Yoseph Gons Gou
Latar belakangIa menempuh pendidkan dasar di sebuah sekolah di Wudu pada tahun 1948–1955. Pada tahun1956 ia masuk Sekolah Teknik (ST) Ndona dan tamat dari sana pada tahun 1959. Yoseph memilih untuk masuk biara Societas Verbi Divini (Serikat Sabda Allah, SVD) St. Konradus Ndao, dan menjadi bruder selama sebelas tahun (1960–1971). Namun selanjutnya ia memutuskan untuk mengundurkan diri dari komunitas religius tersebut pada tahun 1971 dan melanjutkan ke STM di Surabaya.[butuh rujukan] Yoseph berada di Pulau Jawa selama tiga tahun (1971–1974). Setelah itu ia pulang ke kampung halamannya di Nusa Nipa. Ia kemudian mengajar di Seminari Toda-Belu Mataloko (1975–1978). Pada tahun 1979, Yoseph berhenti dari kegiatan mengajar dan membuka usaha mebel. Usaha tersebut digelutinya selama empat tahun (1979–1983). Karena perkembangan yang tidak terlalu memuaskan, ia beralih ke usaha ukir yang ia jalani selama empat tahun (1984–1988) di Flores.[butuh rujukan] Ia kemudian meninggalkan Flores dan menuju ke Timor, tepatnya Kota Kupang.[butuh rujukan] Di Oepura, ia mulai merintis usaha ukir patung dari kayu cendana (Santalum album) dan pembuatan tasbih (rosario/kontas), yang ditekuninya selama tiga tahun (1989–1992).[butuh rujukan] Dari tahun 1992 hingga ajalnya, ia aktif berkarya di bidang seni rohani Katolik (mengukir, mematung, dan melukis figur-figur kudus) di tiga keuskupan yang ada di Pulau Timor: Dili, Atambua, dan Kupang. Yos Gons Gou juga pernah menjabat sekretaris desa Kelimado selama 10 tahun.[butuh rujukan] Seniman yang dikenal sebagai pribadi yang tenang, bersahaja dan perenung ini tutup usia pada tanggal 16 Agustus 2008 di RSUD Bajawa. Ia meminggal tanpa meninggalkan istri dan/atau anak.[1] KaryaBeberapa contoh karya Yos Gons Gou dapat ditemukan pada beberapa tempat berikut:
Referensi
|