Gulungan Besar Kitab Yesaya (the Great Isaiah Scroll'), yang berisikan Kitab Yesaya lengkap, ditemukan dalam gua Qumran dekat Laut Mati dan menurut analisis radioaktif berasal dari abad ke-2 SM, memuat lengkap pasal ini.[4]
Pasal ini diawali dengan keterangan bahwa Firman Tuhan ini disampaikan oleh Yesaya dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda ketika Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, raja Israel, maju menyerang Yerusalem (Yesaya 7:1). Pada waktu itu Tiglat-Pileser III memerintah sebagai raja Asyur. Peristiwa ini terjadi sekitar tahun 735/734 SM. Raja Ahas diberi tahu oleh Yesaya agar percaya Allah untuk kelepasan. Namun Ahas menolak untuk menerima tawaran Allah akan sebuah tanda ajaib, ia malah meminta bantuan Asyur (lihat 2 Raja–raja 16:5–18; 2 Tawarikh 28:16–21). Sekalipun demikian Allah tetap memberi tanda kepada seluruh rumah Daud ini—lahirnya Imanuel (Yesaya 7:13–17). Walaupun serbuan Aram-Israel akan gagal, Allah kelak akan mengirim orang Asyur dan Babel untuk menghancurkan negeri itu.[5]
Dalam zaman Ahas bin Yotam bin Uzia, raja Yehuda, maka Rezin, raja Aram, dengan Pekah bin Remalya, Israel, maju ke Yerusalem untuk berperang melawan kota itu, tetapi mereka tidak dapat mengalahkannya.[7]
Berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya: "Baiklah engkau keluar menemui Ahas, engkau dan Syear Yasyub, anakmu laki-laki, ke ujung saluran kolam atas, ke jalan raya pada Padang Tukang Penatu,"[8]
"Kolam atas" ini menurut sejumlah arkeolog adalah kolam Betesda pada zaman YesusKristus. Namun, Robinson ("Bib. Researches," i. p. 483) dan Pococke ("Descr. of the East," ii. pp. 25, 26) menyatakan bahwa kolam atas dan kolam bawah yang disebutkan oleh Yesaya ini berada di sebelah barat Yerusalem, yang masih ada sisa-sisanya. Kolam atas sekarang disebut oleh para biarawan sebagai "Gihon," dan oleh penduduk setempat disebut "Birket el Mamilla", terletak di suatu cekungan yang membentuk kepala lembah Hinnom atau Gihon, sekitar tujuh ratus yard di sebelah barat-barat laut dari gerbang Yafa (Jaffa), di bagian barat Yerusalem. Sisi-sisi kolam ini dibuat dari batu pahatan yang disusun dengan semen, dengan anak-anak tangga di sudut-sudutnya untuk turun ke bawah. Dasarnya rata.[9] Berukuran panjang dari timur ke barat 316 kaki (96 m), lebar di bagian barat 200 kaki (61 m), lebar di bagian timur 218 kaki (66 m), kedalaman di kedua bagian: 18 kaki (5,5 m).[9]
"Syear Yasyub": Nama putra sulung Yesaya berarti "kaum sisa akan kembali." Nama ini menyoroti maksud Allah untuk memelihara kaum sisa yang setia untuk melaksanakan rencana keselamatan-Nya (bandingkan Yesaya 11:11–12,16; 37:4,31).[5]
"Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel."[10]
Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: "Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel" -- yang berarti: Allah menyertai kita.[11]
Ayat 19
"Dan semuanya akan datang hinggap di lembah-lembah yang terjal dan di celah-celah bukit-bukit batu, di segala pagar duri dan di segala tanah penggembalaan."[12]
"pagar duri" atau "pokok duri" dari bahasa Ibrani נעצוצים na-‘ă-tsū-tsim (bahasa Inggris: thorn; thornbush). Kata ini dalam Alkitab muncul hanya dua kali, selain pada ayat ini, juga pada Yesaya 55:13.
"tanah penggembalaan" atau "tempat yang banyak airnya" dari bahasa Ibrani נהללים na-hă-lō-lîm (bahasa Inggris: bushes; pasture, watering places). Di seluruh Alkitab hanya muncul sekali, pada ayat ini saja.