Yuanshi TianzunYuanshi Tianzun (Hanzi:元始天尊;hanyu pinyin: Yúanshǐ Tīanzūn), Awal Mula yang Kudus Surgawi atau Penguasa Termula Surga, adalah salah satu dari Dewata tertinggi Taoisme. Dia merupakan salah satu dari Tiga Dewata Murni (Hanzi: 三清;hanyu pinyin: Sānqīng), dan juga dikenal sebagai Dewa Murni Giok (Hanzi: 玉清;hanyu pinyin: Yùqīng). Ia tinggal di Surga Kemurnian Giok. Dipercaya bahwa dia mewujud pada permulaan alam semesta sebagai akibat bersatunya napas-napas murni. Ia kemudian menciptakan Surga dan Bumi.[1] EtimologiNaskah Taois Lishi Zhenxian Tidao Tongji (歷世眞仙軆道通集) menjelaskan nama dia sebagai berikut: “Yuan (元) berarti asal; Shi (始) berarti permulaan. Energi Vital (Qi) Asal, mengejawantah menjadi seseorang yang menciptakan dunia, menjadi Pangu; mengejawantah menjadi Leluhur yang memerintah Surga, Ia menjadi Yuanshi Tianzun.[1] Kisah dan LegendaKelahiran dan Penciptaan DuniaYuanshi Tianzun dipercaya terlahir secara spontan dan alamiah (Ziran; 自然) dari Energi Vital (Qi) dalam Kekosongan Besar Permulaan (Taiwu zhi Xian; 太無之先). Dalam naskah Zhen Zhong Shu (枕中書), karya Ge Hong yang hidup pada masa dinasti Jin Timur, dikatakan:
Setelah menciptakan Langit dan Bumi dengan cara memisahkan mereka, Yuanshi Tianwang membuang tubuhnya dan berkelana ke seantero Langit dengan Rohnya yang cemerlang. Ia melihat Shengnü Taiyuan dan jatuh cinta pada kesuciannya, kemudian mengubah dirinya menjadi seberkas cahaya biru dan masuk melalui mulut sang gadis suci. Ia dikandung oleh sang gadis suci selama dua belas tahun, kemudian dilahirkan melalui punggungnya. Ketika ia diam maupun bergerak, berbicara maupun diam, ia selalu dikelilingi oleh awan berwarna-warni. Oleh dahulu ia adalah Pangu dan Yuanshi Tianwang, maka dia kini dinamakan Yuanshi Tianzun.[1] Menciptakan TulisanYuanshi Tianzun dikisahkan menciptakan sistem tulisan yang paling pertama dengan cara mengamati berbagai aliran energi hidup alam semesta kemudian mencatat pola bunyi, pergerakan, dan vibrasinya pada tablet giok. Oleh karena itu, ia dipuja sebagai sumber pembelajaran dan penulis pertama Taoisme.[2] Bersemayam pada Surga TertinggiNaskah Zhenling Weiye Tu (眞靈位業圖) karya Tao Hongjing, seorang Taois terkenal yang hidup pada masa dinasti Qi dan Liang, mengatakan bahwa para Dewa berdiam di tempat yang bernama Istana Giok Murni San Yuan (Yuqing Sanyuan Gong; 玉清三元宮). Yuanshi Tianzun terletak di posisi tengah dari tingkatan atas pertama, Alam Surga Giok Murni (Yuqing Jing; 玉清境). Lebih tinggi daripada tiga puluh lima Langit Surga yang lain, Yuanshi Tianzun menduduki posisi tertinggi di Alam Surga. Di Alam Surga Giok Murni, terdapat banyak paviliun dari awan ungu dan istana dari awan hijau. Para Abadi secara khidmat datang ke Alam Surga Giok Murni untuk memberi penghormatan kepada Yuanshi Tianzun.[1] Dia awalnya merupakan administrator tertinggi Surga, tetapi kemudian menyerahkan tugas tersebut kepada asistennya Yu Huang, sang Kaisar Giok. Yu Huang mengambil alih tugasnya dan menjadi pengawas atas Surga dan Bumi. Pada permulaan setiap masa, Yuanshi Tianzun mengirimkan Lingpao ching (atau "Yuanshi Ching"), Kitab Permata Ajaib, kepada para muridnya (yaitu para Dewata yang lebih rendah), yang selanjutnya akan menginstruksi umat manusia ajaran Tao. KultusYuanshi Tianzun dikatakan tidak bermula dan merupakan yang paling berkuasa dibandingkan semua makhluk. Dia sebenarnya adalah representasi dari asas dasar semua makhluk. Dari dirinya segala sesuatu muncul. Dia abadi, tanpa batas, dan tanpa wujud. Kitab sejarah dinasti Sui menyatakan bahwa Yuanshi Tianzun adalah kekal. Setiap kali Langit dan Bumi terbentuk, dia memulai kalpa baru dan menyelamatkan umat dengan mengajarkan mereka ajaran Tao yang rahasia.[1]
Sebagian besar kuil Taois mempunyai Aula Sanqing, dimana pada posisi tengah ditempati oleh rupang Yuanshi Tianzun yang memegang pusaka Mutiara Hunyuan (Hunyuan Zhu; 混元珠). Sewaktu ritual peribadatan Taois dalam skala besar diadakan, bilah papan nama atau pahatan rupang Sanqing dipuja dengan Yuanshi Tianzun di posisi tengah. Tanggal 1 bulan 1 Imlek merupakan hari kelahiran suci dari Yuanshi Tianzun, akan tetapi ada juga sebagian umat yang merayakannya pada waktu Titik Balik musim dingin (Dongzhi atau Tangcheh; 冬至).[1] Kultur Populer
Lihat JugaCatatan Kaki
Referensi
Pranala luar |