perjalanan bersama beberapa teman, dengan tujuan untuk mewujudkan mimpinya menjadi seorang Master Pokémon. Tim Pokémon yang ia miliki terus berubah sepanjang seri, dengan satu-satunya anggota tetapnya adalah Pikachu. Ash secara longgar didasarkan pada Red, karakter pemain dari permainan video Generasi I Pokémon Red dan Blue. Menurut Satoshi Tajiri sebagai pencipta Pokémon, Ash mewakili 'aspek manusia' dalam seri tersebut dan juga mencerminkan seperti apa dirinya sendiri saat masih kecil.
Ash telah dikritik karena dianggap terjebak dalam 'alur waktu mengambang' dan juga karena ketidakmampuannya yang berkelanjutan untuk memenangkan kompetisi Liga Pokémon selama berjalannya seri anime. Namun, ketangguhan dan ketekunannya juga telah diapresiasi secara positif, dan karakternya telah mendapat perhatian karena mengajarkan pelajaran penting dan relevan kepada anak-anak. Ash akhirnya menjadi Juara Liga Alola dalam Pokémon the Series: Sun & Moon – Ultra Legends, dan Juara Dunia dalam Pokémon Ultimate Journeys: The Series.
Berkat popularitas, kesuksesan, dan umur panjang yang luar biasa dari seri anime Pokémon di seluruh dunia sejak debutnya, Ash telah menjadi salah satu karakter fiksi paling dikenal sepanjang masa. Ia dianggap sebagai ikon budaya pop dan karakter utama gelombang anime pada akhir dekade 1990-an. Ia telah digunakan secara luas sebagai sosok untuk penjualan pernak-pernik dalam seri tersebut.
Konsepsi dan penciptaan
Karakter Ash dirancang oleh Atsuko Nishida.[7] Nama Jepang-nya didasarkan pada pencipta waralaba Pokémon, Satoshi Tajiri.[8] Karakter ini dirancang untuk menggambarkan bagaimana sosok Tajiri saat masih kecil, yang terobsesi untuk menangkap dan mengumpulkan serangga.[9] Selama pelokalan anime untuk penonton Amerika Utara, nama karakternya diubah menjadi "Ash Ketchum". Nama depan "Ash" diambil dari salah satu nama standar yang bisa dipilih untuk karakter pemain dalam Pokémon Red dan Blue, sementara nama belakang "Ketchum" terkait dengan slogan untuk seri tersebut, yaitu "Gotta catch 'em all!".[10] Ia secara longgar didasarkan pada Red, karakter pemain dari Pokémon Red dan Blue.[11]
Dalam sebuah wawancara, Tajiri mengungkapkan bahwa terdapat perbedaan pandangan antara penggemar Jepang dan Amerika Serikat terhadap seri anime Pokémon. Penggemar di Jepang lebih fokus pada penampilan Pikachu, sementara penggemar di Amerika cenderung lebih memilih barang yang menampilkan Ash bersama Pikachu. Tajiri menegaskan bahwa karakter Ash mewakili aspek manusia dalam waralaba Pokémon secara keseluruhan. Oleh karena itu, ia menilai sangat penting untuk menampilkan Ash bersama Pikachu secara lengkap.[8] Ash selanjutnya diberikan sosok pesaing yang bernama Gary Oak (atau Shigeru Okido dalam versi Jepang, mengambil nama dari idola sekaligus mentor Tajiri, Shigeru Miyamoto), yang secara longgar didasarkan pada pesaing Red, yaitu Blue.[11] Tajiri juga menerangkan perbedaan hubungan kedua karakter tersebut dalam permainan video dan anime. Dalam permainan video, Red dan Blue digambarkan sebagai sesama kompetitor yang saling bersaing. Sementara dalam anime, Shigeru dianggap sebagai mentor bagi Satoshi. Ketika ditanya apakah Satoshi akan menyamai atau melampaui Shigeru, Tajiri menegaskan bahwa hal tersebut tidak akan pernah terjadi.[8] Desain karakter Ash awalnya diawasi oleh Sayuri Ichishi, sebelum digantikan oleh Toshiya Yamada dalam anime Pokémon the Series: Diamond and Pearl. Ash menerima desain ulang dalam Pokémon the Series: Best Wishes!, dengan iris cokelat yang lebih besar. Dalam Pokémon the Series: XY, ia menerima perubahan minor, seperti penurunan ukuran 'tanda lahir' berbentuk petir di pipinya. Ash menerima perombakan desain yang besar dalam anime Pokémon the Series: Sun & Moon.[12]
Di Jepang, Rica Matsumoto menjadi pengisi suara Ash sejak awal seri anime tersebut.[13] Matsumoto mengungkapkan pengalaman emosionalnya ketika ia mengirimkan pesan suara karakter Ash kepada seorang anak yang sedang dirawat di rumah sakit. Pengalaman tersebut dirasakan Matsumoto sebagai sebuah bentuk tanggung jawab terkait peran yang ia jabat. Hal tersebut juga membuatnya mengubah pendekatan saat melakukan proses rekaman pengisian suara. Perannya sebagai Ash telah dianggap sebagai salah satu peran yang ikonik.[14] Matsumoto mengisi suara Ash sebagai karakter yang baik hati, dan menyatakan bahwa ia tidak menyimpang dari penggambaran tersebut dalam setiap penampilannya, termasuk dalam keadaan khusus.[15] Hana Takeda juga pernah mengisi suara untuk Ash dalam Pokémon Journeys: The Series, saat Ash digambarkan masih kecil.[16]
Dalam versi bahasa Inggris, Veronica Taylor mengisi suara Ash dalam delapan musim pertama dari anime Pokémon, yang pada saat itu proses sulih suaranya dilakukan oleh 4Kids Entertainment. Saat audisinya, Taylor menyatakan bahwa karakter tersebut awalnya dinamai sementara sebagai Casey.[17] Setelah naskah diterjemahkan dari bahasa Jepang, baris-baris teks selanjutnya diadaptasi agar sesuai dengan gerakan bibir yang diperlihatkan oleh karakter (disebut lip flap). Semua suara direkam secara terpisah, sehingga Taylor menjadi satu-satunya orang yang berada di studio rekaman saat ia merekam kalimat yang ia ucapkan. Proses perekaman suara ini membutuhkan waktu sekitar enam hingga delapan jam pada setiap episodenya. Taylor seringkali menjadi orang pertama yang merekam, sehingga ia harus "membayangkan bagaimana baris sebelumnya akan diucapkan." Taylor didampingi oleh seorang sutradara untuk membantu interpretasi pemaknaan kalimat, serta mencocokkannya dengan lip flap dan konsistensi suara. Taylor menikmati perannya sebagai Ash karena "suara rendah yang serak" dan "energi dan kegembiraannya".[18] Taylor pertama kali diperkenalkan dengan peran tersebut melalui klip suara singkat dari siaran Jepang. Pekerjaan itu berjalan dengan cepat, dan pengalaman akting Taylor pada masa silam memungkinkannya untuk mendapatkan peran tersebut dengan tenggat waktu yang diinginkan oleh pihak produser.[17]
Taylor mengomentari bahwa Ash dan karakter-karakter lainnya "menjadi lebih santai" setelah sepuluh episode pertama dari anime. Ia percaya bahwa para penulis lebih rileks dan tidak lagi merasa tertekan untuk memastikan bahwa semua dilakukan dengan benar. Taylor berkomentar: "Saya lebih menikmati peran sebagai Ash saat ini daripada sebelumnya karena saya bisa bersenang-senang dengannya lebih banyak. Selain itu, kita juga sudah lebih mengenalnya dan bisa mencari tahu bagaimana ia benar-benar akan bereaksi. Kami memiliki respons klasik dari Ash terkait hal-hal seperti itu."[18]Sarah Natochenny menggantikan Taylor pada musim kesembilan ketika The Pokémon Company International (saat itu dikenal sebagai Pokémon USA) mengambil alih lisensi, dan menyebabkan perubahan untuk studio rekamannya.[19] Natochenny menyebut penampilan Matsumoto di Jepang telah memberikannya inspirasi untuk bisa memerankan karakter Ash lebih baik lagi.[20]
Penampilan
Anime
Ash pertama kali muncul dalam episode pertama anime yang berjudul "Pokémon, I Choose You!". Episode tersebut dimulai ketika Ash merayakan ulang tahunnya yang kesepuluh, saat ia terlambat bangun untuk menerima Pokémon pertamanya. Keterlambatannya tersebut membuat Profesor Oak memberikan Ash seekor Pikachu yang keras kepala. Setelah diselamatkan oleh Pikachu dari serangan kawanan Spearow yang marah, Ash dan Pikachu menjalin ikatan emosional yang kuat dan menjadi teman yang tak terpisahkan. Ash bertindak sebagai karakter utama dari setiap seri anime hingga Pokémon Horizons: The Series.[21]
Ash melakukan perjalanan dengan berbagai teman sepanjang seri, mulai dari karakter-karakter yang berperan sebagai mentor seperti Brock dan Misty dalam Pokémon: Indigo League,[22] karakter yang menjadi 'adik angkat' seperti May,[23] hingga karakter yang memiliki perasaan hati terhadapnya seperti Serena.[24] Baik teman maupun Pokémon yang dibawa oleh Ash sering berganti seiring berjalannya seri. Ketika mengunjungi wilayah baru, ia memilih untuk meninggalkan sebagian besar Pokémon-nya di bawah perawatan Oak, kecuali Pikachu.[22] Ash juga sering berkonflik dengan organisasi kriminal Team Rocket, terutama trio anggotanya yaitu Jessie, James, dan Meowthyang bisa berbicara. Meskipun trio tersebut sering digambarkan sebagai elemen komedi, mereka sering mencoba menangkap Pikachu dengan berbagai cara untuk dikirimkan kepada bos mereka, Giovanni.[25] Ash juga sering berkompetisi dengan karakter pesaing, salah satunya adalah teman masa kecilnya sendiri, Gary Oak.[11]
Tujuan utama Ash adalah menjadi seorang "Master Pokémon". Untuk mencapai tujuannya tersebut, ia sering mencoba untuk menaklukan Liga Pokémon, yaitu sebuah kompetisi dari para Pelatih Pokémon terkuat di suatu wilayah tertentu, di wilayah mana pun ia berada. Meskipun usahanya biasanya tidak berhasil, ia akhirnya berhasil menjadi Juara Regional dalam Pokémon the Series: Sun & Moon – Ultra Legends.[26][27][28] Pencapaian tersebut selanjutnya ia lengkapi dengan gelar sebagai "Monarch" yang diraih pada Turnamen Dunia Pokémon dalam Pokémon Ultimate Journeys: The Series, setelah mengalahkan Leon untuk diakui sebagai Pelatih Pokémon terkuat di dunia.[29][30] Ia juga berhasil mengalahkan semua Frontier Brains dalam Battle Frontier,[31] dan menjadi Pelatih Terhormat di Kepulauan Orange dalam Pokémon: Adventures in the Orange Islands.[32]
Permainan video dan manga
Ash juga muncul dalam permainan video Pokémon Puzzle League. Ia bertindak sebagai karakter utama yang dapat dipilih untuk dimainkan dalam permainan tersebut.[33] Dalam pratayang Pokémon Sun dan Moon, pemain akan menerima surat dari Ash yang berpasangan dengan Greninja miliknya, yang mampu mengambil bentuk "Ash-Greninja" melalui kemampuannya, Battle Bond. Ash juga membuat penampilan singkat di lokasi Abandoned Thrifty Megamart dalam permainan. Ia bersama Pikachu dimunculkan dalam bentuk foto buram yang ditempel di dinding ruang belakang.[34] Ash juga muncul sebagai pasangan sinkronisasi yang dapat dibuka dalam Pokémon Masters EX. Dalam permainan tersebut, ia juga dipasangkan dengan Pikachu.[35]
Ash juga muncul dalam seri manga The Electric Tale of Pikachu dan Ash & Pikachu, yang mengikuti alur yang sama dengan anime. Pengarang manga, Toshihiro Ono, menyebut Ash sebagai salah satu karakter favoritnya untuk digambar dalam seri tersebut. Ia menyatakan: "Saya ingin pergi berlibur dengan Misty seperti yang dilakukan Ash, sambil sejenak melupakan pekerjaan, membayar tagihan, dan sebagainya."[36]
Penerimaan
Buku The Japanification of Children's Popular Culture mengutip karakter Ash sebagai contoh identifikasi budaya. Ash digambarkan memiliki alur pergerakan yang serupa dengan alur yang pemain harus tempuh dalam permainan video untuk mendapatkan kemajuan. Selain itu, buku tersebut menekankan pertumbuhan dan perkembangan karakter tersebut seiring berjalannya seri anime.[37]Guinness Book of World Records 2011 Gamer's Edition menempatkan Ash pada peringkat ke-37 dari 50 dalam jajak pendapat pembaca mengenai karakter permainan video terfavorit.[38] Ash telah digambarkan dan disorot sebagai "pahlawan yang benar-benar patut dicontoh" yang berkembang seiring berjalannya acara, dengan kemauannya untuk menunda tujuan pribadinya demi membantu orang lain.[23]
Peran Ash dalam anime telah menerima tanggapan positif secara keseluruhan. IGN, dalam retrospektif untuk seri tersebut, menyoroti penggambaran Ash yang tidak terkait dengan alur permainan video. Ash dinilai membantu anime Pokémon menjadi sebuah seri yang berdiri sendiri. Mereka menggambarkan karakter Ash sebagai "terpercaya dan dapat diandalkan" dan perannya dalam seri sebagai "menyenangkan".[39] Persahabatannya dengan Pokémon-nya juga telah diangkat sebagai bagian dari daya tariknya yang dibandingkan dengan kebajikan persahabatan dari Aristoteles. Penyelamatan Pikachu terhadap Ash dari kawanan Spearow dalam episode pertama membantu menetapkan "tingkat kesetaraan" antara kedua karakter tersebut, serta menyoroti gagasan bagaimana persahabatan yang saling menguntungkan turut membantu memastikan keberhasilan lebih lanjut. Hubungan "simbiotik" mereka dijelaskan sebagai alasan bagi "pertumbuhan pribadi" Ash sebagai karakter.[40] Interaksinya dengan teman-temannya juga dijelaskan sebagai langkah untuk membangun inti dramatis dalam seri secara keseluruhan.[23] Penggambaran hubungan romantis antara Serena dan Ash dalam Pokémon the Series: XY juga telah menciptakan komunitas penggemar yang terdiri dari orang-orang yang ingin melihat mereka berdua bersatu, yang dikenal dengan nama "AmourShipping".[41]
Ash juga mendapat pujian karena menjadi panutan bagi anak-anak oleh beberapa media seperti Business Insider Australia dan BBC.[42][43] Kat Bailey, menulis untuk VG247, menyoroti hal ini sebagai bagian dari kesuksesan Ash dan anime Pokémon. Ia menyatakan bahwa "Pokémon bertujuan untuk mengajarkan kepada anak-anak arti bersikap adil, sportivitas yang baik, dan ketekunan. Setiap kali Ash terjatuh, ia akan mencoba untuk bangkit lagi, membersihkan dirinya sendiri, dan terus dengan gigih mengejar tujuannya."[44] Kekalahan Ash dalam turnamen pertamanya sangat dipuji, karena ketidakmampuannya untuk membangkitkan semangat Charizard-nya yang menyebabkan kekalahan. Ini dianggap sebagai pelajaran berharga dan relevan bagi anak-anak yang menonton acara tersebut, serta memungkinkan mereka untuk semakin terlibat dengan karakter Ash untuk melihat apakah "ia akan menjadi lebih baik untuk menang kali ini."[45]
Di sisi lain, peran Ash dalam anime juga mendapat kritik. IGN menyoroti kekalahan berulang karakter tersebut, dengan menyatakan bahwa "Anime Pokémon telah sukses dan konsisten selama bertahun-tahun, sehingga terasa karakter utamanya tidak akan pernah diizinkan untuk benar-benar menyelesaikan apa yang dimulainya. Jika Ash menang, semuanya berakhir. Jika ia menjadi Juara Liga, seri anime itu pun selesai. Jadi, setiap kali ia mendekati kemenangan, penulis naskahnya selalu memastikan bahwa ia harus kalah dan gagal." Mereka juga mengkritik 'alur waktu mengambang' yang seolah menahan perkembangan karakter tersebut.[39] Perjalanan Ash yang seolah tak pernah berakhir juga dikritik karena formulanya tidak mampu mencapai "kesimpulan yang tepat."[44] Namun, kemunduran konstan Ash juga disambut positif, diangkat sebagai cara untuk mengajarkan kisah dan pelajaran yang dapat dirasakan oleh anak-anak.[43][46] Daniel Dockery, mengomentari penggantian Ash sebagai karakter utama dalam seri anime ketika menulis untuk Polygon, menyoroti ketidakmampuan Ash untuk menang sebagai bagian sentral dari pengembangan karakternya. Ia percaya bahwa itu merupakan pelajaran berharga yang "dapat dirasakan mulai dari pergi ke sekolah baru yang tidak dikenal hingga mengalami kekalahan dalam babak final sebuah turnamen." Mereka menyatakan bahwa gaya perjalanan tidak menentu Ash memberikan rasa nyaman kepada penggemar lama, dan juga melambangkan tema inti dari seri Pokémon.[47] Buku Monster Kids: How Pokémon Taught a Generation to Catch Em All, menyoroti peran Ash dan mengutipnya sebagai teman yang konsisten dan nyaman bagi penonton karena umurnya yang panjang, dan sebagai karakter yang "bisa dipahami oleh setiap penggemar baru Pokémon."[45]
Perpisahan Ash dari anime menarik tanggapan masif, dengan tagar "#ThankYouAshAndPikachu" yang menjadi tren di Twitter setelah pengumuman kepergiannya dari seri tersebut.[48]GamesRadar+ menyoroti dampak signifikan Ash pada seri ini, menyatakan bahwa "Pokemon baru mungkin muncul di layar kita, tetapi Ash dan Pikachu akan menjadi kehadiran yang tak berubah. Ia tampil mengikat tidak hanya pada acara tersebut, tetapi juga pada waralaba secara keseluruhan. Ini tidak akan terasa dalam arti besar, tetapi saya diam-diam merasa sedih karena mereka tidak akan lagi ada."[49] Kenneth Sheperd, menulis untuk Kotaku, membahas tentang umur panjang Ash sebagai karakter dan pengaruhnya terhadap banyak generasi anak-anak. Ia juga menyoroti kepergiannya sebagai sesuatu yang menyedihkan. Ia menyatakan bahwa "Bagi para penggemar, termasuk diri saya sendiri, Ash telah melambangkan sebuah proses pembelajaran tentang siapa dirimu di dunia yang terasa luas dan tidak diketahui pada usia muda, dan bahwa perjalanan untuk mempelajari tentang dunia ini lebih baik dilakukan bersama. Saya tidak tahu berapa banyak orang yang menonton perjalanan kisah Ash sampai selesai, tetapi setiap penggemar Pokémon yang saya kenal telah membawa semangat itu bersama mereka saat mereka memulai perjalanan mereka sendiri."[21] Hal tersebut juga menarik sedikit kritik, dengan Polygon yang menyoroti pensiunnya Ash sebagai "evolusi dengan cara yang dipaksakan oleh perusahaan yang mencari penyegaran merek daripada kesimpulan emosional secara lengkap dan kohesif."[47]The Radio Times mengutip, bahwa perubahan tersebut adalah hal yang positif, karena meskipun Ash sudah sangat ikonik, "Jika ia tidak dapat tumbuh menjadi seorang pria dewasa, bagaimana acara tersebut bisa berkembang? Terlihat menyedihkan saat melihat bagaimana Pokémon telah berhasil mendaur ulang tema dan gagasan yang sama selama ini, tetapi bahkan dengan generasi baru monster saku yang lucu untuk ditangkap, hanya ada waktu yang terbatas yang bisa kita luangkan untuk menonton Ash yang selalu kalah secara berulang dalam setiap turnamen yang ia ikuti."[50]
^Nama Ali dipakai dalam versi sulih suara Bahasa Indonesia dari musim pertama sampai kelima yang ditayangkan di SCTV.[4][5] Nama Ali sendiri berasal dari Bahasa Arab yang bermakna "seorang pemenang".[6]
^"The Talent Behind Hometown Story"(PDF). 6 Agustus 2013. Diarsipkan dari versi asli(PDF) tanggal 8 Mei 2023. Diakses tanggal 18 Januari 2023.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abc"The Ultimate Game Freak". Time Asia. 154 (20): 1. 22 November 1999. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 Mei 2010. Diakses tanggal 25 September 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ ab"Veronica Taylor interview". Animerica. Viz Media. 8 (6). August 2000. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 November 2009. Diakses tanggal 10 Desember 2009.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abShepard, Kenneth (5 September 2023). "An Ode To Pokémon's Ash Ketchum". Kotaku. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 Januari 2024. Diakses tanggal 28 Januari 2024.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^ abBaggs, Michael (16 September 2019). "Pokemon taught me 'being a loser is OK'". BBC. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 Februari 2021. Diakses tanggal 17 September 2019.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)