Afridza Syach Munandar (13 Agustus 1999 – 2 November 2019) merupakan seorang pembalap motor asal Indonesia. Dia dikenal berprestasi di ajang balap nasional dan Asia. Ia merupakan salah satu rider yang paling mencolok dalam Kejuaraan Nasional Oneprix Indonesia Motoprix 2019 dengan membela Astra Motor Racing Team (ART) Yogyakarta.
Biografi
Afridza mulai menekuni dunia balapan motor sejak pendidikan SMP. Sebelumnya, ia diperkenalkan pada motocross oleh kakeknya, yang bernama (alm) Andi Suryana, yang merupakan mantan pembalap motor asal Tasikmalaya.[1] Gelar juara MP 5 dan MP 6 Jawa Barat diraihnya pada tahun 2013.[2] Ia memperkuat tim Jawa Barat dalam PON XIX cabang balap motor. Berlaga bersama Andi Farid Izdihar, dan Adly M. Taufik, ia mempersembahkan medali perak dalam nomor underbone A beregu di sirkuit Bukit Peusar.[3][4] Di musim 2017, ia menjuarai seri MP 3 dan MP 4 region 2.[5]
Untuk tahun 2018, Afridza berlaga di Asia Talent Cup, podium ke-3 di sirkuit Buriram Thailand.[6]
Dengan mulai digelarnya One Prix 2019, ia berlaga di kelas Bebek 4T Tune-Up Injection Expert 150cc untuk tim ART Yogyakarta. Total 3 kemenangan diraihnya masing-masing di balapan 1 seri 1,[7] balapan 1 seri 2[8] (yang kedua serinya dilaksanakan di sirkuit Bukit Peusar), dan balapan 1 seri 3 di sirkuit Sentul Karting.[9] Selain itu, Afridza menetap di Asia Talent Cup untuk musim 2019. Ia memenangkan balapan di Buriram, dan Sirkuit Sepang seri 3.[10][11]
Akhir hayat
Pada saat perlombaan Asia Talent Cup seri Sepang di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Munandar terlihat bersenggolan dengan pembalap Jepang Takuma Matsuyama. Setelah bersenggolan dengan Matsuyama, Munandar terlihat terjatuh dan ditabrak dengan pembalap Shinji Ogo. Setelah insiden kecelakaan fatal Munandar dengan Ogo, bendera merah langsung dikibarkan dan lomba langsung dihentikan. Terlihat ada dua motor yang tidak dapat kembali ke pit, yaitu motor milik Munandar dan motor Ogo. Motor Ogo terlihat diangkut oleh marshal dan terlihat roda depan terkunci sehingga tidak dapat beputar dengan normal. Mau tidak mau marshal mengangkat motor Ogo dengan tali strep mengaitkan di roda depan.[12]
Sesaat setelah kecelakaan fatal, dalam tangkapan kamera tidak terlihat proses evakuasi Munandar dari tim medis yang terlihat pembalap yang digotong oleh tim medis adalah Ogo, pembalap berusia 20 tahun tersebut mendapatkan pertolongan pertama dari tim medis di pinggir lintasan. Ogo masih sadar setelah terlibat kecelakaan fatal dengan Munandar. Setelah itu Munandar langsung dibawa dengan helikopter menuju Rumah Sakit Kuala Lumpur untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.
Meskipun tim medis dan pihak rumah sakit sudah berusaha keras, sayangnya nyawa Munandar sudah tidak dapat tertolong dan Munandar dinyatakan sudah tiada karena cederanya yang parah akibat kecelakaan fatal.[13]
Referensi
Pranala luar