Ahmed MansiKolonel Ahmed Mansy (Bahasa Arab : أحمد منسي , 1978–2017) adalah komandan Batalyon Thunderbolt 103 Pasukan Sa'ka (Pasukan Khusus) Mesir, yang tewas dalam aksi bersama beberapa anggota batalionnya pada hari Jumat, 7 Juli 2017, dalam serangan teroris yang dahsyat pada penyergapan di desa al-Barth, Sinai Utara yang terletak di antara kota perbatasan Rafah dan kota Sheikh Zuweid selama bentrokan antara Angkatan Bersenjata Mesir dan militan Islam yang berafiliasi dengan ISIS.[1][2]
Menurut juru bicara Tentara Mesir Tamer el-Rifa'i, tentara mengepung kelompok teroris dan menggagalkan serangan yang menargetkan sejumlah pos pemeriksaan lainnya di daerah Rafah di Sinai Utara. Penyergapan itu dikepung oleh 13 kendaraan bersenjata yang membawa 150 Milisi Takfiri (teroris yang mengklaim orang lain sebagai Kafir). Hasil pertempuran yang berlangsung selama berjam-jam itu adalah tewasnya 46 Takfiri dan hancurnya enam kendaraan. Namun, 5 perwira dan 15 prajurit yang melakukan penyergapan tewas dalam pertempuran, termasuk Kolonel Mansi.[3] KehidupanIa lahir pada tahun 1978 di distrik Minya al-Qamh di provinsi al-Sharqiyya. Ia bergabung dengan Pasukan Sa'ka pada tahun 1990-an, segera setelah lulus dari Akademi Militer Mesir pada tahun 1998. Ia telah bertugas lama di Satuan Tugas Pasukan Khusus 999, yang merupakan satuan terkuat di Pasukan Thunderbolt Mesir. Pada tahun 2001, ia bergabung dengan pelatihan Tim SEAL Mesir pertama dan kemudian ia dipilih untuk berangkat ke Amerika Serikat untuk bergabung dengan Pasukan Pembongkaran Bawah Air Dasar (BUD/S) Angkatan Laut Amerika Serikat Kelas 258 pada tahun 2006. Mansy memperoleh gelar master dalam ilmu militer dari Sekolah Staf dan Komando, dan ia mengambil alih sebagai komandan Batalyon Pasukan Sa'ka (Petir) ke-103 di Sinai setelah kematian mantan komandan batalion tersebut, Kolonel Rami Hasanein, pada bulan Oktober 2016. Pada tahun 2016, ia mendapat penghargaan dari batalyon pada bulan Ramadan atas prestasi gemilang dan kedisiplinan militernya.[4] PemakamanAktor Mohamed Ramadan menghadiri pemakamannya, ia mengatakan bahwa itu adalah pemakaman seorang pahlawan yang tahu arti sebenarnya dari menjadi orang Mesir. Ia mengatakan bahwa ia bertemu Kolonel Mansy dua kali selama ia bertugas di Angkatan Bersenjata Mesir.[5] Referensi
|