Share to: share facebook share twitter share wa share telegram print page

 

Abdullah Syattar

Sirajuddin Abdullah Syattar (bahasa Arab: سراج الدين عبد الله شتر) adalah seorang mursyid sufi terkemuka abad ke-15, yang dianggap sebagai pendiri tarekat Syattariyah. Ia membawa tarekat tasawufnya dari Transoksiana ke anak benua Asia Selatan, tempat penerusnya mengembangkannya lebih lanjut.[1][2] Pada akhir abad ke-16, tarekat ini diperkenalkan ke Haramain, dan dari sana ke Asia Tenggara.[1]

Abdullah mempelajari tasawuf menurut tradisi Isyqiyah dan Busthamiyah yang berkembang pesat di Khorasan dan Turki Utsmaniyah.[2][3] Gurunya memberinya nama nisbah Syattar, sebuah kata serapan Persia dari bahasa Arab yang berarti "kilat", yang merujuk pada praktik-praktif spiritual tercepat mencapai tahap "penyelesaian".[1][4] Silsilah pembelajarannya ialah dari gurunya Muhammad Arif, kemudian dari Muhammad Ashiq, Khuda Quli, Abul Hassan al-Kharqani, Abul Muzaffar ath-Thusi, Abu Yazid Isyqi, Muhammad al-Maghribi, dari Bayazid Busthami.[5]

Abdullah pergi ke India untuk mempromosikan tarekatnya dan mengunjungi banyak kelompok sufi untuk memperkenalkan metodenya.[1] Ia berkeliling Delhi, Jaunpur, Bihar, Benggala, dan Malwa, sebelum menetap di Mandu di bawah perlindungan Sultan Ghiyatsuddin Tughluq.[3] Abdullah terus tinggal dan menyebarkan tarekatnya hingga ia meninggal di India pada tahun 1485.[1][6] Di kemudian hari, para penerusnya juga berpengaruh terhadap beberapa penguasa Mughal.[1]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ a b c d e f Shah, Idries (1999). The Sufis (edisi ke-illustrated, reprint). Octagon Press Ltd. ISBN 9780863040740. 
  2. ^ a b Ernst, Carl W. (1999). Fred De Jong, Berndt Redtke, ed. "Persecution and Circumspection in the Shattari Sufi Order". Islamic Mysticism Contested: Thirteen Centuries of Debate and Conflict, in 'Islamic History and Civilization'. Leiden: E.J. Brill. 
  3. ^ a b Behl, Aditya (2012). Love's Subtle Magic: An Indian Islamic Literary Tradition, 1379-1545. OUP USA. ISBN 9780195146707. 
  4. ^ Dehlvi, Ghulam Rasool (June 15, 2019). "Mystic Mantra: Gwalior's Sufi mystic and the yogic experience". Deccan Chronicle. 
  5. ^ Christomy, Tommy (2008). "Linking to the Wider World of Sufism" (PDF). Signs of the Wali: Narratives at the Sacred Sites in Pamijahan, West Java. ANU Press. 
  6. ^ Kugle, Scott (2011). Sufi's and Saints' Bodies: Mysticism, Corporeality, and Sacred Power in Islam (edisi ke-illustrated). Univ of North Carolina Press. ISBN 9780807872772. 
Kembali kehalaman sebelumnya