Arya kadang dieja Aria, Ariya, Aryo, atau Ario (Sanskerta: आर्य/आर्याcode: sa is deprecated ārya/āryā; bahasa Persia Kuno: 𐎠𐎼𐎡𐎹ariya; bahasa Persia: آریاāryā) adalah namaIndo-Iran yang mempunyai asal dari bahasa Sanskerta dan bahasa Iran kuno. "Arya" merupakan kata Sanskerta dan merupakan nama maskulin (आर्य ārya) dan feminin (आर्या āryā) yang bermakna 'terhormat',[4] 'bangsawan', atau 'bijaksana'.[5][6][7] Di Iran, nama ini adalah nama maskulin dan marga yang populer. Di Indonesia, Arya digunakan sebagai nama maskulin, biasanya di Jawa, Bali, dan beberapa daerah lain, dalam bahasa Jawa, nama ini dieja menjadi "Aryo","Ario", atau "Aryono".
Dalam Hinduisme, "Arya" muncul dalam banyak konteks dan istilah. Dalam Natya Shastra (ilmu kesenian Hindu), Ārya (आर्य, yang berarti “sang bangsawan” [noble one] atau “tuan”) mengacu pada sapaan (nāman) yang digunakan dalam drama (nāṭya) untuk merujuk kepada kasta Brahma atau orang yang lebih terhormat/tua.[8] Āryā (आर्या) juga merupakan salah satu nama dewi Saraswati yang berarti "the noble one" (yang bijaksana).
Āryā (आर्या) menurut kitab Mahabharata adalah salah satu dari tujuh ibu yang hadir pada saat kelahiran Subrahmaṇya.[9] Dalam Sakta Hinduisme, Āryā (आर्या, artinya: “yang mulia”) merupakan salah satu nama Mahāsarasvatī (bentuk-sattva dari Mahādevī).
Dalam Agama Buddha, 'Arya' yang berarti "mulia" atau "ditinggikan" sering digunakan dalam teks-teks Buddhis untuk menunjuk seorang pejuang spiritual atau pahlawan. "Ārya-satya" dalam ajaran Buddhisme berarti "kebenaran mulia".
Jainisme
Dalam Agama Jainisme, Ārya (आर्य, berarti: “beradab”) mengacu pada salah satu dari dua jenis manusia menurut Tattvartha Sutra, teks Jain kuno yang ditulis pada abad ke-2, yaitu manusia yang memiliki kebajikan dan hidup dengan orang-orang saleh. Menurut Acharanga Bhasyam, Ārya (आर्य) pada zaman kuno merujuk kepada orang-orang Bangsawan, sementara "Anārya" merujuk kepada orang-orang tercela, dua istilah tersebut digunakan untuk kelompok orang yang berbeda pada zaman itu.[10] Ārya (आर्य) juga merujuk kepada umat manusia dari Bhogabhūmi (surga) yang paling menguntungkan.
Dalam agama-agama Dharmik, "Arya" juga merujuk kepada orang-orang yang taat kepada Ahimsa, sementara yang tidak taat terhadap Ahimsa disebut "Anārya".
Raja Darius mengatakan: "Dengan rahmat Ahuramazda ini adalah prasasti yang telah saya buat. Selain itu, ini ditulis dalam naskah Arya, dan disusun pada tablet tanah liat dan di atas perkamen. Selain itu, sosok pahatan diri saya telah dibuat."
Halaman disambiguasi ini berisi daftar artikel nama orang (yang terkadang digunakan untuk nama tempat) yang memiliki judul yang sama. Jika Anda mencapai halaman ini dari sebuah pranala internal, Anda dapat membantu mengganti pranala tersebut ke orang yang tepat.