Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

Adonia

Infobox orangAdonia

Edit nilai pada Wikidata
Biografi
Kelahiran10 abad SM Edit nilai pada Wikidata
Hebron Edit nilai pada Wikidata
Kematian10 abad SM Edit nilai pada Wikidata
Data pribadi
Kelompok etnikIbrani Edit nilai pada Wikidata
banquet of Adonijah (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Keluarga
KeluargaGaris Daud Edit nilai pada Wikidata
Orang tuaDaud Edit nilai pada WikidataHagit Edit nilai pada Wikidata
SaudaraSalomo Edit nilai pada Wikidata


Adonia (bahasa Ibrani: אֲדֹנִיָּה‎, Adoniyyahu; bahasa Inggris: Adonijah) adalah putra keempat raja Daud, dilahirkan dari istrinya Hagit, menurut catatan Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Ia dilahirkan sewaktu Daud menjadi raja di Hebron.[1]

Nama

Nama "Adonia" merupakan gabungan beberapa istilah Ibrani: "Adoni" (artinya "Tuanku", juga dieja Adonai) dan "Yah" (kependekan dari Yahweh, yaitu nama Allah). Jadi namanya dapat diartikan "Tuanku adalah Yahweh" atau "Yahweh adalah Tuanku".

Riwayat

Setelah kematian abang-abangnya, Amnon dan Absalom, ia menjadi putra tertua dan dianggap calon penerus Daud. Namun ternyata Salomo, adiknya yang ditunjuk menggantikan Daud. Sewaktu Daud berbaring sakit pada hari tuanya, Adonia sempat mengangkat diri sebagai raja, didukung oleh panglima Yoab dan imam besar Abyatar. Namun nabi Natan memberitahukan Batsyeba, ibu Salomo, untuk menghadap Daud agar Daud memberikan perintah jelas mengenai penerusnya. Daud memerintahkan Natan bersama imam Zadok untuk mengurapi Salomo menjadi raja dan membawanya duduk di atas tahta.

Adonia lari dan berlindung dengan memegang tanduk-tanduk mezbah,[2] lalu diberi pengampunan oleh Salomo dengan syarat "Jika ia berlaku sebagai kesatria"[2] (1 Raja–raja 1:5–53).

Setelah Daud mati, ia melakukan upaya kedua kalinya untuk naik tahta dengan menghadap Batsyeba, ibu Salomo, memintanya agar Salomo mengizinkan Adonia menikahi, Abisag, gadis Sunem yang terakhir melayani Daud. Sekalipun Batsyeba memohonkannya kepada Salomo, Salomo menolak karena memahami maksud jahat di balik permintaan itu, bahkan Salomo memerintahkan agar Adonia dihukum mati (1 Raja–raja 2:13–25).

Lihat pula

Referensi

Artikel ini menggunakan sebagian teks dari Kamus Alkitab Easton, sebuah buku ranah publik, aslinya diterbitkan pada 1897.
Kembali kehalaman sebelumnya