Air France–KLM
Air France-KLM S.A. (Euronext: AF, OTCQX: AFLYY) atau dikenal sebagai Air France–KLM Group adalah sebuah perusahaan maskapai penerbangan yang dibentuk di bawah hukum Prancis dan dengan kantor pusat di Bandar Udara Roissy-Charles de Gaulle dekat Paris. Perusahaan ini merupakan perusahaan airline terbesar di dunia dalam pendapatan operasi total, dan ketiga-terbesar dunia dalam penumpang-kilometer. Air France-KLM dibentuk pada 5 Mei 2004 dengan penggabungan antara Air France dan KLM Belanda (pengambilalihan damai KLM oleh Air France). Pada 2005 CEO-nya adalah Jean-Cyril Spinetta, bekas CEO Air France. Baik Air France dan KLM tetap beroperasi dengan nama mereka masing-masing, berupa anak perusahaan dari Air France-KLM. Namun situasi ini akan berubah pada masa depan. Pada tahun 2005 total pendapatan operasi Air France-KLM mencapai 19,08 miliar euro (AS$23,98 miliar), dengan keuntungan bersih 351 juta eur0 (AS$441 juta), sebuah peningkata 20,2% dibanding tahun sebelumnya.[1] Diarsipkan 2005-10-16 di Wayback Machine. Air France-KLM merupakan perusahaan dengan keuntungan terbesar di Eropa, sebagai perbandingan American Airlines mimiliki pendapatan operasi sebesar AS$18,64 miliar, tetapi mengalami kerugian bersih AS$761 juta.[7] PerusahaanTren bisnisPada Mei 2010, Air France–KLM mengumumkan kerugian yang meningkat (€1,56 miliar untuk tahun ini hingga 31 Maret 2010), dan memperingatkan bahwa letusan Eyjafjallajökull 2010 telah menyebabkan kerugian €160 juta lebih lanjut pada tahun keuangan saat ini. Air France–KLM adalah salah satu perusahaan penerbangan terbesar di Eropa, dengan 204,7 miliar penumpang-km pada tahun yang berakhir 31 Maret 2011.[8] Pemegang saham swasta memegang 81,4% saham dari perusahaan dengan 37% dimiliki oleh mantan pemegang saham Air France dan 21% dimiliki oleh mantan pemegang saham KLM. Pemerintah Prancis memiliki 15,9% sisanya. Pada bulan Juni 2008, Air France–KLM setuju untuk membayar $350 juta untuk menyelesaikan biaya penetapan harga kargo dalam penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Kehakiman AS. Cathay Pacific, Martinair Holland, dan SAS Cargo Group juga menyetujui denda sehingga totalnya menjadi $504 juta.[9] Pada November 2010, Komisi Eropa mendenda Air France–KLM €310 juta menyusul penyelidikan penetapan harga lainnya.[10] Perusahaan menghabiskan sekitar sepertiga dari pendapatannya untuk staf, pengeluaran terbesarnya, sementara Lufthansa hanya menghabiskan sekitar seperempat, jadi untuk menghemat sekitar 800 juta euro (sekitar 1,04 miliar US$) per tahun selama tiga tahun ke depan, perusahaan akan membuat pembekuan perekrutan yang akan menyebabkan 2.000 karyawan terkena PHK pada tahun 2012.[11] Pada Februari 2014, KLM Air-France menginvestasikan $100 juta di maskapai penerbangan Brasil Gol Linhas Aéreas Inteligentes sebelum Piala Dunia FIFA 2014.[12] Selama tahun 2015, Air France mengalami krisis bisnis yang parah dan pemogokan pilot, yang membuat maskapai Prancis tersebut memangkas hampir 3.000 karyawan, KLM menunda beberapa pengiriman 787 yang tertunda, anak perusahaan kargo KLM Martinair untuk mempensiunkan enam pesawat McDonnell-Douglas MD-11, dan Air France–KLM menderita sebagai perusahaan.[13] KepemilikanPer April 2021, struktur kepemilikan saham Air France–KLM Group adalah:[14]
Anak perusahaanDimiliki sepenuhnyaAnak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Air France–KLM meliputi: Kepemilikan minoritasMaskapai di mana Air France–KLM memiliki kepemilikan minoritas:
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Air France-KLM. |